🥀28

106 18 21
                                    

Pagi hari menjelang.

Nayeon yang baru bangun tidur langsung keluar dari kamar tamu untuk membangunkan Jungkook. Di lihat dari jam, seharusnya Jungkook sudah bangun. Tapi kenapa belum ada tanda-tandanya.

Sesampainya di kamar.

"Apa dia sudah berangkat? Ini terlalu pagi untuk pergi ke kantor" gumam Nayeon saat mendapati kamar telah kosong.

"Apa dia marah? Kenapa pergi tanpa pamit"

Selanjutnya atensi Nayeon tertuju pada amplop yang semalam. Dia mendekati meja untuk mengambilnya dan menemukan fakta bahwa Jungkook belum melihatnya.

"Dia yang memberiku wewenang memilih tapi kenapa sekarang dia menghindar" gerutu Nayeon.

"Ah lapar, aku harus mengisi perutku" Nayeon menepuk-nepuk perutnya dan keluar dari kamar. Dia akan membuat salad, kebetulan bi Serah belum datang.

Yang Nayeon lakukan setelah sampai di dapur adalah mengeluarkan buah-buahan, yogurt dan juga susu. Sambil memotong-motong buah Nayeon juga meminum susu.

"Kenapa bi Serah belum datang?" Nayeon bertanya-tanya. Untuk lebih pasti dia memutuskan untuk mengambil ponsel dan menghubungi bi Serah.

Tutt

Tutt

Tutt

"Hallo nyonya?" bi Serah mulai berbicara.

"Hallo, bi Serah sudah dalam perjalanan kesini?"

"Belum nyonya, saya masih di rumah. Kata tuan, hari ini saya tidak perlu datang ke sana. Jadi saya belum siap-siap untuk ke sana"

"Ah... Begitu. Ya sudah tidak apa-apa"

"Kalau nyonya ingin saya datang saya akan bersiap-siap"

"Ah tidak. Nikmatilah waktu luangnya. Kalau begitu aku akan mengakhiri panggilan ini"

"Baik"

Setelah panggilan berakhir Nayeon menggerutu. Bukan menggerutu pada bi Serah, dia menggerutu pada Jungkook yang mengambil keputusan sendiri. Setidaknya dia harus memberitahu agar Nayeon tak menanti kedatangan bi Serah.

Nayeon melanjutkan aktivitasnya membuat salad. Setelah selesai dia pun langsung lahap memakannya.

Di saat yang bersamaan Daniel datang ke sana. Sebelum masuk pria itu meminta izin.

📢"Nyonya ini saya"

Suara Daniel terdengar dari pengeras suara di layar interkom. Tanpa menjawab Nayeon langsung membuka pintu melalui control di ponselnya.

Dulu Daniel bebas langsung masuk ke dalam hunian, tapi setelah beberapa bulan Jungkook menikah dengan Nayeon, Jungkook merevisi peraturan. Daniel harus meminta izin untuk masuk.

"Nyonya saya diberi perintah untuk mengambil berkas yang tertinggal di ruang baca" Daniel mengutarakan alasannya datang ke sana.

"Ya, ambil saja" jawab Nayeon. Kemudian Nayeon masuk ke dalam kamar untuk mengambil amplop coklat yang kemarin.

Saat Daniel keluar dari ruang kerja dan berniat pamit Nayeon mendekati sekretaris suaminya itu.

"Tolong berikan ini pada bos mu. Dan tolong sampaikan, dia tak boleh menunda membacanya. Dia harus terima apapun yang terjadi. Jangan jadi pengecut" Nayeon.

Perkataan itu untuk Jungkook, tapi karena Daniel yang mendengar secara langsung, dia juga merasa terintimidasi.

"Baik, akan saya sampaikan"

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang