Kekuatan tak seimbang

147 23 12
                                    

Saat para pejabat sudah berkumpul,berarti masalah akan menjadi lebih besar. Dan...memang itu yang sedang terjadi.

Diantaranya Pejabat militer,keuangan,sampai pejabat kedutaan pun hadir berkumpul diruangan sederhana yang sering digunakan untuk membuat keputusan sulit.

Mereka tak habis pikir Orang orang Avega tega mengkhianati Ratu yang merupakan pendiri mereka sendiri.

"Apakah tuan Andrew terlibat?" Pikir seorang pejabat.

Mendengar itu, Velio yang menjabat sebagai kedutaan pun langsung menepis anggapan tersebut.

"Aku sangat mengenal tuan Andrew,dia tidak mungkin terlibat. Toh dia berperang untuk melawan Rajaksa." Ucap Tuan Velio.

"Kau benar, kesetiaan Tuan Andrew kepada sang Ratu melebihi siapapun di istana ini" Sela Pejabat lainnya.

"Tapi fakta kalau dia adalah pemimpin Avega selama ini akan menyeretnya lebih dalam ke jurang"

Diantara mereka bertiga, hanya seorang pejabat yang berbeda pendapat. Pria itu dikenal bijaksana,ia sudah mengabdi kepada kerajaan dari 5 Raja sebelum Kanarin. Dia adalah Tuan Moskow, Pejabat keuangan.

Ia mengatakan bahwa masalah ini muncul bukan dari Avega. Namun ada dua kekuatan yang tak seimbang.

"Bagaimana maksud mu Tuan?" Tanya Velio.

"Tuan Andrew dan Tuan Gibran lah yang bermasalah,salah satu dari mereka sedang mencoba menjatuhkan" Jawab Tuan Moskow dingin.

"Jadi maksudmu Tuan Gibran sengaja melakukan ini?"

"Tidak...bukan itu yang kupikirkan"

Pria tua itu menopang dagunya dengan tatapan yang kritis terhadap pikiran.

"Tuan Gibran punya motif tersembunyi dibalik semua ini. Aku hanya berharap itu tidak membuat Ratu terluka"

*****

Terlihat Andrew sedang merenung didalam ruangan yang tampak kosong. Hanya dinding dan meja didepannya lah yang membuat ruangan tersebut sedikit hidup.

Kakinya diborgol, Tangannya apa lagi...

Ia memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas nya berat .

"Apa yang mungkin akan terjadi lagi??" Pikir pria itu sambil menundukkan kepalanya.

Suara gagang pintu yang dibuka terdengar ditelinga Sang Jenderal. Ia mendongak kedepan dan mencoba untuk melihat siapa yang datang.

Ia sungguh berharap itu adalah Ratu,namun malah seorang pria yang muncul dan duduk menghadap nya.

Tatapan sinis kedepan terpancar dari wajah Pria yang bernama Gibran itu.

"Gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gibran...aku menganggap mu teman selama ini,aku tidak melakukan konspirasi apapun terhadap mu. Lalu kena-"

"KAU berkonspirasi atau tidak bukan itu masalah nya" Tegas Gibran menyela dengan nada menurun.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang