Cerita dimulai ketika Andrew melepas kerah baju Robert dengan kasar hingga Pria itu tak bisa menyeimbangkan tubuhnya.
"Sekarang dengarkan aku!!!" Tegas Andrew
"Pasukan internal mungkin sekarang sedang menemui Ratu, tak ada cara lain bagi kita selain menyerahkan diri sendiri" Sambungnya.Robert yang keras kepala itu pun tidak menanggapi nya dengan serius. Ia masih berpikir bahwa dirinya telah menang melawan pasukan istana.
"Jadilah Raja kami!!" Pinta Robert.
Sang Jenderal berharap mendapat jawaban yang ia inginkan,namun kembali kecewa dengan apa yang ia dengar ini. Andrew meraup wajahnya frustasi.
"J-jenderal!! Aku akan ikut denganmu" Ucap Marsel.
Disitulah Andrew berpaling kearah pria muda yang manis itu.
Marsel melangkah kan kakinya dan menundukkan kepala dihadapan Sang jenderal membuat Robert menggeleng geleng tak percaya.
Ia marah karna Marsel berubah dan memihak Andrew sedangkan yang ia inginkan adalah Marsel ikut membujuk Sang jenderal untuk membangun negara mereka sendiri dengan Andrew rajanya.
"Hey kau,tarik ucapanmu" Seru Robert menatap Marsel.
"Maafkan aku tuan, kurasa jalan yang kita tempuh dengan mengkhianati Ratu Kanarin Tidak benar" Balas Marsel berani dengan berdiri disamping Andrew.
"Kau bedebah kecil!!! Wanita itu mengutuk Avega kau lupa?"
"Tapi kita yang memulai nya lebih dulu saat membantu Rajaksa"
Jawaban itu membuat Robert seketika terdiam. Ia tak dapat menyangkalnya karna itu memang benar.
Andrew tersenyum tipis dan menepuk pundak Marsel dengan penuh rasa bangga.
"Robert,kau adalah orang terpercaya ku selama ini,tidakkah sekali kau memercayai ku dengan mengikuti cara ku?" Ujar Andrew lembut .
Robert menatap Sang jenderal dengan lemas, "Aku...-"
******
"Dengan kejadian ini,Jenderal Andrew tidak akan bisa kembali lagi ke istana dan Ratu pun tak bisa membantunya. Ini semua berkat dirimu Tuan Gibran" Seru Pejabat James tertawa diikuti oleh 4 orang didepan nya.
"Kita sudah menyingkirkan Jenderal Andrew, sekarang aku harus menemui Ratu untuk membicarakan tentang pernikahan" Ujar Emely bahagia.
"Kau benar Nona Emely,Ratu Kanarin pasti kesepian tidak ada pendamping baginya selama ini" Sahut Alex.
Seketika Raut wajah Gibran berubah,dia yang tadinya tersenyum menjadi datar.
"Pernikahan ?" Serunya.
Sontak 4 orang didekatnya itu langsung menatap Kearah Gibran. "Ada apa Tuan?" Tanya Ed menyela.
"Siapa yang akan menikah dengan Ratu?" Balas Gibran bertanya.
Pejabat James, Alex,Ed dan Emely saling bertatapan lalu tertawa. "Tentu saja kau kepala internal" Jawab Emely masih dengan tawanya.
"Pertanyaan aneh apa itu? Ckk!!" Seru Pejabat James.
Disaat semua tertawa, senyuman diwajah Pria tampan itu perlahan terbentuk. Bagaimana pun,ia hanya manusia biasa yang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
*****
Ditengah hari itu,berbeda dengan tim Gibran yang sedang berbahagia membicarakan nya, keadaan Sang Ratu memang bertolak belakang.
Ia kembali ketempat dimana ia biasanya mencari ketenangan. Yaitu di teras atas istana. Suasana dingin dan suara tiupan angin yang lembut membuat masalahnya hilang sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Kingdom
Historische Romane⚠️Semua pict yang ada di cerita ini real editan sendiri!!! Dilarang mengambil tanpa ada persetujuan "Kukira aku memiliki segalanya dengan menjadi penguasa,padahal perkiraan ku seutuhnya salah..." Kanarin Einstein (Jennie Kim) adalah Putri Kerajaan K...