Hari cerah lainnya,kota terlihat ramai oleh para rakyat yang sepertinya menunggu sesuatu. Mereka saling mendorong untuk bisa berdiri dibarisan depan hingga prajurit istana yang bertugas kewalahan dibuat nya.
****
"Bagaimana yang Mulia?" Tanya kepala pelayan yang sedang memakaikan Ratu mahkotanya.
Sang Ratu mengangguk bahagia saat melihat dirinya di cermin. "Kau punya selera yang bagus kepala pelayan" ucap sang Ratu memuji.
"Ah..kau terlalu berlebihan yang Mulia..." Balas sang pelayan malu sambil menundukkan kepalanya.
Sementara itu diluar istana, seseorang tampak berjalan memasuki pintu yang dijaga ketat oleh para prajurit,kaki itu melangkah cepat begitu pun segerombolan pria berseragam yang mengikutinya dibelakang.
Ia berdiri didepan pintu hingga para prajurit menundukkan kepala mereka.
Namun diwaktu yang bersamaan Sang Ratu masih bersenda gurau bersama para pelayan yang mempersiapkan nya itu sampai terdengar suara dari pria yang masuk tadi.
"Yang Mulia...semua sudah siap dibawah" Ucap suara itu.
Raut wajah sang Ratu seketika berubah ,begitu pun para pelayan. "Kerja bagus hari ini semuanya..." Seru sang Ratu sebelum akhirnya bangun dari Kursinya.
Para pelayan tersenyum dan menundukkan kepala mereka saat Ratu berjalan lewat dihadapan semuanya.
Pintu ruangan terbuka saat Sang Ratu tepat berdiri didepan nya. Terpampang lah bahwa pria yang memanggil itu adalah pengawal pribadi nya sendiri. Vanka.
Melihat wajah sang Ratu,Vanka langsung membungkuk yang langsung diikuti oleh segerombolan pria dibelakang nya.
*******
"Semua berdiri.....Yang Mulia Ratu datang" seru Kasim kerajaan dengan suara lantang.
Para pejabat yang hadir didepan meja rapat pun semua memberi penghormatan mereka ketika sang Ratu, Vanka dan pengawal yang ia bawa datang.
Penampilan sang Ratu jauh lebih mewah hari ini,begitu pun isi mejanya.
"Biasanya meja ini penuh pekerjaan,tapi lihatlah hari ini banyak makanan enak disini" bisik seorang pejabat pada temannya yang hanya bisa terkekeh.
Sekilas tatapan sang Ratu mengarah kearah Gibran yang sedang menatapnya. Keduanya saling bertukar senyum namun tak ada satu orang pun yang menyadari hal itu.
Vanka menarik kursi dengan hormat nya pada wanita nomor satu itu. Hingga ketika sang Ratu duduk, semua membungkuk lalu ikut duduk juga.
Sang Ratu menarik nafasnya panjang,ia tak sabar untuk menemui seseorang yang telah lama ia nanti itu.
Matanya memindai,pupil matanya mengarah pada para pejabat satu persatu termasuk sang kekasih,tuan kepala internal. Namun,ia segera melanjutkan tatapan nya hingga berhenti pada 3 kursi yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Kingdom
Historical Fiction⚠️Semua pict yang ada di cerita ini real editan sendiri!!! Dilarang mengambil tanpa ada persetujuan "Kukira aku memiliki segalanya dengan menjadi penguasa,padahal perkiraan ku seutuhnya salah..." Kanarin Einstein (Jennie Kim) adalah Putri Kerajaan K...