🥀18

80 17 4
                                    

Di dalam kamar Nayeon langsung menurunkan Seora.

"Turun ya"

Meskipun sudah diturunkan Seora tetap saja mengikuti kemanapun Nayeon melangkah.

Tak lama setelah Jungkook sampai di kamar, Nayeon terlihat keluar dari walk in closet.

"Kau mau pergi?" tanya Jungkook yang melihat Nayeon membawa sepatu.

"Tidak"

"Terus kenapa kau mengeluarkan sepatu?"

"Aku akan memberikan ini untuk Sana" ujar Nayeon yang kemudian masuk ke walk in closet lagi. Dan keluar membawa kotak dari sepatu itu.

"Itu sepatu yang aku belikan kan? Kenapa kau memberikannya kepada Sana? Kau tak menyukainya?"

"Bukan tidak suka, tapi tidak ingin memakainya"

"Apa alasan kau suka tapi tak ingin memakainya"

"Karena seseorang sudah ada yang memiliki seperti ini" ujar Nayeon.

'Ah... jadi kau suka barang-barang edisi terbatas' pikir Jungkook.

Meskipun Jungkook berbicara dalam hati anehnya Nayeon bisa menyangkalnya, aneh.

"Aku bukan penyuka barang-barang edisi terbatas. Aku hanya tak suka memiliki sesuatu yang sama persis dengan orang yang tidak aku sukai" jelas Nayeon.

"Kau tau, itu harganya sangat mahal. Aku tak melarangmu memberikan itu pada Sana, tapi aku sangat menyayangkannya" Jungkook menatap Nayeon dalam.

"Bukannya aku tak menghargai pemberianmu, tapi aku berpikir tak ingin memakainya karena aku pernah melihat seseorang yang tak aku sukai memakai sepatu seperti ini. Dan... aku mencurigainya karena dia adalah Allesha. Bukan hanya sepatu, dia juga memiliki tas dengan desain yang sama seperti yang kau berikan padaku" jelas Nayeon panjang lebar.

"Kau curiga padaku?"

"Ya, sedikit"

"Aku memesan hadiah itu kepada temanku. Dia memang perempuan tapi bukan Allesha. Dan aku tak tau kenapa Allesha bisa memiliki tas dan juga sepatu seperti itu" Jungkook.

"Lain kali jika kau mencurigai sesuatu tanyakan langsung kepadaku. Pertengkaran suami istri biasanya terjadi karena kesalahpahamanan yang berakibat dari kurangnya komunikasi" Jungkook seolah menampar Nayeon dengan kata-katanya.

Pria itu sedikit kecewa karena Nayeon hanya bertindak sesuai emosi tanpa bertanya atau membahas itu dengan dirinya. Setelah itu Jungkook keluar dari kamar. Dan entah mengapa Seora berjalan mengikutinya. Sepertinya Seora sudah mengenal Jungkook meskipun mereka jarang bertemu.

"Iii" Seora memanggil Jungkook karena pria itu terus berjalan dan meninggalkan nya.

Jungkook yang belum sadar sedang di ikuti Seora pun kaget setelah menengok ke belakang.

"Seora, kau mengikutiku?" Jungkook mendekati Seora dan menggendong balita itu.

"Papa"

"Papa sedang keluar, Seora main dengan uncle saja ya"




.
.




Di malam harinya. Pukul sebelas malam Nayeon keluar dari kamar karena sedari tadi Jungkook tak masuk ke dalam kamar. Awalnya Nayeon membiarkan saja, mungkin suaminya sedang mengobrol dengan sang kakak. Tapi setelah dipikir-pikir sekarang ini sudah larut malam dan rumah sudah sangat sepi. Tidak mungkin mereka masih mengobrol.

"Kemana dia?"

Di ruang tengah Nayeon tak menemukan satu orang pun, ya mereka pasti sudah tidur. Tapi di mana suaminya?

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang