Ingatan

360 54 1
                                    

     Beberapa hari kemudian, terlihat Kanarin mulai membuka matanya.

    Kepalanya pusing sekali sehingga ia harus melihat sekitar perlahan.

   Ketika ia melihat ke samping kanan nya,ia mendapati teh yang masih hangat,asap tenangnya terlihat Dimata Kanarin.

    Ia ingin beranjak dari sana tapi tubuhnya merasa sangat berat. Alhasil ia kembali berbaring seperti seharusnya.

    Dan tak lama kemudian,seorang pria masuk. Kanarin hanya melirik sekilas dan ternyata itu adalah Samar.

    Pupil mata Kanarin membesar,ia seperti sangat ingin mengatakan sesuatu.

    Sang dokter menenangkan Kanarin dan menyuruhnya untuk minum ramuan yang ia buat.

    "Paman...tubuhku sakit sekali" Kata Kanarin.

    Samar mengangguk dan membantu Kanarin untuk duduk. Ia juga meminum kan ramuan itu pada Kanarin karna tangannya masih terlalu lemah.

    Setelah meminum ramuan itu, Kanarin merasa sedikit lebih baik karna pusing dari kepala nya mulai mereda.

    Ia bersandar ditempat tidur dan kembali mengingat mata pemanah itu.

    "Apakah benar itu kakakku? Bagaimana jika bukan?atau sebaliknya?kenapa dia melakukan ini? kenapa dia tega?"

   Berbagai pertanyaan muncul dikepalanya yang bahkan tak ada jawaban yang pasti.

   "Putri baik baik saja?" Tanya Samar.

   "Eumm.. paman,tolong jangan panggil aku seperti itu disini, aku tak ingin diketahui banyak orang" ujar Kanarin.

   Samar mengangguk dan bertanya lagi
"Apa anda akrab dengan Gibran?"

"Gibran?siapa dia?"

Tentu saja Kanarin tak tau karna selama ini mereka belum membahas nama mereka.

   Samar menjadi bingung bagaimana mungkin ada orang berkenalan tapi tak tau nama.

    Tak lama kemudian, Gibran masuk dengan membawa bubur hangat.

    "Kau?" Seru Kanarin.
  
    Samar hanya menatap mereka dan tersenyum tipis. Ia pun mengambil wadah ramuan dan pergi keluar meninggalkan mereka berdua.

    "Kau?aku menyelamatkan tiga kali,sopan sedikit kenapa?" Seru Gibran.

   "Maafkan aku,aku tak tau namamu" kata Kanarin sambil menunduk merasa bersalah.

    Melihat hal itu Gibran menjadi tak tega, ia pun segera duduk didepan Kanarin dan menawarkan nya bubur.

   Kanarin perlahan mulai menatap Gibran lagi. Pandangannya kemudian mengarah kepada bayi yang bersama samar di bingkai tepat dibelakang Gibran.

    "Kau?kau putranya paman samar?" Tanya Kanarin kaget melihat bayi itu sungguh mirip dengan Gibran.

    Gibran berpikir lalu melihat kebelakang nya dimana bingkai itu berada.

   "Tentu saja...bukan!" Jawab Gibran.
   " Bagaimana mungkin,lihatlah bayi itu adalah dirimu" Ujar Kanarin.

    Hak itu ternyata didengar oleh samar dari luar, ia juga berpikir mungkin Gibran adalah anaknya karena sejak Gibran datang, aura goblin terlalu sering dirasakan.

    ***
FLASH BACK_

"Samar,aku hamil" kata seorang wanita berada didepannya.
"Apa kau bercanda? bagaimana jika-"
"Samar ayo pergi bersama,kita bisa membuat rumah disuatu tempat dihutan untuk anak kita . Aku mohon!!"

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang