Dimalam yang dingin itu,dimana seharusnya seseorang menghangat kan tubuhnya,dua sejoli ini malah berdiri ditengah tengah kedinginan itu.
Terlihat Gibran berjalan dengan tatapan kosong namun tidak dengan pikirannya. Tanpa ia sadari air mata menetes dengan sendirinya.
Kaget,pria itu langsung menyapu nya.
"Akhir akhir ini air mataku banyak sekali" Ucap nya.Sementara itu, Tangisan sang Ratu didengar Vanka. Sang pengawal mendekatinya tanpa membuat suara bising yang mungkin mengganggu sang Ratu.
Tak bisa berbuat banyak, Vanka hanya menunduk dengan perasaan yang dipenuhi rasa tak nyaman.
Hatinya ingin menghibur namun mengingat status yang tidak sekasta membuat Vanka harus mengurungkan niatnya.
Semakin ia menangis,semakin banyak kenangan bersama Gibran yang muncul di kepalanya.
Sang Ratu tampak mengepal kan kedua tangannya
******
"Apa yang harus kulakukan Putri? Aku tidak sanggup melihat kesedihan adikmu" Ucap Kepala internal didepan potret Putri Sekarsha.
"Seperti katamu,aku akan memperjuangkan cintaku sampai akhir walaupun nyawaku harus melayang" Sambung pria itu lagiTepat setelah mengatakan itu, seseorang datang dengan terburu buru.
Gibran menoleh dan melihat sang Ratu disana. Dengan cepat pria membungkukkan badannya memberi hormat pada wanita didepannya itu.
"Y-yang Mulia" Gibran menurunkan pandangan nya.
Ratu Kanarin dengan perlahan melangkah demi langkah mendekati pria itu.
"Tetaplah bersamaku" Ucap Sang Ratu
Satu kalimat yang membuat Gibran tak percaya. Pupil matanya membesar dan memberanikan dirinya untuk menatap Wanita itu.
"Tetaplah bersamaku,bukan sebagai seseorang yang mendorong, menarik dan memaksaku untuk menyendiri. Tapi satu satunya orang yang melihatku sebagai wanita,memberiku semangat dan selalu membuatku tertawa"
Gibran tersenyum. Ia tak bisa menutupi rasa bahagia nya mulai dari matanya.
"Gibran!! Kau harus bersamaku!!" Kata sang Ratu.
"Aku sudah mencoba untuk menghentikan nya,namun aku malah semakin terjerumus kedalam nya. Berkali kali aku melakukan nya dan menemukan hasil akhir yang sama juga. Aku pikir selain aku adalah Ratu,aku juga seorang wanita yang menginginkan cinta juga"
Ucapan yang membuat siapapun terharu tak terkecuali Gibran. Orang yang sangat mencintai wanita itu.
"Kau mencintaiku sebagai wanita, begitupun yang aku rasakan terhadap mu"
Gibran melepaskan kedua tangannya yang menyatu dan sedikit berbalik lebih menghadap Kearah sang Ratu lagi
"Yang Mulia...." Ucap Gibran lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Kingdom
Ficção Histórica⚠️Semua pict yang ada di cerita ini real editan sendiri!!! Dilarang mengambil tanpa ada persetujuan "Kukira aku memiliki segalanya dengan menjadi penguasa,padahal perkiraan ku seutuhnya salah..." Kanarin Einstein (Jennie Kim) adalah Putri Kerajaan K...