Saat ini Nayeon sudah duduk di meja yang telah dipesan Jason Guinee.
Sedari tadi dia tak banyak berbicara. Toh pria itu belum membahas hubungan mereka. Sepertinya dia ingin membiarkan Nayeon untuk menikmati makan malamnya terlebih dulu.
Setelah selesai menyantap makan malam Nayeon langsung menatap pria yang saat ini duduk di depannya.
"Bolehkah aku berbicara lebih dulu" ujar Nayeon.
"Silahkan"
"Eum... sebenarnya kenapa kau bersikukuh untuk menikahi denganku?"
"Karena aku ingin" jawab pria itu.
"Bukan seperti itu jawaban yang ingin aku dengar"
"Ya karena aku ingin menikahimu. Kau yang memintanya. Kenapa dulu kau meminta dan sekarang menolakku?" ujar pria itu.
"Karena kau belum bisa melupakan mantan kekasihmu? Si Daniel itu? Bukankah dia sudah menikah?" lanjut Jason Guinee mengira-ngira.
"Dari mana kau tahu dia mantan kekasihku?" Nayeon heran padahal dia sudah menyembunyikan hubungan itu dari orang-orang.
"Tak sulit untuk aku bisa mengetahuinya"
"Berapa yang kau minta, kejadian malam itu" tanya Nayeon. Dia menanyakan harga atau uang yang perlu dibayar karena mungkin telah menggangu pria itu.
"Kau pikir aku g*lo? Aku memiliki banyak uang jadi untuk apa aku meminta bayaran untuk malam itu. Satu-satunya yang aku inginkan hanyalah kau" Jason Guinee masih bersikukuh.
"Aku tak bisa menikah denganmu"
"Kenapa tidak? Apa kekuranganku? Kau akan menjadi nyonya besar saat kau menikahiku. Kau akan memiliki segalanya"
"Aku tak perlu menikahimu untuk memiliki segalanya. Kau memiliki perusahaan, aku pun punya. Kau terkenal dikalangan pebisnis, aku pun terkenal dikalangan masyarakat" Nayeon menjawab kesombongan pria itu dengan kesombongan juga.
"Tentu saja berbeda. Jika kau menikah denganku kau tak perlu bekerja untuk bisa memiliki segalanya"
"Carilah wanita lain. Aku yakin dengan ketampanan, kesuksesan serta kekayaanmu itu pasti banyak wanita yang mau menerima lamaranmu. Tapi maaf itu tak berlaku untukku" Nayeon.
"Bukankah kau juga harus membantu ayahmu? Bukankah Hansung akan memiliki masa depan yang bagus kalau kau menikah denganku?" Jason Guinee.
"Apa kau ingin menggertak atau mengiming-imingiku dengan itu?" Nayeon tersenyum jengah.
"Tidak, aku hanya bertanya" Jason Guinee tiba-tiba berbicara dengan pelan.
Nayeon menatap pria itu, sebenarnya pria itu memiliki niatan baik atau jahat? Nayeon sulit untuk menebaknya.
🥀
Keesokan harinya.
Nayeon sedang melakukan meeting dengan beberapa direktur eksekutif di perusahaannya. Mereka sedang membahas gebrakan baru yang mampu membuat artis-artis dalam naungannya bisa disukai khalayak ramai.
Meeting itu berakhir sebelum waktu makan siang.
Setelahnya Nayeon pergi ke salah satu cafe bersama Sana.
"Nay, kau punya nomor ponsel Jason Guinee kan?"
"Kenapa kau menanyakan itu? Aku tak ingin berhubungan lagi dengannya" jawab Nayeon datar.
"Kalau begitu aku meminta nomor ponselnya saja"
"Memang kau mau apa? Kau ingin bermain gila di belakang kakakku?" Nayeon menebak yang bukan-bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)