Kebahagiaan tanpa gelar

373 54 1
                                    

    Pagi harinya, Kanarin menghampiri Samar dan Gibran yang sedang sarapan.

"Tolong terima aku disini" pinta Kanarin.
"Apa maksudmu?memang kau akan tinggal disini mulai sekarang" Jawab Samar.

Gibran yang sedang  makan tersedak saat itu. Ia tak percaya gadis menjengkelkan itu akan selalu ia lihat.

  "Kau tak apa Gibran?" Tanya samar
  "Ekheum!! Aku tak apa apa " Jawab Gibran sambil mengelap mulutnya.
  "Namamu Gibran?" Tanya Kanarin.

    Gibran tak menggubris dan menyuruh Kanarin duduk. Samar yang melihat sikap Gibran pun ia memarahinya.

"Perlakukan dia dengan baik!!!" Tegas Samar.

Gibran memutarkan bola matanya dan tersenyum paksa pada Kanarin.

    Mereka pun sarapan bersama dimana Gibran terus mengingat wajah Sekarsha yang kemarin ia lihat.

   "Paman,apa kemarin yang mengantarmu itu putri Raja?" Tanya samar disela sela waktu.

Samar langsung memerhatikan ekspresi Kanarin saat itu.
  "Iya, dia putri Raja"
 
  Gibran tersenyum senyum sendiri tak jelas,sedangkan Kanarin ia hanya menunduk sambil memakan makanannya.

     Kanarin tak terbiasa dengan makanan itu,akan tetapi ia tetap memakannya dengan lahap demi menjaga perasaan Samar.

    Dari ekspresi Kanarin samar dapat mengetahui bahwa Sekarsha yang mencoba menyakiti nya.

     "Apa dia akan menjadi Ratu Karkaroff paman?" Tanya Gibran lagi.
     "Sepertinya iya" Jawab Samar sambil terus memerhatikan Kanarin.

    Mendengar jawaban Samar,Kanarin meremas sendok yang sedang ia pegang dengan mata yang penuh dengan emosi.

    "Tapi mungkin Putri yang lain juga bisa merebut posisi itu darinya" sambung Samar.

   Barulah Kanarin melihat kearah Samar dimana Gibran sangat bingung mendengar jawaban samar lagi.

    "Apa ada putri lain Paman?" Tanya Gibran lagi.

    "Sudah sudah jangan membahas kerajaan lagi, sekarang apa yang akan kita bertiga lakukan?" Tanya Samar balik.

    "Aku akan pergi dengan para pedagang lagi " Ucap Gibran.

    Kanarin hanya terdiam membuat Gibran merasa kasihan dan bertanya apakah Kanarin mau ikut bersamanya.

   Tentu saja Kanarin menyetujui nya dan ikut bersama Gibran.

    Setelah sarapan,samar pergi membuat obat ditokonya. Sedangkan Gibran dan Kanarin berpamitan dan pergi dengan perlengkapan yang sangat banyak.

    Berbeda dengan kemarin, Kanarin sekarang lebih banyak terdiam . Ia tak bertanya ataupun berkata apapun membuat Gibran merasa bersalah.

    Setelah sekitar 15 menit berjalan, Gibran dan Kanarin dapat melihat rombongan pedagang menunggu mereka.

   Melihat Kanarin sudah sehat, para pedagang itu senang dan mendadak perhatian pada nya.

    "Nona sudah sembuh?" Tanya seorang pedagang.
  
  Kanarin yang bingung kenapa orang orang itu tau sedangkan ia tak pernah melihat mereka.

    Kanarin mengangguk bingung.

   Seorang wanita yang menyadari Kanarin bingung menghampiri Kanarin dan menjelaskan semuanya.

    Sontak Kanarin langsung berterima kasih sambil menjabat tangan semua orang disana .

    "Gibran, dia kini jadi yang termuda di kelompok kita setelah dirimu" Kata pedagang yang menemukan busur kemarin.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang