Antara gelap dan terang

282 45 2
                                    

       Hari berikutnya, Sekarsha pergi menemui sang ayah yang sedang terbaring.

     Melihat putrinya datang, sang Raja sedikit lega karena gadis itu masih memiliki hati untuk keluarga nya. Sementara Samar yang menyelinap masuk tempo hari langsung bersembunyi.

     Penampilan sang putri tidak seperti biasanya, ia seperti akan bepergian jauh.

   Sekarsha berlutut dihadapan sang ayah sekali lagi untuk meminta tahta kerajaan.
Kali ini ia melibatkan nama sang adik untuk kepentingan nya.

     "Aku akan membawa kembali Kanarin dengan syarat tahta itu harus menjadi milikku" Seru Sekarsha.

    Sang Raja memejamkan matanya karna anak satu ini memang tidak pernah berubah. "Melihat keadaan kerajaan dibawah kendali mu Putriku, membuat hatiku berat untuk menyerahkan nya padamu" Kata sang Raja.

    "Itu karna aku tidak mendapat dukungan dari kalian semua" Sambung sang putri.

    "Kau bertindak sesuka hati tanpa mendengar kan ibumu, jadi aku-"

    "Tolong!! Sekali saja, percayakan tahta itu padaku" Ujar Sekarsha menyela .

    Ia menunduk dan pergi dari ruangan itu tanpa mendengar kan sambungan ucapan sang Raja.

     Di pintu, Sekarsha berpapasan dengan sang ibu yang baru datang. Ia hanya melihat sekilas lalu pergi.

    "Alex,Kinan,ayo!!!" Perintah nya dihadapan sang ibu.

     ****

    Sementara itu, Kanarin dan ketiga pria bersama nya sedang dalam perjalanan menuju perahu yang akan membawa mereka ke Jepang.

     Karna hanya memiliki tiga ekor kuda, terpaksa pak Sam harus bonceng dengan Andrew yang jelas sangat terganggu dengan hal itu.

    Kanarin berkuda sendiri begitu pula dengan Gibran. Sepanjang perjalanan pak Sam terlalu banyak bicara menceritakan sesuatu yang tidak penting.

     "Andrew ,apa kau bisa bertahan sampai ke perahu?" Goda Kanarin.

    "Ketika sampai kesana mungkin aku sudah kehilangan akal sehat ku Nona" Kata Andrew.

    Kanarin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

****

     Sampailah mereka ke dermaga, Gibran menjual kuda mereka kepada seorang pemborong yang ada disana. Entah kenapa hari itu sangat ramai membuat mereka kesulitan jika ada kuda disana.

    Pemborong itu berasal dari barat, ia sangat menyukai kuda dari daerah lain terlebih saat melihat Kanarin, ia langsung mengenali nya dan bertemu dengan gadis itu adalah suatu kebanggaan baginya.

     Naiklah mereka keatas perahu yang mulai berlayar. Karna perjalanan yang panjang,mereka harus melewati malam di perahu besar itu.

     Andrew yang merupakan pria yang mudah bergaul, ia sangat cepat akrab dengan pekerja disana. Sesekali ia duduk dan mengobrol dengan nelayan perahu itu.

    Saat hari mulai gelap, Kanarin mulai kelelahan dan ia istirahat dengan bersandar di barang barang yang ada diatas perahu.

    Saat Gibran sibuk berbincang dengan pak Sam dan juga beberapa nelayan lainnya, Andrew sadar ia belum melihat kehadiran Kanarin.

    Ia pergi memastikan keadaan Gadis itu dan mendapati nya yang tertidur dengan posisi yang tak sesuai.

    "Permisi pak, apa disini ada selimut yang bisa digunakan?" Tanya Andrew.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang