Bab 50

807 43 0
                                    

Dulu, jauh sebelum kekacauan itu terjadi Geosentris begitu damai dan tenang, kerajaan hebat, memiliki andil di masa lalu, dan kerajaan yang memiliki kekuatan besar.

Dewa selalu memberkati tanah Geosentris. Dari dulu ataupun sekarang, tumbuhan, hewan, dan penduduk, begitu damai hidup di atas tanah bersejarah. Pertikaian, pemberontak, ataupun kesengsaraan sangat jarang terjadi.

Dari masa ke-masa semua penduduk begitu patuh, menghormati segala keputusan sang raja. Tetapi penduduk berubah resah, mulai menuntut, dan membuat kerusakan di sekitar kerajaan. Para penduduk tak segan-segan membakar, menantang, hingga berkelahi dengan para perajurit.

Tujuan mereka hanya satu, mendukung titah petuah. Bualan yang mengatakan kandungan Zela membawa petaka begitu ditakuti para penduduk, menebar teror.

Semua berjalan begitu cepat tanpa bisa dicegah. Eline yang tumbuh besar dengan segala keistimewaan, mulai dilihat karena kecerdasannya mengatur strategi, menyerang lawan, kemurahan hati, dan masih banyak lagi hal yang menarik di masa lalu.

Tetapi hanya menghitung waktu Ametis mulai menunjukan jati diri, hanya menunggu waktu yang tepat ramalan petuah mulai kembali ramai diperbincangkan.

Meskipun pada awalnya Alon ataupun Rei tak tega karena Eline kecil harus bergabung dengan kesatria imortal yang semua anggotanya adalah pria, tetapi gadis kecil itu menunjukan kemandirian dan kehebatannya.

Rei dan Alon yang sudah diberitahu rencana para petuah, mengikuti keputusan sang ayah. Tepat di saat pernikahan Alaric dan Rena menginjak dua ribu tahun mereka datang memberi kejutan.

Saat itu Eline masih lucu dan penuh ketakutan. Eline yang jarang bertemu kedua kakak lelakinya begitu segan dan sedikit takut jika mendengar suara keras pria.

Di saat itu juga Alon dan Rei merasa sangat bersalah, mengabaikan Eline, membiarkan gadis itu sendiri, menangis, dan mengurung diri. Alon dan Rei tak cukup jahat untuk melihat kemalangan gadis kecil, sejak saat itu juga mereka semakin jarang pulang. Tempat yang ditugaskan para petuah, menjauhi mereka dengan Eline.

Gadis kecil berserta robongannya punya misi berbeda, tak begitu berat, tetapi dapat menghilangkan nyawa jika tak berhati-hati.

Karena Eline masih kecil, gadis itu sering sekali pulang sehabis menuntaskan misi. Alon dan Rei tak tahu rasa seperti apa di saat gadis kecil yang rindu keluarganya, berkelahi hidup mati untuk menjamin ketentraman imortal, tak pernah mendapatkan sambutan hangat ataupun sekedar pelukan sayang.

Yus menatap gadis di hadapannya tanpa kedip. Meskipun Eline mengunakan pakaian tidur, meskipun tubuh Eline penuh garis-garis putih, meskipun Eline begitu menyeramkan. Entah mengapa Yus malah ingin memeluk gadis itu, mendekap tubuh Ametis, mencium manik violet yang menatapnya mengilat. Ya, Yus merindukan Eline. Demi apapun Yus telah gagal melupakan sosok cinta pertamanya.

Cinta yang ditemukan di medan perang, cinta yang begitu menyakitkan, cinta yang bertepuk sebelah tangan, cinta pada gadis kecil yang tangguh.

"Apa kabar, Lolly?"

Eline terdiam tak menunjukan raut apapun.

"Kau ... " Yus kehilangan kata-kata. Dia ingin memuji Eline, dia ingin memberitahu betapa indah gadis itu.

Alex yang sudah bisa berdiri menatap marah Yus. Dia ingin menonjok mata pria itu yang berani sekali nenatap gadisnya memuja. Alex mengerang. Tubuhnya tak kuat untuk sekedar melesatkan serangan. Jarak Alex dengan tempat perkelahian begitu jauh,dia yakin itu pastu akal-akalan pria Elf itu agar bisa berbincang dengan Eline.

****

Sudah direfisi! Koment jika typo atau kesalahan masih menyempil!

Bastard Imortal (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang