Bab 48

563 45 2
                                    

Eline masih berdiri tegak di tempatnya. Hanya tangan dan mata gadis itu yang bergerak.

Keenam kesatria yang ingin membantu Jon disibukan dengan kekuatan Ametis yang datang bertubi-tubi. Sekalinya awan besar dengan kilatan listrik yang meletup-letup di permukaan berhasil dihancurkan, awan gelap itu akan meledak, dan membentuk awan-awan yang lebih kecil.

Terus begitu sampai hitungannya tak terkira, membuat kewalahan keenam satria. Mereka tak bisa mengatasi itu, sejauh ini mereka hanya bisa bertahan tanpa solusi.

Eline tersenyum senang, dia memang tak berniat membunuh Jon dengan mudah. Sesekali pria Demigot itu harus diberi pelajaran! Tidak dulu atau sekarang, pria itu selalu meremehkan Eline. Persetan dengan bangsa Demigot! Kalau dia mau sekalian saja dengan bangsa-bangsanya Eline musnahkan.

"Bagaimana Al?"

Alon yang memperhatikan itu meringis. Awan ciptaan Eline begitu menyeramkan, menebar teror kehati siapapun yang melihat. "Entahlah! Aku tak yakin bisa mengatasi Eline yang sekarang."

Rei mengangguk menyetujui perkataan Alon. Manik emas itu menatap kagum adik bungsunya. Dulu Eline tak sehebat sekarang, dulu Eline tak semenawan itu, dulu Eline hanya gadis kecil yang penuh keraguan, selalu bersembunyi di balik punggung Rei atau Alon. Tetapi sekarang gadis kecil itu sudah berkembang pesat dengan segala keistimewaan. Yang dikatakan Zela dan Alaric benar! Adik mereka bukan monster, gadis kecil Geosentris bukan hal yang perlu ditakuti, Eline adalah keistimewaan yang akan terpilih dalam kurun waktu tertentu.

Yus yang marah, siap melayangkan serangan, terhenti demi melihat kekuatan Ametis.

"Apa kau sedang mengaguminya?" Alex menatap miris. "Apa kau menyesal dulu mendukung Eline pergi? Atau jangan-jangan selama kepergian kekasihku, kau dihantui rasa cemburu dan penyesalan?"

Dengan sihir manipulatif milik bangsa Elf, Yus melancarkan serangan.

Alex memang tak melihat dimana serangan itu melesat, tetapi dia masih bisa merasakannya. Alex membuat perisai tetapi kalah cepat dengan serangan yang datang dengan banyak.

Yus terpelanting beberapa meter, mendengak menatap Eline dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Alex juga menatap Eline yang tak sama sekali membalas tatapannya. Gadis itu masih sibuk, bahkan sepertinya gadis itu sangat menikmati pertunjukan ketujuh satria yang kewalahan.

Yus bangkit, tak akan menyangka Ametis akan melindungi Alex. "Jangan berbesar kepala kau, sialan!"

Alex kembali menatap Yus. "Apa kau baru saja cemburu?"

Yus mengacungkan pedang, melesat, menyerang jarak pendek.

Tawa Alex yang sumbang terdengar menyambut kedatangan Yus. "Perkelahian jarak pendek hanya akan membuat kekalahanmu terlihat bodoh." Alex menangkis tiap pedang Yus yang mengarah pada tubuhnya.

"Berhentilah mengeluarkan bualan!" Yus menaikan level serangannya. Kali ini dia harus benar-benar serius mengalahkan Alex! Biar vampir sialan yang penuh dengan bualan itu tahu sedang berhadapan dengan siapa.

Jon terus terbanting ke-sana ke-sini di dalam angin yang seperti ingin meremukan tubuhnya. Ia tak bisa tinggal diam, tubuhnya memiliki batas pertahanan. Jon belum ingin mati, apa lagi mati konyol! Ia belum memberikan keturunan pemimpin untuk Demigot.

Dengan menggebu-gebu Yus mengerahkan semua kekuatan, menyerang Alex tanpa ampun. Tetapi lawannya hanya menangkis, bertahan tanpa menyerang. "Dasar bodoh! Bisakah kau menyerangku!"

Alex memutar tubuh, melayang, dan berdiri tepat di belakang Yus, menghunuskan pedangnya kepunggung pria Elf itu.

Tetapi Yus bukan pria elf biasa. Dia satu-satunya Elf yang bisa bergabung dengan kesatria inti imortal! Menangani serangan dadakan sudah dapat diprediksinya dengan cepat dan tepat.

****

Sudah direfisi! Koment jika typo atau kesalahan masih menyempil!

Bastard Imortal (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang