Bunga layu dan tunas baru

437 61 0
                                    

      Beberapa hari kemudian, Raja Einstein mengadakan Perburuan Militer yang akan diikuti oleh seluruh prajurit kerajaan.
     Para rakyat sangat bahagia karena biasanya ketika perburuan itu dilakukan,para prajurit membawa pulang banyak hewan yang bisa dimakan dan Raja dengan murah hati membagikan semua hasil itu untuk para rakyat.

      Seperti biasa juga, Kanarin melamun didepan jendela nya sambil mengeluh.
"Apa hebatnya perburuan itu?" Gumam Kanarin kesal.

     Malam nya, Raja membuat rapat yang dihadiri banyak pejabat untuk merencanakan semua hal yang menyangkut dengan perburuan.

     Setelah selesai berdiskusi, Raja pun mengambil keputusan dengan melibatkan semua pendapat para pejabat.

     Tentu saja Raja Einstein adalah Raja terhebat dimasanya karna terkenal dengan sifat rendah hati nya.

   "Ee Yang Mulia, maaf kan saya,tapi bagaimana mengikut sertakan putri untuk kegiatan ini untuk melatih keberanian mereka" Ujar seorang pejabat ketika rapat hampir dibubarkan.

    "HEYY!!! Beraninya kau membahayakan putri?"  Tegas seorang pejabat lainnnya.

     "Tidak apa apa semuanya. Tuan Koo,ide mu cemerlang sekali. Masukkan nama kedua putri untuk ikut serta" Seru sang raja.

     Karena perintah Raja,para pejabat dengan senang hati mematuhi sang raja.

     Tentu saja kabar itu sampai ke Ratu Casandra. Ia menentang keras putri putrinya harus ikut.

     "Yang mulia!!!ini berbahaya, apalagi para putri belum berpengalaman" ujar sang Ratu .

   Bukan hanya raja yang baik untuk rakyatnya, Einstein adalah Seorang suami dan ayah yang baik bagi keluarganya. Ia tau betul cara menenangkan istrinya itu.

     Sambil memeluk sang Istri , Einstein berkata "Ratuku... Tenanglah, semua akan baik baik saja. Putri Putri kita itu adalah Putri yang paling cerdas dari semuanya, dan ini akan melatih mereka untuk mandiri terutama untuk Kanarin"

     Mendengar ucapan sang Suami ditambah pelukan hangat yang diberikan, Casandra larut dan menyetujui rencana itu.

    Selain Ratu, Sekarsha dan Kanarin juga telah mendengar kabar itu. Sekarsha sangat bersemangat karna bisa menunjukkan keahliannya yang melebihi Kanarin. Sedangkan Kanarin,ia takut ia kenapa kenapa.

     "Bagaimana jika aku dimakan harimau? Bagaimana jika babi hutan menanduk ku?dan bagaimana jika aku dililit ular raksasa? Ya Tuhan... Bagaimana ini?" Pikir Kanarin.

     Malam harinya,  Sekarsha tampak sangat gigih akan perburuan itu.

I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


I

a terus berlatih tanpa istirahat. Saat sedang meleset kan anak panah, Putri Sekarsha merasa ada seseorang yang memantaunya.
    
     Dengan semua yang telah ia latih, ia menjatuhkan busur nya dan menarik pedang yang ada di pinggangnya.
      Sekarsha berbalik sambil menodongkan pedang nya pada orang itu.

     "Tidak bisakah istirahat sejenak?" Seru Raja Einstein.

     Melihat pedang yang mengarah kepada sang ayah, Sekarsha langsung menjatuhkan pedang itu dan berlutut dihadapan sang Raja
    
      "Maafkan saya yang mulia" ujar Sekarsha.

     Melihat putrinya begitu, Raja mencengkeram pundak Sekarsha lembut dan membuatnya berdiri kembali.

      "Apa yang terjadi padamu putriku?Aku sudah lama tidak memerhatikan mu, mengapa kau bersikap formal sekali padaku?" Tanya Raja.
     Sambil menunduk Sekarsha pun menjawab sang ayah.
    "Maafkan saya yang mulia,tapi memang sikap seperti inilah putri dan raja lakukan"

    Raja Einstein langsung menentang jawaban anaknya dan menyuruh Sekarsha untuk menatap nya.

     "Saat berbicara,bukan kah harus menatap lawan bicaranya?, Putriku...Aku sungguh sangat menyayangi mu, ayah harap kau bisa lebih terbuka pada ayah maupun ibumu"
     "Iyaa ayah, akan ku lakukan"

     Sementara Kanarin,ia hanya menatap hal itu dari kamarnya, ia tak dapat mendengar pembicaraan ayah dan kakaknya.
     "Huhhh... Pasti ayah sangat bangga memiliki Sekarsha" keluh Sekarsha.

      Berpindah ke Gibran dan samar, mereka terlihat sudah sampai ke ibukota. Gibran yang pertama kali melihat pemandangan itu terus melihat kesana kemari.

      "Oh ya namamu siapa nak?" Tanya samar.
     "Namaku Gibran,kau juga sudah menanyai nya figuran tadi kan?"
     "Maaf nak saya ini mudah lupa"
     "Aku juga begitu tuan"

   Keduanya saling tatap tatapan dan kemudian tertawa bersama.

     Sesampainya di rumah Samar, samar mempersilakan Gibran dengan baik. Tentu saja Gibran kembali dibuat planga plongo melihat harta benda samar yang terlihat aneh.
     Ia terus bertanya tentang alat alat unik yang ada disana. Seperti alat memeriksa kadar darah, Gibran takjub dengan cara kerja benda itu.

     "Gibran,ini kamarmu" seru Samar sambil membuka pintu sebuah ruangan.

    "Tuan,aku hanya bekerja disini ,kenapa kau beri aku kamar?"Tanya Gibran heran.

    "Biasanya aku juga tidak pernah memberi pegawaiku kamar, tapi kau sendirian" Jawab samar yang nyatanya bukan itu alasan sebenarnya.

     Gibran dengan polosnya memercayai ucapan samar itu.

    Setelah samar meninggal kan nya diruangan itu,Gibran pun kembali memerhatikan semua benda yang ada didinding ruangan itu.

     Ia melihat beberapa lukisan yang terpajang disana, sampailah ketika matanya melihat sebuah foto samar dengan seorang bayi. Yang membuat aneh adalah,foto itu tampak ada seseorang lagi,tapi dipotong

Kira kira beginilah fotonya

    saat ingin melihat lebih dekat,samar tiba tiba saja memanggilnya dari luar membuat Gibran tak dapat memastikan foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    saat ingin melihat lebih dekat,samar tiba tiba saja memanggilnya dari luar membuat Gibran tak dapat memastikan foto itu.
   
   "Apa kau sudah tidur?" Tanya samar
   "Belum tuan, ada apa?" Seru Gibran menanyai balik.
   "Maaf telah memanggilmu,tapi ini.. untuk mu" jawab samar sambil mengulurkan sebuah pakaian.
   "Terimakasih tuan"
   "Iya iya tidurlah sana"
 
    Kembali dari itu, Gibran jadi lupa tentang foto itu dan segera tidur dengan senang karna telah mendapatkan tuan yang baik hati.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang