🥀90

43 4 0
                                    

Pada pukul empat sore Nayeon telah menyelesaikan pekerjaannya. Itu artinya dia memiliki waktu untuk menjemput Jayne.

Untung saja, pasalnya tadi dua anaknya yang masih balita tak bisa diajak bekerjasama untuk menunggu. Itu membuat Yeoah harus pulang sebelum Jayne pulang.

Saat menunggu ECAs Jayne berakhir, Nayeon memilih menunggu sambil minum kopi di salah satu cafe yang dekat dengan sekolah itu. Dia masih bersama managernya, Heejun.

"Bagaimana rasanya memiliki anak?" tanya Heejun.

"Kenapa baru tanya sekarang? Setelah aku memiliki tiga anak" Nayeon merasa heran.

"Akhir-akhir ini ibuku selalu membahas pernikahan, sepertinya dia ingin memiliki cucu" Heejun menuturkan.

"Kalau menurutku ya, memiliki anak itu repot tapi menyenangkan. Repot dan lelah saat mengurus anak seharian rasanya sangat berbeda dari lelah saat kita bekerja untuk diri kita sendiri" Nayeon mengemukakan pendapatnya.

"Itu pendapatku, pendapat orang lain mungkin berbeda. Cara yang tepat untuk menjawab pertanyaanmu adalah mengalaminya sendiri" Nayeon menambahkan.

"Aku belum siap menikah" Heejun.

"Ya itu terserah" Nayeon. Selanjutnya dia mengecek jam di ponselnya.

"Oh, sebentar lagi Jeyn keluar. Kakak tunggu di sini saja ya. Nanti aku akan mengajak Jeyn kesini" ujar Nayeon.

"Tidak apa-apa kau pergi sendiri?" Heejun sedikit khawatir mengingat Nayeon adalah seorang selebriti.

"Tidak apa-apa. Hanya menyeberang jalan. Kau bisa mengawasiku dari sini. Toh orang-orang di sekitar sini sudah biasa melihatku jalan kaki" jawab Nayeon yang kemudian berdiri.

"Ya sudah hati-hati"

Nayeon mengangguk dan keluar dari cafe. Perkiraannya sangat tepat, tak lama setelah dia sampai di depan sekolah, Jayne terlihat berjalan di main entrance untuk keluar. Nayeon melambaikan tangannya dan bocah itu mempercepat jalannya sambil tersenyum.

"Mama..." Jayne langsung memeluk sang ibu ketika sudah bertemu.

"Bagaimana sekolahmu hari ini?"

"Tak ada yang menyebalkan. Oh iya mah, aku ditunjuk menjadi MC Lunar New Year Assembly" Jayne langsung memberitahu.

"Woah... Hebat sekali. Acaranya tanggal tujuh kan?"

"Iya, orang tua juga akan diundang untuk menyaksikan. Daddy pulang tidak ya"

"Nanti kita tanya ya. Sekarang kita ke cafe dulu, paman Heejun sedang menunggu di sana"

"Cafe apa?"

"Itu cafe di depan sana" jawab Nayeon sambil menunjuk menggunakan gerakan alisnya.

Jayne melihat ke arah sana dan terlihat Heejun melambaikan tangannya. Ternyata pria itu benar-benar mengawasi Nayeon dari kejauhan.

Mereka lalu mulai berjalan.

"Kok mama yang menjemput?" tanya Jayne. Karena tadi pagi Nayeon bilang akan bekerja.

"Pekerjaan mama sudah selesai, dan adik-adikmu ngeyel ingin pulang. Jadi halmeoni tak bisa menunggumu dan mama yang menjemput" jawab Nayeon.

Sekarang mereka sudah sampai di cafe, Nayeon bahkan sudah memesan babychino untuk Jaynasee.

"Dulu ulang tahun Jeyn yang dirayakan di perusahaan itu, saat umur berapa?" tanya Heejun karena lupa.

"Sepertinya enam tahun" Nayeon.

"Jeyn kau ingat?" tanya Heejun.

"Iya, tapi ingatnya hanya daddy memakai kostum kelinci" jawab Jayne yang kemudian menyedot minumannya.

"Kau tau, sebenarnya saat itu paman yang memakai kostum itu. Tapi daddymu tiba-tiba datang dan ingin menggantikan paman, jadi dia yang memakainya"  tutur Heejun mengenang.

