Beberapa bulan kemudian.
Di sore hari menjelang gelap ini, seorang wanita sedang memandang ke luar jendela untuk melihat keramaian di bawah sana.
Jalanan di bawah terlihat sangat sibuk. Lampu-lampu mobil pun terlihat menyala dengan terang menandakan hari semakin gelap. Orang-orang di luar sana pasti sudah tak sabar sampai di rumah dan merasakan sambutan dari keluarga yang menunggu kepulangan mereka.
Sementara Nayeon, wanita itu tersenyum hambar dikala mengetahui suaminya tak bisa pulang. Itu memang sering terjadi dan Nayeon tak melarangnya. Tapi untuk kali ini Nayeon sedikit keberatan.
Tak terasa besok adalah anniversary pernikahan yang menandai mereka telah menjadi sepasang suami istri selama satu tahu .
Dan apa ini? Pria itu malah berencana pulang tiga hari lagi. Istri mana yang tak kesal. Meskipun biasanya Nayeon cenderung acuh pada hal lain, tapi untuk perayaan seperti ini tak mungkin diacuhkan olehnya. Dia juga ingin makan malam romantis seperti pasangan yang lain. Apalagi mantan kekasihnya sudah menyalakan kompor, Nayeon pun mulai tersulut.
Setelah merenung beberapa saat kemudian Nayeon memutuskan untuk duduk di ruang tengah. Kebetulan akan ada tamu yang datang dan dia harus menyambutnya.
"Kenapa mereka belum datang?" Nayeon bertanya-tanya.
Setengah jam kemudian Nayeon mendengar bunyi bel. Ah.... Akhirnya mereka tiba juga.
"Hallo" sapa mereka ketika memasuki hunian megah itu.
"Hai. Ayo duduk" ajak Nayeon.
"Maaf kami agak terlambat. Hari ini suamiku pulang terlambat"
"Tidak apa-apa" Nayeon tersenyum.
"Hai Izzy" sapa Nayeon pada bocah perempuan berusia dua tahun yang kini digendong sang ayah.
"Mau ikut denganku?" Nayeon mengulurkan kedua tangannya. Bocah itupun mengangguk.
"Aku memiliki banyak cemilan untukmu, ayo kita ambil" ajak Nayeon pada bocah kecil itu.
"Duduklah, aku akan menyiapkan hidangan untuk makan malam" ujar Nayeon pada pasangan itu.
Ini adalah kali pertama mereka datang ke hunian super mewah seperti hunian Nayeon dan suaminya. Tak heran kalau mereka masih terpana setiap melihat seluk beluk ruangan yang ada di sana.
Tak lama kemudian Nayeon menghidangkan teh hangat untuk kedua orang itu.
"Silahkan diminum"
"Suamimu, ah maksudku tuan Guinee tak ada di rumah?" tanya tamu pria itu.
"Dia pasti sedang pergi keluar kota. Daniel juga bilang begitu" sahut istri dari pria itu.
"Benar" Nayeon tersenyum tipis.
"Terimakasih untuk baju tidur yang beberapa hari lalu kau titipkan ke Daniel. Izzy sangat menyukainya"
"Oh benarkah? Kau suka?" tanya Nayeon pada bocah yang kini duduk di pangkuannya.
"Minnie" jawab Izzy. Minnie mouse adalah karakter kartun kesukaannya.
"Kalau begitu lain kali aku akan memberikan banyak Minnie untukmu. Nanti akan aku titipkan ke uncle Daniel"
Diketahui tamu Nayeon kali ini adalah kakak dan kakak ipar Daniel, David dan Yura.
Pertemuan pertama Nayeon dengan mereka adalah saat pertambahan usia Daniel. Karena Nayeon merasa nyaman dia pun mulai berhubungan baik dengan mereka hingga akrab seperti sekarang.
"Di Korea kau adalah seorang selebriti, kau pasti memiliki banyak kenalan kan? Apa ada temanmu yang bisa dikenalkan pada Daniel? Ibuku sangat ingin dia cepat-cepat memiliki pendamping hidup" tanya Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
DiversosBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)