Tangisan dalam kebahagiaan

355 53 2
                                    

     "Padahal Putri Kanarin harapan terakhir kita, bagaimana bisa dia meninggalkan kita semua" Ujar seorang wanita ditengah kota.

    "Andai kita dapat melihat wajah Putri Kanarin sebelumnya,dia pasti sangat cantik" Jawab lawan bicara nya.

    "Huh....gadis yang malang"

      Pembicaraan itu tak sengaja didengar oleh Samar yang lewat. "Jadi benar yang kemarin itu Putri Kanarin, bagaimana bisa mereka menemukan nya" gumamnya tak percaya.

     Kematian sosok Kanarin membuat sang Ratu sampai sekarang tak sadarkan diri. Ia masih diatas ranjangnya dengan mata tertutup.

     Tentu saja sang suami setia berada didekat Ratu. Ia terus menangis dengan menggenggam tangan sang Istri.

    Jenazah gadis yang disangka Kanarin itu telah dipersiapkan untuk pemakaman Putri. Seluruh wanita di istana serentak memakai gaun putih sedangkan yang pria berwarna hitam sesuai tradisi.

     Banyak tangisan terdengar dimana mana, Sekarsha yang sedang bersiap didalam kamarnya pun dihampiri Alex dan Kinan.

     "Akting mu luar biasa Tuan Putri" ujar Kinan yang juga bergaun putih.

     Sekarsha mengibaskan rambutnya dan tersenyum didepan cermin. "Dan... sentuhan terakhir, pucat!" Seru sang Putri sambil mengambil bedak dan membubuhi nya di bibir.

     "Kau tampak menjadi orang yang sangat terpukul Putri" Kata Alex.

    "Haruskah?" Seru Sekarsha
  
    Alex dan Kinan tersenyum dan mereka pun akhirnya pergi ke upacara pemakaman.

    "Alex..rangkul aku,supaya aku dikira menangis semalaman" Bisik Sekarsha.

    Alex pun membungkuk kan badannya kebawah agar Sekarsha dapat meraih nya.

     Di upacara pemakaman, terlihat semua pelayan dan prajurit menunduk merenungi kesedihan yang mendalam. Ditengah tengah mereka terdapat peti mati yang isinya adalah mayat Kanarin.

     Raja Einstein sangat terpukul berada didekat mayat anaknya. Ia terus merasa bersalah, sebagai manusia biasa dan ayah yang baik, Raja Einstein tak dapat menahan tangisnya hari ini.

     Ia menetes kan air matanya sambil mengingat semua kenangan bersama sang Putri semasa nya hidup dulu.

    Tak lama kemudian Sekarsha ditemani Kinan dan Alex pun datang, para prajurit dan pelayan yang tadinya melingkari tempat Raja dan mayat sang putri bubar memberi jalan untuk Sekarsha.

     Kondisi Sekarsha sangat menyedihkan,ia sampai harus dibawa oleh pengawal nya Alex. Karna sang Ratu tidak berada disana, Sekarsha duduk di samping sang ayah.

    Raja Einstein memeluk Putri nya itu dan menangis bersama. Suasana istana sangatlah kelam. Tangisan terdengar dimana mana karna keluarga kerajaan tampak sangat terpuruk.

 Tangisan terdengar dimana mana karna keluarga kerajaan tampak sangat terpuruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


       Jauh diluar istana, Samar sibuk mencari cara untuk menghubungi Gibran. Ia sebenarnya juga tak terlalu percaya itu Kanarin,jika Kanarin memang hilang,bukankah Gibran seharusnya datang.

     Walau begitu ia tetap saja kekeh untuk mencari tau lebih jelas lagi.

    Segala upaya ia lakukan,namun kabar apapun belum sampai pada Gibran maupun Avega Cottage.

     "Hugh... Andai kau ada disini,pasti semangat ku tidak akan luntur" Ujarnya dalam hati.

     "Aku tak bisa berdiam diri di sini,aku harus mencari nya sendiri"

    Berangkat lah pria tua itu untuk mencari Putri dan pegawainya dulu.

     Ketika melewati hutan, Samar merasa diikuti atau diperhatikan seseorang. Ia berkali kali menoleh kebelakang namun tak ada seorangpun disana.

     Ia ketakutan karna berpikir itu adalah perampok pun berjalan dengan cepat yang akhirnya lari.

    Setelah cukup lama berlari, Samar pun berhenti untuk meng steril kan pernapasan nya. "Hugh.. hahh.."

     "Samar.." Seseorang memanggil nya.
   
     Pria itu kaget dan membalikkan badannya, namun tak ada seorangpun disana. "Siapa itu?" Teriak Samar.

    Suara itu hilang entah kemana, "apakah mungkin..." Sambungnya sambil memikirkan pemilik suara misterius itu.

     Ketika ia sibuk melihat kebelakang, secercah cahaya muncul di depannya. Karna merasa terang, samar pun kembali melihat kedepan.

     Karna kaget dengan sosok dihadapan nya, Samar sampai terpental ke belakang .
Ia menggosok gosok matanya. Sosok itu adalah seseorang yang ia cari selama ini.

    Ia segera bangun dan memeluk sosok itu. "Kemana saja kau hah? Kenapa kau meninggalkanku begitu" ujar Samar sambil mempererat pelukannya.

     Sosok itu meneteskan air mata dan membalas pelukan samar. "Maafkan aku...aku harus menyelamatkan anakku"

     Ya,itu adalah Rebecca black si goblin.

    "Anak?anak kita ?"
    Rebecca mengangguk pelan sambil menyapu air matanya.

    Karna kerinduan yang ia alami puluhan tahun, samar kembali memeluk tubuh Rebecca erat.

    "Gibranku ada bersama mu kan?" Tanya Rebecca
 
    Samar terdiam dan melepaskan pelukannya. "G-gibran?"

    "Gibran nama yang kuberi untuk Putra kita" Jawab Rebecca.

    Samar masih terdiam tak percaya, karna selama ini ia tak menyadari bahwa putranya berada sangat dekat dengannya

     "Aku menyuruhnya untuk mencari ayahnya,tapi ia malah menemukan mu,bukankah itu takdir" ujar Rebecca.

    Samar benar benar tak bisa mempercayai semua ini, dugaannya selama ini berarti benar. Rasa yang ia rasakan saat pertama kali bertemu dengan Gibran memang berbeda.

    "Bagaimana bisa ia tumbuh begitu tampan begitu hah?" Tangis Samar.

    Rebecca tersenyum dan memeluk sang suami yang sedang menangis itu. "Aku tidak memiliki keberanian untuk menemui mu, maafkan aku"

    Keduanya hanya saling berpelukan sampai merasa benar benar baik.

****

     Sementara itu di Avega Cottage, Kanarin dan seluruh isi Avega diselimuti kebahagiaan. Karna kelebihan stok makanan, mereka sepakat untuk membuat pesta sekali kali.

    Dengan persetujuan pemimpin mereka, Kanarin. Sibuk lah seisi Avega untuk mempersiapkan acara yang mereka inginkan. Andrew sangat turun andil dalam persiapan itu.

     Gibran memantau semua apa yang perlu dilakukan dan Kanarin memantau para wanita yang membuat kue atau makanan lainnya.

    Gadis itu tak tau menahu padahal di Karkaroff sedang dilanda kesedihan karenanya.

    Aku tak tau diluar istana akan mendapat kebahagiaan yang seperti ini....

*****

    

    

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang