*melanjutkan chapter sebelumnya, masih di hari yang sama.
...
Di sinilah Nayeon sekarang. Tempat dimana dia sangat-sangat dihormati. Baru keluar dari mobil saja dia langsung dihampiri seorang staf yang berniat memindahkan mobilnya ke tempat parkir basement. Dimana lagi kalau bukan di GAIN Corporation. Tempat suaminya bekerja, tapi dia datang kesana bukan untuk bertemu suaminya.
Ketika Nayeon memasuki lobby dia banyak mendapat sapaan dari para staf yang berada di sana. Tak terkecuali Daniel yang sedari tadi memang sedang menunggunya.
"Nyonya" panggil Daniel sembari melambaikan tangan.
Nayeon tersenyum dan mendekati pria itu.
"Kau sudah menunggu lama?" tanya Nayeon.
"Belum. Saya baru saja turun dari ruangan saya" jawab Daniel.
"Kenapa 'saya'? Sudah kubilang santai saja"
"Ini di kantor, saya tidak enak. Bagaimana jika staf lain mendengarnya?"
"Baiklah terserah kau saja. Oh iya, suamiku tau aku akan datang?"
"Tidak, anda kan menyuruhku untuk tak memberitahunya. Jadi saya diam. Tapi kalau ini ketahuan dan tuan marah anda harus bertanggung jawab" canda Daniel.
"Tenang. Aku mudah menaklukkan nya" Nayeon tersenyum.
"Kalau begitu dimana kita bisa mengobrol?" lanjut Nayeon bertanya.
"Bagaimana kalau di roof top? Tenang disana ada area yang memiliki atap, jadi anda tak perlu khawatir tentang teriknya matahari" usul Daniel.
"Baik, ayo kesana"
"Silahkan, lewat sini" Daniel menunjukkan jalan.
Kini keduanya sudah sampai di roof top. Nayeon pun mulai melancarkan aksinya untuk bertanya-tanya.
"Jadi apa yang ingin nyonya tanyakan?" Daniel.
"Begini, aku hampir lupa. Beberapa hari lagi adalah ulang tahun suamiku kan?"
"Ya benar"
"Apa agenda nya padat dihari itu?"
"Ya, sangat padat. Bulan depan agendanya sangat padat"
"Sangat padat? Tidak bisa diatur ulang? Aku berencana mengajaknya kesuatu tempat tanpa sepengetahuan nya, sebagai kejutan"
"Hah... Ini berurusan dengan pihak asing jadi sepertinya sulit. Bahkan tepat di hari ulang tahunnya kami harus pergi ke luar negeri"
"Di hari ulang tahun?" Nayeon kaget dan sedih.
"Ya, lebih tepatnya di siang harinya"
"Lalu kapan dia bisa free? Coba lihat jadwal agendanya" Nayeon menengadahkan tangan meminta.
Daniel menyerahkan ipad yang sedari tadi dibawanya.
Nayeon terbelalak saat melihat agenda suaminya, dibulan itu semuanya sudah diberi tanda yang artinya dia akan pergi kesuatu tempat.
"Tanggal 7-30? Agenda apa ini?" tanya Nayeon.
"Ya?" Daniel balik bertanya.
"Ini yang ditandai warna biru, tanggal 7-30. Urusan apa yang dia kerjakan sampai hampir satu bulan sendiri. Ada note tidak boleh diganggu" Nayeon merasa ada yang aneh.
"Bukankah itu kalian yang tau" Daniel tersenyum malu.
"Kalian?? Maksudnya aku dan Jungkook?"
"Apa tuan belum membahasnya dengan anda?" tanya Daniel masih tersenyum. Sampai akhirnya dia menyadari sesuatu dan tubuhnya membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)