Tentang kecurigaan

138 17 3
                                    


"Habislah kita semua.... Jenderal Andrew bahkan tau kita yang membunuh mendiang Putri Sekars-"

"Cukup!! Tak ada yang tau itu selain kita. Jadi jaga ucapanmu atau kau akan mati ditangan ku" Ujar Emely menatap tajam pejabat yang baru bersuara itu.

Semua terdiam, takut dengan apa yang mungkin akan terjadi pada mereka.

Tiba tiba Alex memukul kuat meja membuat perhatian Para pejabat juga Emely serentak menoleh ke sumber suara itu.

"Sebelum malapetaka besar terjadi, kita harus cepat bertindak." Kata Alex dengan suara lantang.

"T-tapi kita harus apa?" Tanya seorang pejabat.

"Kita harus melakukan pemberontakan" Jawab pria itu santai.

Seketika Semua orang terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar. Pemberontakan adalah tindakan yang tidak biasa dilakukan Pejabat karkaroff. Semenjak Einstein memimpin,  pemberontakan itu secara harfiah hilang dari pikiran semua orang.

"Pemberontakan?? Itu terlalu beresiko" Bantah para pejabat.

Alex menatap Emely untuk mendengar pendapat nya. Jika Wanita itu setuju maka pemberontakan akan dilakukan.

"Katakan rencanamu Alex" Ujar Emely yang menandakan ia setuju dengan ide itu.

Alex tersenyum,ia langsung menundukkan kepalanya dan berterimakasih mau melakukan nya. Sementara para pejabat termasuk pejabat James, mereka sangat khawatir dan mentah mentah menolak kegiatan tersebut.

"Jika pemberontakan itu gagal, maka kita semua akan mati Tuan!!"

Karna mengingat ucapan Kinan dimasa lalu, Alex tidak mau mendengar kan apapun. Ia tetap bersikukuh untuk melakukannya supaya lehernya tidak merasakan kemarahan Gadis bernama Kinan itu.

"Kita harus memiliki pemimpin yang bisa melakukan nya agar tidak gagal"

"Kau benar,kurasa aku tau siapa yang cocok dengan posisi itu" Ucap wanita bernama Emely itu. Ia tersenyum ketika memikirkan seseorang yang dimaksud nya.

********

Pagi itu

"Apa kau akan kembali ke istana Tuan?"  Tanya Robert ketika melihat Andrew menaiki kudanya

"Iya" Jawab nya singkat

"T-tapi kenapa? Yang Mulia Ratu sudah menyakiti mu"

Mendengar itu sorot mata Andrew berubah,ia menatap tajam pria yang ada dibawah itu. "Apa maksudmu ? Dia tetap Ratu ku,dan aku harus selalu didekatnya. Itu tugasku!!" Balas Sang Jenderal bersiap untuk menjalankan kudanya.

Robert seketika merasa bersalah telah mengatakan hal yang buruk itu. Ia menoleh kebelakang dimana para prajurit Avega telah berbaris rapi untuk kepergian Jenderal mereka. Mata nya berkedip untuk memberi kode.

"HATI HATI DIJALAN TUAN!!!" Ujar para prajurit serentak sambil membungkuk kan tubuh mereka.

Andrew tersenyum lalu mengangguk pelan, ia dengan beberapa prajurit yang akan mengawalnya pun perlahan mulai menjalankan kudanya. Sedangkan para prajurit yang berbaris masih setia membungkuk sampai Andrew hilang dari pandangan mereka.

"Ngomong ngomong Tuan..."

Sang Jenderal menoleh kearah prajuritnya yang baru saja bersuara itu. "Iya? Apa ada yang salah?" Andrew balik bertanya

"Kenapa kau tiba tiba kembali ke istana?" Tanya  prajurit itu.

Sang Jenderal terkekeh pelan, " Entah kenapa senyaman nyamannya Avega, aku tetap merindukan istana"

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang