🥀24

73 22 4
                                    

Hari telah berganti.

Nayeon membuka mata ketika tidurnya terusik. Saat membuka mata dia mendapati sang suami tengah menatapnya.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Nayeon. Suaminya itu hanya tersenyum. Pria itu malah menghujami wajahnya dengan kecupan yang diakhiri ciuman di bibir.

"Kenapa kau ada di sini? Kapan kau tiba?" tanya Nayeon lagi. Tapi tetap saja pria itu tak mau menjawab. Lagi-lagi dia hanya tersenyum dan mengecup seluruh wajah Nayeon.

"Hey... jawab" pinta Nayeon.

Pria itu tampaknya hanya ingin mencium sang istri. Sedari tadi dia hanya tersenyum dan mengecup sayang. Bahkan sekarang dia sedang melumat bibir istrinya penuh cinta.

"Aku merindukanmu" ucap pria itu. Anehnya Nayeon tak bisa mendengar suaranya. Nayeon hanya menebaknya lewat gerakan bibir itu.

"Apa? Aku tak mendengar suaramu"

"Katakan dengan jelas"

"Ambilkan baju ganti Seoraaaa... berapa kali aku harus bicara!" kesal Sana.

Deg

Apa itu?

Hahh... ternyata dari tadi Nayeon tengah melamunkan mimpinya tadi malam. Hah... Nayeon masih heran kenapa semalam Jungkook muncul dalam mimpinya. Saat bangun tidur dia bahkan mencari Jungkook di kamarnya karena mimpi itu terasa nyata.

"Kenapa melamun lagi? Tolong ambilkan baju ganti Seora Nay..." ujar Sana lagi.

"O-oh i-iya, tunggu sebentar" Nayeon berlari menuju kamar Seora.

"Apasih yang aku pikirkan" Nayeon memukul-mukul kepalanya sendiri.

Setelah berhasil mengambil baju ganti untuk Seora Nayeon pun kembali mendekati Sana di ruang tengah.

Saat ini Nayeon sedang di rumah kakaknya untuk mengunjungi Sana dan Seora.

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan?" tanya Sana penasaran. Dia bingung melihat gerak-gerik Nayeon.

"Tidak ada" elak Nayeon.

"Benarkah" Sana masih tidak percaya.

"Iya..."

"Oh iya, aunty. ngomong-ngomong dua bulan yang lalu adalah ulang tahun Seora. Apa aunty lupa?" itu suara Sana mewakili Seora.

"Ah aku tidak lupa, bahkan aku sudah membeli hadiah untuk Seora. Tapi sayangnya itu tertinggal di rumah"

"Rumah ibu?"

"Bukan. Tapi di New York" Nayeon meringis.

"Itu sama saja kau lupa"

"Itu tidak sama, saat itu aku mengingatnya. Aku membelikan bando dan gaun yang sangat cantik. Tapi karena kemarin aku terburu-buru jadi ya lupa untuk membawanya"

"Kau tidak bohong kan?"

"Tidak. Aku akan menyuruh Jungkook mengirimkan fotonya" ujar Nayeon. Tapi tiba-tiba dia mengingat mimpinya yang semalam dan menjadi malu.

"Ah Jungkook pasti sedang beristirahat. Lebih baik kita lihat di website nya saja" Nayeon beralasan.

"Memang ap- Gu*ci?" Sana terkejut saat melihat hasil ketikan Nayeon.

"Kau tidak bohong kan?"

"Ya tuhan... Tidak percaya sekali. Nanti setelah aku kembali ke New York aku kirim fotonya kemudian aku kirim hadiahnya kesini" Nayeon.

"Ah... terimakasih Nay... terimakasih aunty" ucap Sana.

"Ngomong-ngomong kapan kau akan kembali ke New York ?"

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang