Orang hebat

272 50 10
                                        

     Bagaikan api yang menemukan jalurnya, rumor tentang masih hidup nya Putri Kanarin dan kelicikan Putri Sekarsha menyebar pesat.

     Sekarsha yang tak tau apa apa di istana hanya termenung didalam kamarnya sambil menulis sesuatu diatas kertas.

    "Aku kasihan pada yang Mulia,jika bukan karna adiknya,dia pasti sedang bahagia sekarang" Kata Alex pada Kinan.

    "Kau benar jenderal, haruskah kita turun tangan?" Ujar Kinan.

    "Apa maksudmu turun tangan?"
    "Kita sendiri yang akan membunuh Putri Kanarin itu"
    "Kau tau Kinan,itu hanya akan menambah kesulitan yang Mulia,kita tunggu perintah darinya saja"

    Jauh dalam hati kinan ia tak menyetujui ucapan Alex barusan. Wanita itu ingin melakukan hal yang ia anggap benar, karna itu ia pergi menemui Putri Emely diam diam.

    *****

    Sehari berlalu, Sekarsha masih tak tau rumor tentang dirinya sedang menjadi buah bibir rakyat di ibukota ataupun didesa desa.

     Kanarin dan Andrew menjangkaunya dengan baik sambil menambah sedikit demi sedikit rumor itu.

    Saat Kanarin kembali dengan kudanya kerumah Samar, Gibran sudah berdiri didepan pintu sambil melihat kearah Kanarin tajam.

    "Ouh kau disini.." Seru Kanarin.
   "Bolehkah aku bertanya?" Tanya Gibran.
    "Tentu saja,apa itu?"

    "Bisakah anda mengalahkan musuhmu?"
"Eum......tunggu!! Kenapa kau tiba tiba bicara formal padaku?"

    "Aishh...Tolong jawab pertanyaan ku dulu" pinta Gibran.

    Karna melihat Gibran yang sangat memaksa itu pun membuat Kanarin diam sejenak lalu menjawab .
     "Musuh... Aku selalu bertanya tanya pada diriku sendiri, bagaimana cara mengalahkan nya?,apa yang dibutuhkan untuk menang?, Musuhku kuat dan sangat luar biasa. Tapi, aku memiliki sesuatu yang tidak dimiliki musuhku" Kata Kanarin sambil membayangkan kakaknya.

    "Apa itu?"Tanya Gibran lagi.

    "Musuh itu sendiri" Jawab Kanarin singkat.

    "Tolong katakan lagi"
"Aku punya musuh yang luar biasa seperti dia,tapi dia, dia tidak memiliki musuh yang sepadan. Kerajaan kerajaan yang ditaklukkan nya dengan mudah ia dapatkan" Ujar Kanarin lalu teringat saat ia masih kecil.

    Saat itu ia sedang bermain dengan kakaknya, mereka memiliki 2 boneka yang berbeda ukuran. Kecil dan besar.

    Kanarin berebutan supaya dia bisa mendapatkan boneka yang besar itu,tapi kakaknya lebih memilih boneka yang kecil.

    Aku bertanya padanya, "kenapa kau memilih boneka kecil, jelas aku yang akan menang"

    Lalu dia menjawab, " Jika aku punya lawan yang lebih besar, otomatis aku akan berusaha supaya dapat mengimbangi nya. Sementara kau,kau berpikir aku lemah dan tak menyiapkan apa apa untuk melawanku sehingga kekuatan ku jauh lebih besar daripada mu"

    "Dulu aku masih kecil, aku tak mengerti maksud yang dikatakan nya,tapi sekarang aku paham" Sambung Kanarin.

     Gibran hanya terdiam,matanya penuh kebanggaan terhadap gadis yang didepannya itu. Ia sungguh tak menyangka Kanarin berpikir secerdik itu.

     Kanarin menoleh kearah Gibran yang sedang tersenyum itu. "Sekarang, jawab pertanyaan ku,kenapa kau berbicara formal padaku?"

    "Dua Alasan. Pertama, melihat mu aku menyadari bahwa kau adalah orang yang hebat, berbicara informal kepadamu sepertinya tidak benar"

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang