Masih di hari yang sama. Sore harinya pukul sembilan belas Nayeon dan Jungkook terlihat terlelap tidur. Kebetulan tadi selama di pesawat mereka tak memejamkan mata sebentar pun. Jadi sekarang dua orang itu sedang beristirahat.
Berbeda dari Ocean yang terbangun dan melepaskan diri dari perlukan ayahnya lalu keluar dari kamar.
Bocah itu menuju ke ruang tengah dimana kakek dan neneknya sedang bersantai.
"Halmeoni" panggil Ocean pada orang yang posisinya paling dekat dengan tempat berdirinya.
Yeoah pun menengok ke samping.
"Eh, tidak tidur?"
"Tidak" jawab Ocean yang selanjutnya berlari mendekati neneknya.
"Oh... lapar ya? Kan belum makan malam" tebak Yeoah.
Ocean mengangguk.
"Kan, tadi aku kan menyuruhmu membangunkan mereka untuk makan malam. Kamu tidak mau" Hanjin.
"Mereka sedang beristirahat, aku tak tega membangunkan. Kalaupun lapar mereka pasti bangun dan makan" Yeoah.
"Halmeoni ambilkan makan ya, tunggu sebentar" lanjutnya berbicara pada sang cucu.
"Ikut"
"Ya sudah ayo"
Setelah di meja makan Ocean melihat kue, jadi dia membatalkan niatnya untuk makan dan meminta kue.
"Mau kue"
"Kue nya setelah makan ya? Kalau makan kue dulu nanti tidak makan nasi"
"Mau kue saja"
"Tidak jadi makan nasi?"
Ocean mengangguk.
"Ya sudah" nenek itu menuruti kemauan cucunya.
.
.Pukul sembilan malam.
"Jeyn, saatnya tidur. Yuk tidur dengan nenek" ajak Yeoah. Meskipun beliau belum mengantuk tapi dia harus mengajak cucu kecilnya untuk tidur.
"Tapi pakai selimut unicorn"
"Di mana selimut unicorn nya?"
"Kamar"
"Kan mama sama daddy sedang tidur, bagaimana kalau nanti menganggu? Pakai selimut nenek saja ya"
"Tidak mau" tolak bocah itu.
Sebenarnya selain takut mengganggu beliau juga merasa malu. Bagaimana kalau anak dan menantunya sedang melakukan hal lain? Sejujurnya melihat anak dan menantunya sedang berpelukan Yeoah pun merasa malu. Mungkin karena dia sudah berumur.
"Ya sudah ayo ambil"
Belum masuk saja Yeoah sudah mengendap-endap. Setelah di depan pintu dia mengutuknya dengan pelan. Baru kemudian dia membuka pintu dan mengendap-endap untuk masuk.
Di dalam kamar itu Yeoah melihat anak dan menantunya sedang terlelap sambil berpelukan. Sebenarnya tadi saat Ocean melepaskan pelukannya Jungkook tersadar, tapi karena sangat mengantuk dia pun tak membuka matanya dan beralih tidur memeluk Nayeon. Toh Ocean pasti bersama nenek dan kakeknya.
"Di mana selimut unicorn nya?" tanya Yeoah lirih agar tak menganggu anak dan menantunya yang sedang tidur.
Ocean menunjuk kopernya yang bergambar unicorn juga.
Namun ternyata koper itu terkunci.
"Nenek tak tau pin nya. Kau tau?"
Ocean menggeleng.
"Terus bagaimana cara membukanya?"
Meskipun wanita paruh baya itu berusaha membuat suara pelan tapi Jungkook berhasil terbangun, dia melepas pelukannya dari Nayeon dan turun dari tempat tidur. Yeoah yang mengetahui itupun merasa tak enak.
"Ada apa bu?" tanya Jungkook.
"Putrimu ingin tidur bersamaku tapi menggunakan selimut unicorn nya. Tapi aku tak bisa membuka kopernya"
"Oh... " Jungkook mengangguk.
"Tunggu, biar aku yang membukanya" lanjutnya sambil duduk di lantai.
"Jadi kau ingin tidur dikamar Halmeoni, Jeyn?" tanya Jungkook pada putrinya sembari membuka pin di koper itu.
"Iya"
"Tapi jangan mengganggu ya, jangan meminta pindah kamar" Jungkook menasehati.
Koper berhasil terbuka, pria itu langsung mengambil selimut bergambar unicorn yang menjadi favorit putrinya.
"Ini" Jungkook menyerahkan selimut itu.
"Terimakasih sudah dibukakan. Pasti tidurmu terganggu. Sekarang lanjutkan saja tidurmu" ujar Yeoah pada sang menantu.
"Tidak apa-apa bu" Jungkook tersenyum.
"Oh iya, jika kau atau Nayeon lapar nanti makan saja. Masih ada nasi dan lauknya, sebelum makan hangatkan saja di microwave"
"Iya bu, terimakasih"
"Ya sudah, ayo Jeyn" ajak wanita paruh baya itu yang kemudian menggandeng sang cucu pergi ke kamarnya"
Cut
...
Kalian bisa baca secara lengkap di Karyakarsa.
Free 🔓
No payment 💰❌Happy Nayeon Day
Happy reading22 - 09 - 23
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)