Awal dari pertemuan

399 55 1
                                    

   " APA?? Putri Kanarin dicabut dari gelarnya? Kenapa?" Teriak William yang baru tau dari pengawalnya.

   "B-begini pangeran, Putri Kanarin sepertinya telah merusak sesuatu yang berharga" Jawab sang pengawal.

    Pikiran William langsung tertuju pada kejadian nya bersama Kanarin di gua.

    William bingung bagaimana Raja Einstein mengetahui nya sedangkan ia percaya bahwa Kanarin tak akan memberitahu mereka.

   Ia pun pergi menemui sang ayah dan meminta izin untuk ke Karkaroff. Begitu sang ayah mengizinkannya, William langsung berangkat dengan kuda dan pengawalnya yang cukup banyak.

   Sementara itu di perkemahan Gibran, mereka semua berencana untuk pulang secepatnya. Sedangkan Kanarin belum sadar.

   Para pedagang mengusulkan untuk membawa Kanarin juga supaya bisa diobati samar ,si dokter kerajaan.

    Gibran pun merangkul Kanarin dipunggung nya dan membawanya sampai ke ibukota.

    Gibran pun merangkul Kanarin dipunggung nya dan membawanya sampai ke ibukota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Ketika sampai di ibukota, Gibran berpisah dari pedagang lain dan bergegas menuju rumah tempat ia bekerja.

      Tapi sayang, ketika Gibran sampai, samar tak ada dimana mana. Ia pun meletakkan Kanarin di ranjang kamarnya dan pergi lagi untuk mencari Tuannya itu.

     Ia pun mendengar kabar bahwa samar sudah ke istana karna Putri tiba tiba jatuh sakit.

    Sekarsha tak sadarkan diri setelah menangis dipangkuan sang Ratu.

    Sementara itu dirumah, Kanarin kembali dihantui si wanita pemanah didalam kepalanya. Ia mengerang seperti seseorang yang sedang bermimpi buruk.

     Mata wanita itu terus terbayang bayang dipikirannya sehingga ia membuka mata dan mendapati dirinya berkeringat dingin.

     Karna ruangan Gibran yang kosong dan polos berwarna putih, Kanarin berpikir dirinya sudah tiada. Seketika air matanya mengalir teringat akan keluarganya.

    " Bahkan orangtuaku tak tau aku sudah tiada" seru Kanarin .

    " Ngomong ngomong, tempat apa ini" Sambung Kanarin sambil akan beranjak dari ranjang.

     Saat hendak bangun, ia tiba tiba merasakan perih di dadanya. Kanarin pun melihat ada perban di lukanya.

    " Apa yang terjadi padaku setelah aku terkena panah itu?siapa yang mengobati ku? Tak mungkin malaikat yang mengerjakan nya, apa aku masih hidup? " Pikir Kanarin.

     Tiba tiba saja terdengar ada seseorang yang datang, Kanarin cepat cepat kembali tidur seakan belum sadar.

     Saat orang itu mendekat,  Kanarin merasakan tangan wanita memegang keningnya.

     Walau begitu, Kanarin tetap berpura pura sampai bajunya dibuka oleh wanita itu. Kanarin mulai panik tapi ia tetap menutup mata nya.

     Wanita itu mengusap usap luka didada Kanarin dan melepaskan perbannya.

    Entah kenapa saat itu mata Kanarin terbuka padahal ia tak melakukannya.
Dan ya, wanita itu adalah goblin yang membuatnya pingsan ketika ia masih kecil, Rebecca.

    " Kau harus menjaga dirimu sendiri. Kau ini sangat berharga, cobalah belajar memanah , aku yakin kau berhasil dalam memanah karna panah lah yang mengubah hidupmu" Ujar Rebecca sambil membelai lembut pipi Kanarin lalu menghilang.

      Kanarin yang bahkan belum berkata apa apa menyesal berpura pura tak sadarkan diri tadi.

    "Itu adalah makhluk itu, makhluk yang memisahkan ku dengan kakakku,aku bahkan belum sempat bertanya kenapa" Ujar Kanarin.

     Kanarin meraba lukanya dan betapa terkejutnya dia melihat lukanya menghilang tanpa bekas sekalipun.

  Kanarin pun tak sengaja melihat foto ayah dan bayi di dinding kamar itu.

    Kanarin langsung mengenali wajah ayah bayi itu. bagaimana tidak,orang yang ada di foto itu adalah samar ,dokternya di istana.

     " Wahhh jadi dokter samar memiliki anak ya, dia tak pernah menceritakan nya " seru Kanarin sambil memerhatikan foto itu.

    Kanarin menjadi sedikit tenang setelah mengetahui yang menyelamatkan nya adalah orang yang ia kenal.

   Setelah lama menunggu, akhirnya Gibran kehilangan kesabaran nya dan memutuskan untuk kembali kerumah saja ditambah lagi berita yang Gibran dengar bahwa Putri sakit parah .

    Dan gadis itu bisa dalam masalah jika ditinggalkan sendiri, ada banyak orang yang ingin membunuhnya. Pikir Gibran.

    Sama halnya dengan Gibran, Kanarin juga memutuskan untuk pergi saja dari sana.

   Saat keluar dari rumah tersebut, Kanarin berencana untuk mendapatkan uang dengan menjual kalungnya. Ia tidak sadar kalung nya tidak ada sebelumnya.

    " Aaaa apa ini Tuhan??? Bertubi tubi cobaan ku ya Allah" Rintih Kanarin dihalaman rumah samar.

    Saat berjalan cukup jauh, betapa kagetnya Gibran saat melihat orang yang tadinya tidak sadarkan diri malah berkeliaran di pasar.

    " Astaga gadis itu.... Katanya dia putri,tapi kenapa memohon pada toko itu" ejek Gibran saat melihat Kanarin memohon untuk bekerja di suatu toko.

     Walau pun sudah memohon berkali kali tetap saja pemilik toko itu menyuruh Kanarin pergi.

     Tak ingin melihat lagi, Gibran langsung menghampiri gadis itu.

    Kanarin menatap Gibran begitu lama, sepertinya ia sedang berusaha mengingat siapa pria yang menatapnya dengan tajam dan sedikit tersenyum itu. Bingung tak tau apa yang harus dilakukan nya, dengan polosnya Kanarin membalas senyuman itu.

 Bingung tak tau apa yang harus dilakukan nya, dengan polosnya Kanarin membalas senyuman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..........
||||||||||||||||||||

  

   

   

     

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang