Deringan ponsel mampu membangunkan Nayeon dari tidurnya. Nayeon ingin meneriaki Sana yang biasanya mengganggu tidurnya. Tapi itu biasanya, kali ini berbeda.
"Untuk apa dia menghubungiku sepagi ini?" gumam Nayeon. Dia berteriak kesal sebelum mengangkat panggilan itu.
"Hallo" Nayeon mulai berbicara.
"Aku menunggumu di cafe Oxlarge. Cepat datanglah ke sini. Ini cukup dekat dengan rumahmu bukan? Aku harap dalam waktu 30 menit kau sudah sampai di sini. Aku sarankan menggunakan taxi saja. Karena aku akan mengajakmu ke suatu tempat"
"30 menit? Yang benar saja"
Tutt
"30 menit memang cukup kalau dari rumah orang tuaku, tapi aku ada di apartemen. Hah... Bagaimana bisa!" Nayeon merasa kesal sendiri.
.
.Sambil terengah-engah Nayeon baru saja tiba di cafe yang dimaksud Jason Guinee.
"Sekarang jam 10.00 artinya kau terlambat 20 menit" ujar Jason Guinee sembari melihat jam tangannya.
"Aku memerlukan waktu untuk bersiap-siap. Apalagi aku baru saja bangun tidur"
"Ayo ikut aku" Jason Guinee berdiri dan menarik tangan Nayeon untuk keluar dari cafe.
"Apa? Aku baru saja tiba. Biarkan aku duduk sebentar" Nayeon mengeluh.
"Tak ada waktu"
Jason Guinee membukakan pintu untuk Nayeon agar wanita itu memasuki mobilnya.
"Mulai sekarang berlatih lah untuk bangun lebih pagi. Karena aku selalu berangkat bekerja pukul delapan pagi"
Nayeon hanya diam.
"Kau mau membawaku kemana?" Nayeon mengalihkan pembicaraan.
"Lihat saja nanti"
Dua puluh menit kemudian mobil Jason Guinee berhasil terparkir di salah satu butik ternama yang biasanya disambangi oleh orang-orang dari kelas atas.
Pintu langsung dibuka oleh pekerja di butik itu.
Kemudian mereka dibawa ke sebuah ruangan untuk melihat-lihat model pakaian.
"Pilihan baju yang kau suka. Aku akan mempertemukanmu pada orang tuaku"
"Apa? Kenapa mendadak sekali? Kau selalu membuatku kesal saja" keluh Nayeon.
Jason Guinee menghiraukan keluhan Nayeon.
"Kita juga harus mempersiapkan baju untuk pernikahan kita"
"Apa kau tak tau cara berkomunikasi yang benar? Kalau ada orang yang bertanya ya harus dijawab. Bukan malah mengatakan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan lagi" Nayeon merasa kesal.
"Ya tuhan... Belum menikah saja aku sudah dibuat kesal seperti ini, apa lagi setelah menikah" ujar Nayeon. Dia tak peduli jikalau pria itu tersinggung.
.
.Sesampainya di sebuah restoran Nayeon terbelalak kaget saat melihat orang-orang yang sudah duduk saling berhadapan. Ternyata tak hanya orang tua pria itu, orang tuanya juga berada di sana. Bagaimana bisa?
"Kalian sudah datang? Ayo duduk" ujar wanita paruh baya yang diketahui adalah ibu dari Jason Guinee. Para orang tua pun tersenyum.
Nayeon kemudian duduk di depan calon ibu mertuanya, pria itu memang sengaja mempersilakan Nayeon duduk di sana agar berhadapan dengan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)