Nayeon juga ikut mengenang, saat itu hubungannya dengan Jungkook sedang tak baik. Bahkan saat itu keadaan mereka sedang berpisah dan belum rujuk.

🥀

Hari dimana acara Assembly di adakan.

Kini Nayeon sudah berada di sekolah anak-anaknya. Acara assembly akan dimulai pada pukul dua siang. Tapi para wali murid diperbolehkan datang lebih awal untuk melihat putra-putrinya membuat kerajinan.

Tidak seperti rencana sebelumnya, hari ini Nayeon datang sendiri karena sang ibu tiba-tiba tak bisa ikut. Alhasil Nayeon merasa repot sendiri. Bagaimana tidak repot? Dia harus bolak-balik ke kelas anak-anaknya. Terutama kelas Jaken dan Jasylla.

Tadi dia sudah beberapa saat di kelas Jaken untuk melihat balita itu membuat topi dari kertas. Sekarang dia sedang berada di kelas Jayslla untuk membantu balita itu membuat ornamen yang dikenakan perempuan di jaman Joseon.

Di sela-sela itu dia mengirim pesan dan foto pada Jungkook, niatnya untuk memberitahu kegiatan yang dilakukan anak-anak.

'Aku sedang di sekolah anak-anak. Itu foto Jaken dan Jayslla yang aku ambil'

'Jeyn???'

'Aku belum sempat ke kelasnya. Gedung primary school kan berbeda dengan kindergarten😪'

'Dari tadi aku bolak-balik ke dua kelas untuk mengecek Jaken dan Jeysl😮‍💨'

'Owh... Tak apa. Kau sudah bekerja keras🥰'

"Mama tolong buat simpul. Tolong simpulkan" pinta Jayslla.

"Iya, tunggu sebentar" setelah itu Nayeon langsung laporan pada Jungkook dan memasukkan ponselnya ke dalam saku.

'Sudah dulu, Jeysl minta dibuatkan simpul untuk ornamennya. Setelah ini aku akan ke kelas Jeyn. Bye...' isi pesan Nayeon.

"Mama belum ke kelas kak Jeyn loh... Setelah ini Jeysl belajar merangkai dengan Ms. Sarah dulu ya" Nayeon meminta izin.

"Nanti saja" rengek Jayslla.

"Eh... kasihan kak Jeyn. Sebentar ya, setelah itu mama kesini lagi"

Setelah berhasil membujuk, Nayeon pun bisa pergi ke kelas Jayne yang terletak di gedung lain. Sesampainya di sana bocah itu terlihat sedang melukis disebuah kipas kertas, tentu saja melukis ataupun membuat tulisan yang berbau Korea.

"Maaf mama baru kesini, mama tadi mengawasi adik-adikmu dulu" ujar Nayeon merasa bersalah.

"Ya tidak apa-apa"

"Mama foto ya? Tadi mama sudah mengirim foto adik-adikmu ke daddy. Sekarang giliranmu" Nayeon meminta izin sebelum mengabaikan momen putri pertamanya.

Jayne mengangguk. Dia siap di foto.

"Ah... Cantiknya" puji Nayeon sambil memotret putrinya.

"Daddy jadi pulang atau tidak?"

Sepertinya Nayeon sudah sering mendapat pertanyaan itu. Dan seperti biasanya Nayeon menjawab sambil tersenyum.

"Nanti mama tanyakan lagi ya"

.
.

Acara assembly berakhir pada pukul lima sore. Kini Nayeon dan anak-anaknya sedang berjalan kaki untuk pulang. Ya, mereka jalan kaki karena tempat tinggal mereka dekat dengan sekolah. Lain halnya jika Yeoah jadi ikut, mungkin Nayeon akan menggunakan mobil karena harus menjemput ibunya terlebih dulu.

Toh mereka sudah biasa jalan kaki, jadi orang-orang disekitar pun tak kaget jika bertemu Nayeon bersama anak-anaknya di jalan.

"Hari ini mau makan malam apa?" tanya Nayeon.

"Teriyaki" jawab Jayne.

"Jaken dan Jeysl mau makan apa?"

"Ice cream" jawab Jayslla dengan semangat.

"Ice cream terus. Kita ke restoran jepang saja ya"

"Iya. Aku mau ichigo daifuku" ujar Jaken sambil mengangkat tangannya.

"Okay, tapi kita pulang dulu untuk mengambil mobil" Nayeon.





Full chapternya ada di Karyakarsa

15 - 05 - 2024

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang