🥀37

82 13 20
                                    

"Apa menurutmu aku tak sedih? Aku sangat sedih... sudah berbulan-bulan aku tak bertemu dengannya dan saat aku datang untuk menemuinya musibah ini terjadi di depan mataku. Kami bahkan belum bermain bersama, saat itu baru senyumannya yang aku lihat" Jungkook ikut meluapkan emosinya yang sempat tertahan.

"Jadi terimalah takdir ini" lanjutnya.

"Tidak bisa hiks..."

"Sadarlah Nay!" bentak Jungkook sangkin kesalnya. Dia juga merasa letih. Tak heran dia membentak Nayeon.

"Tidak!" bentak Nayeon tak mau kalah.

Setelah itu Nayeon kehilangan kesadaran, dia tumbang. Selama beberapa hari ini Nayeon memang tak mendapat asupan apapun jadi tak heran jika dia pingsan.




.
.





*🥀*




"Bangunlah, kata dokter saat ini kau hanya sedang tidur. Tapi kenapa kau tak bangun-bangun"

Masih memejamkan matanya Nayeon dapat mendengar suara lirih Jungkook. Lalu setelah itu dia memutuskan untuk membuka mata dan menyadari jika saat ini dia berada tempat yang asing. Dimana ini?

"Kau sudah sadar syukurlah?" Nayeon menoleh ke samping dan mendapati Jungkook ada di sisinya. Pria itu terlihat sangat mengkhawatirkan Nayeon.

"Kita di rumah sakit" tutur Jungkook memberitahu.

"Dimana ibuku?" tanya Nayeon.

"Ibumu? Disini tak ada ibumu. Kita ada di LA. Apa kau bermimpi bertemu ibumu?"

"LA?" Nayeon kebingungan, dia merasa heran. Setelah itu dia meneliti keadaannya.

"Ocean"

Nayeon menyentuh perutnya. Ternyata perutnya masih besar. Ocean belum lahir? Apa peristiwa yang terasa nyata itu adalah sebuah mimpi? Atau sekarang ini yang mimpi? Nayeon sangat bingung.

Nayeon memutuskan untuk duduk, karena sedikit sulit Jungkook pun membantunya.

"Ada apa?" tanya Jungkook yang melihat Nayeon kebingungan.

"Ocean belum lahir" gumam Nayeon sambil memeluk perutnya.

Jungkook terlihat kebingungan. Nayeon tak menjawab pertanyaan darinya dan malah bergumam seperti orang ling-lung.

Nayeon menepuk-nepuk pipinya, sangat keras. Dia ingin memastikan kalau ini bukanlah mimpi. Jungkook yang melihat itu merasa khawatir.

"Hey. Kamu kenapa? Berhenti memukul dirimu sendiri" Jungkook mencekal kedua tangan Nayeon.

"Ini bukan mimpi kan? Ocean belum lahir kan? Kenapa kita ada di rumah sakit? Dia baik-baik saja kan?" tanya Nayeon.

"Dia baik-baik saja. Apa kau bermimpi? Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? Saat ini Ocean belum lahir Nay"

Setelah mendengar penuturan Jungkook, Nayeon merasa lebih tenang. Ternyata ini kehidupan nyata dan musibah tadi hanyalah mimpi. Mengetahui itu Nayeon menangis merasa lega, dia bahagia.

Jungkook tambah bingung melihat keadaan Nayeon. Dia mengkhawatirkan wanita itu. Bagaimana tidak, sudah beberapa minggu ini dia tak tinggal bersama istrinya. Nayeon berada di LA dan dia berada di New York. Karena hubungan mereka sedang tak baik-baik saja mereka pun lost contact, biasanya dia memantau Nayeon hanya melalui cctv yang bisa terhubung ke ponsel melalui aplikasi.


Flashback on.


Jungkook sedang bekerja saat dia mendapat kabar dari tetangganya. Tetangga nya memberitahu kalau Nayeon pingsan di depan gerbang villa mereka. Tanpa pikir panjang Jungkook langsung terbang ke LA menggunakan jet pribadinya. Dia sangat mengkhawatirkan Nayeon dan juga calon anaknya.

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang