William dengan perlahan melangkah menemui Raja di singgasana nya.
Raja yang saat itu sedang membaca surat surat negara menyadari kedatangan William.
" Ada apa pangeran William?" Tanya raja dengan tatapan masih ke suratnya.
"Apa yang terjadi pada Putri Kanarin Yang Mulia?" Seru William balik tanya.
"Dia bukan putri lagi"
" Apa maksudmu?dia putri mu Yang Mulia"
" Kau kira aku tak tau dia itu anakku?"
"Tetap saja, bagaimana bisa kau mengusirnya hanya karna busur patah"
"LANCANG SEKALI!!! Beraninya kau menasehati Raja negeri ini. Pulang lah William....aku tau apa yang ku lakukan"William sadar telah membuat kesalahan dan dengan cepat berlutut dihadapan sambil meminta maaf.
Ratu yang melihat hal itu dari luar ruangan merasa sedih dan pergi menjauh dari ruangan itu.
William keluar dan berjalan dengan tatapan kosong. Ia khawatir pada sepupu polosnya itu. Tak sadar dengan tujuannya, William berada didepan kamar Sekarsha.
Ia bingung melihat banyak penjaga yang menjaga disekitar pintu dan kamar Sekarsha.
Ia pun hendak menemui Sekarsha. Saat akan membuka pintu putri Sekar, para pengawal langsung menghentikan William.
William yang merasa dihina lantas langsung memukul pengawal itu sampai babak belur.
Untung saja Samar sang dokter kerajaan datang tepat waktu sebelum William akan membunuh pengawal itu.
Samar langsung menghentikan aksi pangeran William.
Ia menunduk dihadapan William saat sudah dekat.
" Maafkan kami yang Mulia, Putri Sekar meminta agar tidak ada yang menemuinya saat ini. Kami hanya mengikuti perintah. Tolong maafkan kelancangan kami" Kata Samar.
William melirik sekilas ke ramuan yang dibawa samar ditangannya.
"Apa Putri Sekar sakit?" Tanya William.
Samar mengangguk pelan.
William makin frustasi dan menghela nafas panjang. Ia meraup wajahnya dengan memberhentikan satu tangan di dahinya.
Bukannya mendapat kabar baik, dengan datang kesini William hanya mendapat kabar buruk saja.
Ia pun terpaksa membiarkan samar masuk dan ia langsung pergi dari situ.
"Yang Mulia, ini obatnya tolong minum agar lekas membaik" kata samar membawakan ramuan itu kehadapan Sekar.
Tak lama kemudian, Ratu Casandra masuk dan langsung memeluk putrinya itu.
Ia memegang dahi Sekar dan memeriksa bagian tubuh lainnya Sekar." Apa kau merasa baikan heum?" Tanya Ratu.
Samar tak lupa kembali menunduk kehadapan Ratu. Ia memang pria yang sopan,tak heran wanita dikota ingin dinikahi samar.
"Berikan obat itu padaku, kau boleh pergi samar" ujar Ratu sambil mengambil ramuan itu dari tangan sang dokter.
Samar memberikan ramuan itu lalu menunduk dan pergi dari sana.
"Buka mulutmu sayang, minum ini dan kau akan membaik" seru Ratu Casandra tersenyum kearah Sekarsha.
"Ibu...aku ingin meminta sesuatu" pinta Sekarsha.
Sang ratu pun diam ingin mendengar permintaan putrinya.
Sementara diluar kamar, Samar dihampiri pengawal pribadi Raja.
" Dokter, Yang Mulia ingin menemui mu"
Samar pun bergegas menemui Raja. Sesampainya disana, seperti biasa samar menunduk kan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Kingdom
Fiksi Sejarah⚠️Semua pict yang ada di cerita ini real editan sendiri!!! Dilarang mengambil tanpa ada persetujuan "Kukira aku memiliki segalanya dengan menjadi penguasa,padahal perkiraan ku seutuhnya salah..." Kanarin Einstein (Jennie Kim) adalah Putri Kerajaan K...