🥀3

146 18 7
                                    

Beberapa hari kemudian.

Masih di kamar hotel yang sama. Daniel dan Jason Guinee terlihat sedang mempersiapkan diri untuk menghadiri sebuah acara. Kebetulan ini merupakan agenda terakhir mereka saat kunjungan ke Korea kali ini, sebelum pada akhirnya mereka kembali ke New York.

"Kenapa kau senyam-senyum sendiri? Coba bagilah kebahagiaanmu kepadaku" pinta Daniel.

Tuan Guinee hanya tersenyum.

"Oh iya kenapa kau tiba-tiba ingin bekerjasama dengan Hansung Group? Padahal Hansung mendapat peringkat diluar tiga besar, dan jarak dari peringkat ketiga ke peringkat empat pun cukup banyak"

"Hansung adalah caraku mendapatkan Nayeon"

"Apa maksudmu? Apa dia memiliki garis keturunan dari pendiri Hansung?"

Pria itu mengangguk.

"Woah... Bagaimana bisa seperti itu? Dia selebriti, cantik, keturunan Hansung Group. Oh iya, bukankah dia juga mendirikan perusahaan agensi yang sekarang menjadi tempat bernaung dirinya dan beberapa artis lain?"

"Ya, dia cocok untuk menjadi istriku kan?"

"Eum... Cocok sih... Tapi apa kau mencintainya? Rasa suka itu seperti ketertarikan, jadi itu kurang penting. Yang penting adalah cinta"

"Aku akan mengurusnya"

"Apa yang akan kau urus? Cinta itu harus dirasakan" Daniel terus menggurui.

"Ish bawel sekali"


.
.


Nayeon terlihat tengah merias wajahnya. Dia akan pergi keluar, jadi sebisa mungkin mempercantik diri.

Di saat itu pula, Sana yang sedang berada di apartemen Nayeon mengutarakan pendapatnya.

"Kau tak perlu menghadiri gala premier film itu. Aku akan membatalkan kehadiranmu" ujar Sana.

"Aku harus datang. Ini adalah film pertama Jihyo, dan dia temanku"

"Kau mengatakan dia temanmu tapi kau mengencani kekasihnya" Sana menyindir Nayeon.

Nayeon tak terima dan menatap Sana.

"Aku yang lebih dulu berkencan dengan Daniel. Tapi Jihyo tiba-tiba mengatakan menyukainya. Aku membiarkan kekasihku dekat dengan Jihyo. Sampai pada akhirnya mereka tertangkap kamera dan membenarkan kalau mereka sedang menjalin hubungan. Mereka mengklarifikasi hubungan tanpa membicarakan itu padaku"

"Sebenarnya Jihyo tak salah karena dia tak tau apa-apa. Itulah alasanku mengeluarkan banyak uang untuk menutupi kenyataannya. Aku takut Jihyo kecewa. Tapi... Hatiku yang sakit" lanjut Nayeon.

"Jadi awalnya Daniel hanya ingin menyenangkan Jihyo dengan pura² menjadi kekasihnya, tapi sekarang malah kau yang dibuang" sindir Sana.

Nayeon hanya diam.

"Sudah tak perlu datang, Daniel pasti akan datang ke gala premier film itu juga"

"Tak apa"

"Baiklah terserah kau saja. Tapi jangan mengadu kalau hatimu sakit dan kau ingin menangis" Sana mengancam.

.
.


Di gala premier film itu Jihyo duduk di antara Nayeon dan Daniel. Tanpa Jihyo sadari ternyata ada yang sedikit berbeda dari Nayeon, temannya itu akhir-akhir ini jadi sedikit bicara.

Setelah acara selesai mereka pun makan malam bersama yang semuanya telah ditanggung oleh pihak yang mengadakan acaranya.

"Eum aku permisi ke toilet dulu" pamit Nayeon pada Jihyo. Tiba-tiba hatinya tercekat.

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang