Anak Istimewa

405 58 1
                                    

     Pagi hari keesokan nya, Sekarsha dan Kanarin sama sama sudah siap dan sama sama ingin sarapan.

     Ketika Sekarsha melewati kamar Kanarin, Kanarin dengan cepat menarik tangan kakaknya dan memohon.

    "Kakak...aku mohon padamu,tolong jangan beri tahu apapun tentang busur yang patah,aku mohon"
    " Kenapa kau-?"
    " Aku mohon kakak"
    "Bagaimana pun tugas seorang putri untuk menemukan pelaku dan menghukum nya,kenapa kau begitu takut heum?"
    "Jika Raja dan Ratu tau aku tak akan memaafkan mu ingat itu!!" Tegas Kanarin.
 
     Mendengar ancaman dari Kanarin,lantas Sekarsha mengamuk tak terima sebagai anak tertua disana.

     "Lancang sekali!!Beraninya kau mengancam ku" Balas Sekarsha.
   
    Kanarin tetap berusaha tegar meskipun nyatanya ia ketakutan dan kakinya ber gemetaran.

     "Kau yang tertua,seharusnya kau tau menjaga kedamaian tetap ada di istana" Sambung Kanarin dengan gugup.

     "CUKUP!!! Kau melewati batas"

*PLAAKKK!!!*
    
      Kanarin terjatuh kelantai karena tamparan Sekarsha yang kuat.
Kanarin tak bisa berkata apa apa dan terdiam sambil memegang pipi nya yang sakit.

     Ia tak percaya kakak satu satunya mampu melakukan itu padanya. Air mata nya jatuh seketika.

     "Etika Putri mana yang mengajari kakaknya sendiri, dasar tak tau malu" kata Sekarsha sambil meninggalkan Kanarin disana sendirian.

    "Sakit karna ditampar tak seberapa,tapi kenapa aku menangis"

     Ternyata kejadian itu disaksikan langsung oleh sang raja dan pengawalnya yang sedang lewat.
  
     Raja Einstein merasa kasihan pada kedua putrinya. Mereka harus bertengkar di istana yang megah ini.

     "Semua ini terjadi karena ketidakmampuan ku mendidik mereka,yang satu terlalu kasar, dan yang satunya lagi terlalu lemah" seru Raja menghela nafas nya

     "Tidak yang Mulia,mana mungkin yang mulia membuat kesalahan,itu hanya hal biasa dalam perebutan tahta" kata salah seorang pengawal.

    Raja tersenyum dan bergegas ke aula utamanya.

     Ia melamun Berjam jam karna khawatir akan masa depan negerinya .
Hingga akhirnya memutuskan sebuah keputusan yang tampaknya Raja sangat tertekan.

    Saat sedang menulis sebuah perintah di dekrit. Sekarsha masuk dan langsung mengucap kan kata yang membuat Raja kembali terkejut.

    "Ayah, busur panah kerajaan di gua itu rusak. Dan pelakunya adalah Kanarin"

   "Apa?Benda itu rusak?dan tadi,siapa yang merusaknya siapa? " Ujar raja marah.

     Ternyata,walau raja melihat kedua putrinya bertengkar,ia tak tau apa yang mereka bicarakan sehingga ketika ia tau,itu merupakan dua serangan sekaligus yang di paparkan untuknya

    Ia pun langsung memanggil istri beserta putri bungsunya itu. Ketika semua sudah berkumpul, tanpa berbasa basi raja langsung berkata ke intinya.

    "Kanarin,apa kau sampai ke gunung kemarin ketika berburu?" Tanya Raja.

    Kanarin yang mendengar nya langsung dapat menebak bahwa Sekarsha telah memberitahukan pada ayahnya.

    Kanarin hanya diam menunduk tanpa menatap mata sang ayah.

    "Sebenarnya ada apa ini yang mulia?" Tanya Ratu Casandra.
    "Sebentar ratuku,aku ingin berbicara dengan Kanarin"

     Ratu dan Sekarsha menunduk kan kepala mereka dan segera keluar ruangan besar itu.

     Kini hanya Kanarin dan sang ayah yang tersisa.

   "Lihat wajahku" Suruh Raja.
   "I-iya?"
   " LIHAT WAJAHKU!!!" Teriak sang Raja.
  
    Kanarin pun menatap wajah sang ayah dengan ketakutan.

