Apakah ada?

382 59 1
                                    

BAGAIMANA INI!!! APA AKU AKAN MATI BEGINI?

    Kanarin terus berpikir itu sampai ia akhirnya terpojok diujung tebing tak tau harus kemana.
     Tebing itu berada tepat disebelah gunung yang Sekarsha datangi. Kanarin terus meminta tolong sampai sang kakak akhirnya mendengarnya.
    Sekarsha pun keluar dari gua dan menyaksikan adiknya yang akan terjatuh. Ia berdiri tenang sambil melipat tangannya dengan santai.
    
   "Oaaa... Apa yang kalian inginkan?tolong lepaskan aku" Rengek Kanarin memohon pada orang orang itu.

    "Memohon lah pada kami,Ayo!!!" Suruh salah satu bandit itu.
    "Apa?memohon?" Tanya Kanarin tak percaya.
    "Iyalah!!! kalau perlu selamat,kecuali..."
    "Tunggu,aku akan melakukan nya,tapi bukankah aneh bandit seperti kalian hanya memintaku memohon,apa kalian tau identitas ku?"
   "I-itu emm b-bukan!!kkami emm tak tau kau siapa"
    "Sepertinya kalian bandit bodoh,pergi dari sini atau aku-"
    "Ohoo!!! Berani sekali,kami akan menebasmu jika kau tak patuh, berlutut sekarang juga!!!"
     "Aku tidak akan melakukan nya"
     "Tebas dia!!"
     "Siap bos!!"

      Melihat dua bandit yang mendekati nya, Kanarin mundur perlahan lahan,hingga akhirnya ia benar benar berada diujung.

      Sekarsha yang melihatnya dari kejauhan pun tersenyum karna rasa benci yang ia miliki.
     "Putri!! Ini hewan buruan mu" seru dua orang prajurit membawa rusa dan beberapa hewan kecil lainnya.
     "Ohh baiklah letakkan disana,nanti aku akan menyuruh kalian membantuku"

     Sekarsha telah menyiapkan semua sedemikian rupa,ia bahkan memiliki hewan buruan yang berat untuk ditunjukkan kepada Raja sebagai keberhasilan nya. Licik ya!!

     Saat ingin meletakkan hewan hewan itu, kedua prajurit itu tak sengaja melihat Kanarin yang terpojok ditebing.
     "I-it-itu.. itu putri Kanarin,kita harus menyelamatkan nya" Seru salah seorang prajurit itu.
    Sekarsha yang mendengar nya pun panik,saat kedua prajurit itu berbalik badan, Sekarsha langsung melesatkan anak panah pada salah satu prajurit sehingga ia menjadi tak berdaya.
    
     "Yang mulia Putri!! Apa yang telah kau lakukan?" Ujar prajurit yang tersisa.
     "Maafkan aku" Balas Sekarsha kembali melesatkan anak panah pada prajurit itu.

     Baru membalikkan badannya untuk melihat Kanarin, ia melihat seorang pria yang mengarah kearah Kanarin dan para bandit.

     "HEY!!! Apa yang sedang kalian lakukan disana, apakah syuting film? Berbahaya itu" ujar si pria.
     "Hemm?" Gumam Kanarin bingung melihat pria itu.

     "Apa yang dilakukan pria aneh itu, mengganggu saja!!" Kata Putri Sekarsha.

    "Tolong aku..." Pinta Kanarin.
    "Hey kau jangan ikut campur ya,pergi sana atau kau nanti bisa mati"
    "Kenapa aku mati?" Tanya pria itu.
    "Kami akan menguliti mu BHAHAHAH" jawab bandit itu menertawakan si pria.
     Melihat pria itu yang aneh, Kanarin kembali kehilangan harapan nya dan menghela nafas panjang .
     "Wah wah.. berani sekali kalian menertawakan ku ya" kata si pria sambil melepaskan tas besar di punggungnya.
    "Maju jika ingin mati" tantang si pria.
    "Si kunyuk ini benar benar bosan hidup" kata salah satu bandit sambil membawa pedang.
     Saat ingin mengayunkan pedangnya kearah si pria, pria itu dengan cepat menendang kepala si bandit dan merebut pedang dari tangannya.
    Mendapat pedang, ia langsung menebas bandit itu hingga tewas.
    
   Mereka semua kaget melihat kemampuan bela diri pria itu yang hebat. Kedua bandit yang tersisa itu menjadi gemetar dan saat melawan si pria , seorang bandit terbunuh lagi,darah bandit itu membercak ke wajah si pria membuat perangai nya makin menakutkan.
     Satu orang lagi tak ingin mati dan lari terbirit-birit.
    Walau begitu,Kanarin tetap berada diujung tebing.

     Tanpa memerhatikan langkahnya, tanah tebing yang menahan Kanarin pun runtuh.
Si pria yang melihatnya pun langsung ingin menangkap tangan gadis  itu.

    Sekarsha dengan penuh keteguhan berharap Kanarin jatuh. Namun nyatanya pria itu berhasil menangkap tangan Kanarin.

    Sekarsha menghentak kan kakinya ketanah kesal.

    "Ciaaa... Aku berhasil menangkap mu" seru pria itu.
   
     Saat berhasil naik dan berada ditempat yang aman, Kanarin berterima kasih dengan gugup.
     "Aku ingin mendengarnya sekali lagi"
     " A-apa,kau ini sungguh..."
    "Ohoo!! Apa ini cara berterima kasih?"
    "Hey!!kau tak tau siapa aku ya?"
    "Tidak,dan aku tidak ingin mengetahui nya"
   "Dasar...Aku ini putri kerajaan ini"

    Mendengar perkataan Kanarin, Pria itu malah tertawa terbahak-bahak terhadap Kanarin.

   "Apa?? tindakan tak pantas apa ini?"
   "BUAHAHAHA!!!maaf maafkan aku, perut ku geli sekali hahahahah"
   "Kau.. kau akan melihatnya nanti"
   "Yaya... Tuan putri AHAHAHAHA"
   
    Kanarin kesal dan pergi meninggalkan pria itu.
   "Hey?apa ini?dimana berterimakasih nya ini?" Teriak pria itu pada Kanarin yang sudah jauh.
   "Kapan kapan saja ya" sambung Kanarin.
   "Eyy... berterima kasih dulu padaku"
   "Tidak tidak"

    Pria itu tersenyum yang kemudian kembali memakai tasnya dan pergi.

    Kanarin senang bisa menemukan gunung itu tanpa harus mencarinya.

    Belum jauh dari tempat itu. Si pria berpapasan dengan William yang baru sampai .
   
     "Permisi?"
     "Ada apa?"
     "Apa kau melihat gadis berpakaian ungu yang membawa busur panah?"
    "Kenapa?kau ingin membunuhnya juga?"
    "Apa maksudmu bunuh?"
    "Tadi dia dikejar pembunuh dan aku menyelamatkan nya,katakan tujuan mu?aku lelah berkelahi"
     "Aku kakak nya"
     "Dilihat dari pakaian mu,yasudah,dia digunung"

    William langsung bergegas kesana.
   

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang