Nayeon sedang menggerutu sebal karena dirinya dilarang untuk keluar dari kamar. Suaminya itu menyuruhnya untuk beristirahat saja, tapi Nayeon tak menyukai pemikiran sang suami.
Saat sedang menggerutu tiba-tiba suaminya itu masuk ke dalam kamar untuk mengambil sesuatu.
"Aku mendengar suara Daniel, apa dia sedang di sini?" tanya Nayeon pada suaminya.
"Ya, dia datang kesini untuk memberitahu jadwalku besok" tutur Jungkook yang selanjutnya bersiap keluar dari kamar.
"Memang harus kesini? Sekarang zaman sudah canggih"
"Ada urusan lain yang mengharuskan dia datang kesini" jawab Jungkook.
"Apa?" Nayeon ingin tau jadi dia bertanya.
"Dia membantuku menyiapkan makan malam"
"Oh... Tapi aku tak ingin makan malam di dalam kamar" keluh Nayeon.
"Baiklah, nanti kita akan makan di meja makan. Sambil menunggu makanan tersaji, kau diam saja di sini" kemudian pria itu keluar dari kamar.
"Huft..."
Di ruang tengah Daniel terlihat sedang fokus pada lembaran-lembaran kertas di depannya.
"Sudah kau urus semuanya?" tanya jungkook pada sekretaris nya itu.
"Sudah"
"Kalau begitu kau bisa pulang"
"Oh iya, temanku akan datang ke Amerika. Aku menyuruhnya untuk mampir ke tempatku setelah pekerjaan nya selesai, jadi tolong persiapkan semuanya"
"Kapan?"
"Entahlah, jadwal nya belum pasti. Nanti aku akan menanyakannya lagi"
"Baiklah. Apa ada lagi?"
"Tidak. Pulanglah. Terimakasih tadi sudah membantuku menyiapkan semuanya"
"Ahh... Itu sudah menjadi kewajibanku. Selain memberi saran untuk bisnis, aku juga bisa memberi saran untuk keharmonisan keluargamu" tutur Daniel.
Setelah itu dia langsung pamit dan beranjak pergi dari rumah bos nya.
Setelah kepergian Daniel, Jungkook memutuskan menghampiri Nayeon dan mengajak istrinya itu untuk makan malam bersama
"Ayo kita makan malam" ajak pria itu.
"Ayo, tapi di mana sandal rumahanku?" Nayeon mencari sandal nya.
"Tak perlu memakai sandal, aku akan membopongmu menuju meja makan"
"Tidak" Nayeon melakukan penolakan.
"Huft..." Jungkook menghela nafasnya.
"Jangan terlalu sering menolak dan berkata tidak" pria itu tak menggubris penolakan dari istrinya. Dia langsung memposisikan tangannya untuk membopong Nayeon.
"Turunkan aku" Nayeon menggerak-gerakkan kakinya.
"Diamlah, atau aku akan membungkam mulutmu" ujar Jungkook sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Nayeon.
Nayeon tak bisa melawan, jadi dia memilih untuk diam.
Sesampainya di meja makan Nayeon sangat terkejut dengan suasana di meja makan. Itu terlihat tak seperti biasanya.
Banyak hidangan yang telah tersaji di meja makan dengan dekorasi bunga dan lilin di bagian tengah meja. Lampu di sana pun disetting redup untuk memperkuat suasana.
"Ada apa ini?" tanya Nayeon.
"Candle light dinner" jawab Jungkook.
"Siapa? Kau dengan teman wanitamu itu?" sindir Nayeon pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)