🎁64⚠️

70 6 0
                                    

Keesokan harinya.

Nayeon tengah berada di tempat tidur, menunggu suaminya yang sedang mandi. Untuk mengurangi rasa sepi dia juga menggulir ponselnya untuk melihat-lihat foto dan video kiriman dari ibu mertuanya. Ya semuanya tentang Ocean.

Tak berselang lama Jungkook tersenyum kecil, keluar dari kamar mandi dan langsung mendekati istrinya tanpa mengenakan pakaian terlebih dulu. Eits tenang dia melilitkan handuk di pinggangnya.

Sepertinya dia baru saja menyadari sesuatu.

Nayeon yang melihat suaminya tersenyum itu akhirnya ikut tersenyum juga, meskipun dia tak tau alasan suaminya tersenyum.

"Kau nakal sekali" ujar Jungkook sembari mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya.

"Kenapa?" Nayeon tak tau maksud Jungkook.


(...)


Pipi Nayeon bersemu.

"Hah. Haruskah aku membalasmu" ujar Jungkook sembari memegang handuk di pinggangnya.

"Jangan. Tidak boleh" tolak Nayeon dengan semuan di pipinya.

"Kenapa tidak boleh?" Jungkook terus menggoda.

"Aku sudah lapar. Ayo sarapan. Katanya kita akan sarapan di luar kan?" Nayeon.

"Cepat pakai pakaianmu. Kau harus bersiap-siap" tambah wanita itu sambil sedikit mendorong tubuh kekar suaminya.

"Baiklah, tunggu sebentar" sebelum ke ruang pakaian Jungkook terlebih dulu mengecup bibir istrinya.


.
.


Kini mereka sudah berada di restoran yang lokasinya di dekat pantai, namun ada di luar pulau pribadi yang sedang ditempati mereka.

Pantai di sana terlihat jauh lebih ramai karena banyak orang-orang yang berkumpul dengan keluarganya, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Di tepian pantai banyak anak-anak yang sedang bermain pasir ataupun berlarian kesana kemari. Itu membuat Nayeon semakin merindukan putrinya yang sudah ia tinggalkan hampir dua minggu terakhir ini.

"Ocean pasti sangat senang kalau ada disini" ujar Nayeon sembari melihat anak-anak itu dari tempat duduknya.

"Ya, sayang sekali dia tak ada disini" sahut Jungkook seraya menyedot minumannya.

"Kita sesekali harus tega meninggalkan Ocean dan meluangkan waktu berdua. Untuk menambah keharmonisan dan-"

"Menambah anak? Pikiranmu sudah bisa ditebak" Nayeon sedikit berdecak.

"Ya. Bagaimana kalau sebelum kau hamil kita tetap disini?" tanya Jungkook sambil tersenyum.

Itu hanya candaan. Lagipula tak mungkin Jungkook meninggalkan pekerjaannya terlalu lama. Dia tak mungkin ngotot meskipun ingin memiliki anak kedua. Perusahaan masih membutuhkannya.

Nayeon menatap Jungkook sebal. Sebenarnya dia sudah merasa bosan di Maldives karena tak ada putrinya.

"Makanya ayo berusaha lebih keras lagi agar kita bisa cepat-cepat bersama Ocean" ujar Jungkook yang masih berupa candaan.

Tidak mungkin Jungkook setega itu meninggalkan Ocean berbulan-bulan tanpa asuhan Nayeon.

"Aku bercanda sayang. Jangan menatapku seperti itu" lanjut Jungkook yang mulai takut dengan tatapan mematikan istrinya.

(...)


.
.



Melipir sejenak untuk melihat keadaan Ocean.

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang