"Aku akan melakukan apapun demimu." Alex Martazone.
****
Teriakan Reytasya bergema menusuk tepat kejantung Eline. Gadis itu menoleh mendapatkan kakaknya yang tersungkur dengan Jon yang mengacungkan pedang. Secepat kilat Eline melesat membawa tubuh Reytasya, mengamankannya dari pedang terkutuk Jon.
Kesatria dari bangsa demigot itu mengerjap kaget, sejak kapan Eline bergerak? Jon menatap Eline yang bersimpuh di sisi Reytasya. Sepertinya dia salah memprediksi sesuatu.
"Apa kau baik-baik saja?" Eline terlihat khawatir sekaligus marah, tetapi kondisi Reytasya yang terluka harus segera ditolong.
"Aku baik ... " Reytasya terbatuk, tetapi gadis itu tersenyum, menenangkan sang adik.
"Tunggulah sebentar! Aku akan menangani makhluk-makhluk bodoh itu!"
Reytasya mengangguk, tak banyak bicara mulai memejamkan mata. Sepertinya dia harus banyak membutuhkan waktu untuk berregenarasi. Pukulan yang keluar dari pedang Jon mengenai dadanya telak, tanpa dia bisa menghindar, tanpa dia berhasil membuat pertahanan.
Ledakan dasyat yang belumlama terjadi mengakibatkan tubuh Reytasya lama menyembuhkan. Diaa tak seperti Alex yang rajin berburu hewan suci, dia tak seperti Alex yang memiliki pedang terkutuk. Setidaknya pedang itu bisa membantu pemulihan sang pemilik ataupun meresap racun.
Eline menoleh, manik violet Ametis mengilat marah menatap Jon yang sudah kembali dengan kesatria lain. Gadis itu bangkit, menciptakan kuba yang tak dapat disentuh siapapun. Eline harus mengamankan Reytasya, dia tak mau mengalami kemungkinan yang lebih buruk.
Demi melihat adiknya yang terkapar, pria manik abu melesat melayangkan tinju tepat di wajah Jon. "Apa kau gila?"Jon yang sedang memperhatikan Ametis membuat prisai di sekitaran Reytasya, tersungkur kebelakang langsung jatuh terduduk.
Kedelapan satria lain melerai, menyadarkan Alon.
"Sudah. Jangan diperpanjang Al! Kita sedang menghadapi keadaan serius."
Alon menatap pria bermanik emas, manik yang mirip dengan sang ayah. "Kau gila! Bagaimanapun mereka adik kita, pantaskah seorang kakak membiarkan adiknya terluka?"
Sepertinya perkataan Alex berhasil membuka mata hati Alon.
Eline yang sudah berada di sisi Alex berseru. "Biarkan kami masuk! Dan aku tak akan menyerang kalian."
Kesepuluh satria tertegun, berkecamuk dalam hati. Mereka adalah kesatria imortal, menaati perintah dari para petuah adalah kewajiban tetapi suara seseorang berhasil menampilkan raut berbeda-beda di tiap-tiap wajah.
"Aku akan melindungi mereka, sekalipun salah satu dari mereka adalah monster." Alon berbisik tetapi masih bisa didengar kesembilan kesatria atau mungkin Alex dan Eline juga mendengarnya.
Jon sudah bangkit, pria itu menatap Alon tak percaya lalu beralih menatap Rei. "Apa kau juga akan membantu mereka?"
Dari manik emas itu terlihat jika Rei sedang berpikir keras. Hatinya juga tak jauh berbeda, melihat Reytasya yang terluka membuat jiwa Rei sebagai seorang kakak tertampar keras. Seharusnya Rei bisa melindungi anggota keluarganya, seharusnya Rei tak membiarkan ada seorang pun yang dapat menghina Eline, seharusnya dia tak membiarkan kedua adiknya pergi, seharusnya dia tak sepakat dengan keputusan Alaric, seharusnya dia mendukung Zela. Bagaimana jika nanti Rei harus melihat Eline ... ah, rasanya Rei tak sanggup membayangkan itu.
"Apa kalian menjadi tuli?"
Jon mendengus beralih menatap Alex yang berkacak pinggang dengan pedang tergenggam erat di tangan kanan. Ya, dia sudah mengetahui jawaban Rei. Kedua putra Geosentris pasti akan membantu keluarga mereka, tak menutup kmungkinan Alaric dan Zela juga akan bertindak menantang petuah, kan? "Dasar penghianat." Dia berdecih, tampak jijik dengan Alex. "Bawa kekasih monstermu sana!"
Tepat setelah Jon mengatakan itu angin dasyat datang bergulung membungkus pria demigot. Tetapi ketujuh satria tak tinggal diam.
Alex melesat bersama pedang terkutuknya, mematahkan pergerakan salah satu kesatria yang bersiap menyatukan kekuatan.
"Apa kabar Yus! Sepertinya berbusa-basi dalam keadaan seperti ini tak menyenangkan."
Yus, pria terhebat di bangsa Elf menatap malas Alex.
"Apa kau masih ingin bersaing denganku?" Alex terkekeh saat memperhatikan manik putih Yus mengilat. "Apa kau masih menginginkan kekasihku?"
***
Sudah direfisi! Koment jika typo atau kesalahan masih menyempil!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Imortal (tamat)
FantasyWARNING! Cerita ini memiliki banyak virus, kata-kata fulgar, khayalan klasik, dan penggambaran ... Eline Herzone, gadis canntik tanpa cela itu adalah seorang putri dari keluarga bangsawan terhormat bangsa vampir. Parasnya yang disebut-sebut duplikat...