   " Apa kau pernah melihat busur panah Legendaris?" Tanya Raja.
   "H-ha? I-iya ayah "
   "Panah itu rusak sekarang,apa kau tau pelakunya?"
  
    Tak mau berbohong,Kanarin langsung berlutut dihadapan sang ayah sambil menangis.

    "Akulah yang melakukannya ayah... Tapi aku tak sengaja,ketika aku menariknya tiba tiba saja busur itu patah" tangis Kanarin.

   "Bagaimana bisa? busur itu tak dapat ditarik sama sekali,bagaimana bisa kau dengan mudah mematahkannya" Seru Sang Raja.

   "T-tidak Ayah, tali busur nya sama dengan tali lainnya"

    Sekarsha yang mendengarnya dari luar pun heran,kenapa Kanarin dengan mudah menariknya. Sedangkan ia saja telah memegang berbagai macam jenis panah,tapi tidak bisa.

    "Tetap saja,kau telah merusak benda legendaris kerajaan. Kau harus membayar perbuatan mu Putri" kata Raja lagi.

   Kanarin tak dapat mengatakan apa apa karna memang dia bersalah.

   Siang nya, Para pejabat telah berkumpul di istana,mereka mendapat panggilan sang Raja untuk sebuah pengumuman.

    Kanarin yang menangis dikamarnya pun dihampiri oleh sang Ratu.

    "Ibu...maafkan aku"
    "Tidak sayang ,kau pasti anak istimewa,sebelumnya busur itu tak dapat ditaklukkan oleh siapapun, jenderal hebat sekalipun"
   " Benarkah itu ibu?"
   "Itulah yang ibu ketahui selama ini"

   Sementara itu Sekarsha sibuk memikirkan Kanarin yang bisa menarik tali busur itu. Kenapa ia tidak, ia khawatir ada sesuatu yang istimewa pada diri adiknya.

   Raja pun memasuki ruangan pertemuan.
Ia memberitahu kan semua orang bahwa Putri bungsunya telah mematahkan benda legendaris kerajaan.

    Para pejabat kaget bukan main,karna memang diketahui benda itu tak dapat ditarik sedikitpun.

     "Bagaimana pendapat kalian?" Tanya Raja.
    "Putri telah melakukan kejahatan besar yang mulia, seperti yang kita ketahui,busur itu sudah ada sejak 1000 tahun lamanya,dan sekarang dirusak oleh seorang gadis." Seru seorang pejabat.

     "Beraninya kau menyebut putri seperti itu. Yang mulia, Putri pasti anak istimewa sehingga dapat mematahkan nya" sela pejabat lainnya.

    Mereka terus berdebat satu sama lain mengenai perbedaan pendapat itu sehingga raja pun memutuskan keputusan nya

    "Dengar semua,pendapat kalian semua benar, putri mungkin anak istimewa,tapi tetap saja dia telah merusaknya. Dengan ini aku putuskan untuk mencabut gelar putri pada Kanarin dan mengirimnya keluar istana" Tegas sang Raja.

    Tentu saja para pejabat terkejut mendengar keputusan sang raja. Dalam logikanya,Sang raja telah mengusir putrinya sendiri.

    Mau tak mau mereka pun menyetujui keputusan sang Raja dan ditandangani oleh semua pejabat.

     Kabar itu sampai ditelinga nya Sekarsha,ia sangat bahagia sampai tak bisa berkata kata lagi.

     Ratu Casandra tentu saja tak ingin putrinya diusir. Ia pun protes kepada raja mengenai keputusan nya.

    " Yang Mulia,bagaimana bisa kau mengusir anakmu sendiri,ayah macam apa yang melakukan itu pada anaknya. Kanarin berbeda dengan Sekarsha,dia mungkin tak bisa bertahan hidup diluar sana" Seru sang Ratu
   
    "Sejak kapan kau mulai menentang keputusan raja, itu bisa menjadi dosa seorang istri terhadap suaminya" Balas Raja

    Ratu Casandra terdiam dan hanya bisa menangis.

    Melihat istrinya yang menangis,Raja Einstein menghampiri sang istri dan memeluknya sambil berkata
   " Tolong jangan khawatir Ratuku,aku melakukan ini supaya Kanarin bisa belajar supaya tak terus bergantung dengan posisi orangtuanya,aku akan terus mengawasinya.jadi tolong jangan menangis seperti ini,hatiku tak tahan melihatnya"

    Sang ratu pun meminta maaf kepada sang Raja karna telah berpikiran buruk terhadap nya.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang