🥀71

70 7 0
                                    

Malam natal telah tiba. Kini mereka semua sedang duduk bercengkrama di ruang tengah. Jungkook pun sudah tiba di korea, dia sampai tadi pagi. Keluarga kecil Seokjin pun berada disana.

"Besok siang keluarga paman dan bibi akan datang. Ibu akan mengadakan open house untuk keluarga besar" tutur Yeoah.

"Woah... aku sudah lama tak bertemu dengan mereka" sahut Seokjin.

"Apalagi aku" Nayeon.

"Para sepupu juga akan datang?" kini Nayeon bertanya.

"Mungkin, kalau mereka tak memiliki kepentingan lain. Itu open house untuk keluarga besar, jadi yang masih keluarga ya ibu undang"

"Kau pasti berharap Yoojung tak datang, kau masih kesal dengannya kan?" tebak Seokjin menggoda Nayeon.

"Biasa saja" jawab Nayeon.

"Yoojung?" tanya Jungkook. Sepertinya dia lupa dengan sepupu istrinya. Yah... memang tak penting sih.

"Iya Yoojung. Kau pasti lupa ya. Dulu suami Yoojung itu menyukai Nayeon jadi Yoojung mengira Nayeon menggodanya"

"Dulu mereka belum menikah" Nayeon mengoreksi perkataan Seokjin.

"Ya tetap saja mereka sudah memiliki hubungan"

"Jadi kau benar menggodanya atau tidak?" tanya Jungkook menatap Nayeon.

"Tidak lah" jawab Nayeon.

"Tapi kau harus tetap mengawasinya. Woohyun sepertinya masih menyukai Nayeon" suruh Seokjin pada Jungkook. Untuk bercanda.

"Dibandingkan dengannya, kau lebih berkelas dari segi apapun. Tenang saja, aku tak memiliki niatan untuk bermain curang" tutur Nayeon pada Jungkook.

"Ya, aku percaya" Jungkook tersenyum.

"Lihatlah ayah kalian. Dia lebih memilih bermain boneka dibanding mengobrol dengan kita" celetuk Yeoah.

Mereka tersenyum. Sedari tadi Hanjin memang memilih bermain bersama cucu-cucunya. Karena para bocah itu bermain boneka, tentu saja membuat pria paruh baya itu bermain boneka juga.

"Oh iya, memang kemarin ada urusan apa sampai-sampai kau pulang ke New York?" tanya Seokjin pada Jungkook.

Jungkook terlihat kaget.

"Untuk apa kau bertanya?" Sana menepuk paha suaminya. Wanita itu merasa tak enak.

"Eum... ada sedikit masalah di perusahaan" jawab Jungkook atas pertanyaan kakak iparnya.

"Oh iya, bagaimana dengan progres girl group tempat kakak berinvestasi?" lanjut Jungkook bertanya.

"Rencananya mereka akan debut tahun depan, di bulan Februari. Pembuatan music videonya sudah rampung beberapa minggu yang lalu"

"Jangan bahas bisnis di sini" kesal Nayeon.

"Ya benar" Sana membenarkan.

Sebenarnya Nayeon merasa kesal karena sedari tadi pembahasan mereka pasti ada sangkut pautnya dengan dirinya.

"Jungkook, kalau Jeyn mau tetap di Korea apa kau akan mengizinkannya" kini Sana yang membuat pembahasan baru.

"Eumm...-"

"Kalau 'Eummm' artinya tidak" Nayeon menimpali sebelum Jungkook menjawab.

"Iya kan? Aku sudah hafal. Kalau kurang yakin kau pasti selalu mengawali perkataanmu dengan 'Eummm'" tambah wanita itu.

"Bukannya tidak mengizinkan. Tapi untuk sekarang tidak dulu" jawab Jungkook.

"Kalau Jeyn mintanya sekarang berarti tidak kan? Berarti jawabnya tidak" Nayeon.

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang