Malam natal telah tiba. Pasangan yang tengah berbahagia itupun menyambutnya dengan penuh suka cita. Karena mereka hanya akan merayakan natal berdua, mereka pun memilih menghabiskan waktu untuk jalan-jalan di tengah-tengah hiruk pikuk kota New York.
"Tidak dingin?" tanya Jungkook sambil melirik istrinya.
"Tidak" jawab Nayeon sambil menggerak-gerakan tangan yang berada di sakunya dan di saku suaminya, Jungkook menggenggam salah satu tangan Nayeon.
"Apa yang ingin kau lakukan? Tak mungkinkan kita akan berjalan mengelilingi keramaian ini saja" tanya Jungkook.
"Eum... ayo kita makan malam, setelah itu berkeliling sambil belanja, membeli coklat dan cemilan, pokoknya melakukan itu sampai malam"
"Aku ingin menghabiskan malam ini tanpa tidur, setidaknya sebelum hari berganti kita jangan terpejam" tambah Nayeon.
Jungkook tersenyum, dia akan mengikuti schedule yang telah disusun istrinya.
Ditengah perjalanan menuju restoran, Nayeon menghentikan langkah kakinya di depan sebuah toko perlengkapan bayi dan anak-anak. Lampu dan hiasan di depan toko itu membuat Nayeon semakin terhipnotis dan ingin masuk ke sana.
"Aku ingin masuk" Nayeon membuat wajah memelas.
Sebenarnya tanpa membuat wajah memelas Jungkook pasti akan menuruti keinginan istrinya."Ayo masuk" Jungkook.
Mereka di dalam toko itu setidaknya kurang lebih selama lima belas menit saja. Mereka hanya membeli dua jenis barang itupun karena tak ingin keluar dengan tangan kosong.
Toko itu sebenarnya tak ada di schedule mereka. Mereka bahkan belum berniat membeli perlengkapan bayi. Sekarang ini masih terlalu awal untuk membeli perlengkapan bayi, toh mereka belum mengetahui jenis kelamin buah hati pertamanya. Jadi ingin membeli sesuatu pun bingung.
Kini keduanya sedang makan malam di sebuah restoran. Mereka duduk di samping dinding kaca supaya Nayeon bisa menikmati keindahan kota itu.
"Enak?" tanya Jungkook.
"Eung... Aku ingin lagi" ujar Nayeon. Padahal makanan yang sedang disantap wanita itu belum sepenuhnya habis.
"Kau yakin?" itu sebuah pertanyaan biasa. Tapi Nayeon tidak berpikir begitu.
"Ya... Tunggu- kau takut aku gemuk ya?" tebak Nayeon.
"Tidak. Aku hanya takut perutmu sakit jika makan terlalu banyak"
"Ya sudah tidak jadi" Nayeon cemberut.
"Jika kau mau akan aku pesankan lagi" Jungkook sepertinya sadar jika istrinya itu sedih. Dia jadi merasa tak enak telah berkata seperti itu, seharusnya langsung pesan saja.
"Tidak. Tiba-tiba aku merasa kenyang" Nayeon malah tak menghabiskan makanannya. Jungkook semakin merasa bersalah.
"Kau ingin mencoba makanan yang aku pesan?" Jungkook berniat menyuapi Nayeon, lagi-lagi wanita itu menolak. Nayeon menggelengkan kepalanya.
"Ingin memesan menu lain?" tanya Jungkook. Dia berusaha membuat Nayeon makan karena takut wanita itu sebenarnya masih lapar.
"Tidak. Ayo sudahi makan malamnya dan keluar"
"Baiklah..."
Setelah itu mereka keluar, Jungkook terus menggenggam tangan sang istri.
"Kau kesal?" tanya Jungkook.
"Kesal kenapa?" Nayeon malah balik bertanya
"Kesal karena tadi aku tak langsung memesan apa yang kau minta"
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)