Di malam yang sama.
Jungkook tengah termenung di ruang kerjanya. Dia seperti baru saja mendapatkan jiwanya kembali setelah tadi sempat dikuasai oleh jiwa lain.
"Apa yang aku lakukan?" tanya Jungkook penuh sesal sambil menatap telapak tangannya.
Karena emosi dia tak sadar telah melukai istrinya, baik itu fisik maupun perasaan.
"Kenapa aku melakukan itu pada orang yang seharusnya ku jaga dan pertahankan?"
"Semoga saja Ocean tak mau ibunya pergi" Jungkook bergumam merapalkan doa.
Setelah itu dia enggan untuk pergi ke kamarnya. Bahkan malam ini dia tertidur di ruang kerja.
🥀
Keesokan paginya.
Jungkook bangun sebelum pukul enam pagi. Padahal semalam dia tak bisa tidur. Mungkin karena pikirannya sedang runyam jadi dia tak bisa tidur dengan nyenyak.
Pria itu memutuskan keluar dari ruang kerja untuk mengambil minum. Namun dia mendapati Nayeon yang sedang memasak.
Jungkook merasa heran, kenapa Nayeon memasak pagi-pagi sekali.
Karena rasa penasaran dia berniat bertanya sembari mencoba meminta maaf atas tindakannya kemarin.
"Apa yang kau lakukan di pagi buta seperti ini?" tanya Jungkook.
Nayeon terdiam heran. Kenapa Jungkook bisa setenang itu setelah apa yang di lakukannya kemarin malam? Dia lupa atau hanya pura-pura lupa?
"Membuat sarapan untuk Ocean" jawab Nayeon. Dia memanggil putrinya dengan Ocean. Karena sejak awal, sebelum putrinya lahir Nayeon memang memanggilnya dengan nama itu. Nama kesayangan.
"Aku juga akan membuat lauk untuk makan malam, jika Ocean ingin makan tolong dihangatkan" tambah Nayeon berusaha tegar.
"Memang kau mau kemana?"
Lagi-lagi Nayeon merasa heran. Pria itu bertanya? Jelas-jelas semalam dia yang menyuruhnya pergi.
"Pergi. Sesuai keinginanmu. Penerbangannya pagi ini. Aku akan mengantar Ocean ke sekolah setelah itu pergi ke airport"
"Aku menyuruhmu pergi untuk menenangkan diri. Setelah tenang kembalilah pulang" Jungkook.
Semalam Jungkook berbicara seolah-olah dia tak membutuhkan Nayeon lagi, tapi pagi ini dia merubahnya. Mungkin karena dia belum siap untuk berpisah dari Nayeon.
"Entahlah, jika di sana aku merasa lebih tenang mungkin akan sulit untukku kembali kesini"
"Maafkan aku atas kejadian semalam. Saat itu aku tak bisa mengontrol emosiku karena aku sangat mengkhawatirkan kalian" Jungkook.
"Aku akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik. Jadi tolong jangan salah paham. Semalam aku tak mengusirmu. Aku hanya ingin kau menenangkan diri. Kau pasti butuh ketenangan kan? Jadi... Setelah kau merasa tenang, kembalilah" Jungkook menuturkan.
"Di sini aku akan mencoba berubah" tambahnya.
"Saat kau kembali dengan ketenangan dan aku yang telah berubah. Semoga saat itu kita mulai bisa bahagia lagi" Jungkook.
"Ya, semoga saja aku bisa melupakan kejadian yang sangat membekas itu. Jika aku berhasil melupakannya, mungkin aku bisa merasa tenang" Nayeon menyindir.
"Maaf" lagi-lagi Jungkook menyesal dan meminta maaf.
"Kau bisa membalasnya, tampar aku semaumu" Jungkook mencekal tangan Nayeon dan mengarahkan ke pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
De TodoBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)