Lady Sekarsha

369 53 1
                                    

    Di istana, William yang kecewa pun berencana untuk kembali ke kerajaan nya kembali.

   Ia merasa bodoh harus kembali tanpa mendapatkan apa apa . Diperjalanan nya akan pulang, ia berpapasan dengan rombongan Sekarsha .

  Ia turun dari kudanya dan menunduk ketika sang putri lewat.

   Baru akan menaiki kudanya lagi, rombongan Sekarsha tiba tiba saja berhenti. William menoleh kebelakang dan ternyata Sekarsha turun dari kereta kuda nya .

   Sekarsha berjalan menghampiri William yang saat itu kembali menunduk pada nya.
Sang putri pun balas menunduk kan kepala nya.

" Bagaimana keadaan mu yang Mulia?" Tanya William.

Sekarsha memerhatikan dirinya sendiri, memeriksa tangannya dan menjawab  "Seperti yang anda lihat pangeran,aku baik baik saja"

" Bagus kalau begitu" Ucap William kembali menunduk dan akan menaiki kudanya.

"Apa kau akan pergi begitu saja?" Seru Sekarsha menghentikan William.

"Iya tuan putri"
"Tinggallah lebih lama disini,aku ingin akrab dengan mu"

Perkataan Sekarsha saat itu membuat William kaget. Ia tak pernah menyangka Sekarsha yang selama ini begitu dingin terhadapnya mampu mengucapkan hal seperti itu.

   "Tentu saja Putri" jawab William tak percaya.

Sekarsha pun menyuruh pengawal nya untuk membawa kuda pangeran untuk diberi makan.

Sementara William,Sekarsha menyuruhnya untuk naik kereta kuda bersama .

Sepanjang perjalanan kembali ke istana, William sangat canggung. Ia tak berkata apa apa kecuali Sekarsha menanyainya.

"Yaa..sikap macam apa ini, aku sungguh tak mengira dirimu sedingin ini pangeran William" kata Sekarsha.

"Owhh...maafkan aku Putri, mungkin itu karna kita tak sering melakukan ini sebelumnya"

"Ahahah..kau mungkin benar pangeran,itulah kenapa kita harus sering bertemu "

   William hanya tersenyum menanggapi hal itu.

    Tak terasa mereka kini telah sampai di pintu utama istana.

  William turun lebih dahulu dan mengulurkan tangannya kepada Sekarsha yang saat itu belum turun.

   Sang putri tersenyum dan menerima tangan William.

   Mereka berdua pun bersantai ditaman kerajaan dikawal banyak prajurit. Pengawal pribadi William juga berada disana.

    Sekarsha menuangkan teh hangat kedalam gelas mereka berdua dan berbincang santai.

    "Putri Kanarin dia,apa mungkin anda pernah menemuinya selama ini?" Tanya William.

   Yang tadinya Sekarsha senyum senyum Baek, kini senyum itu hilang dari wajahnya.

"Kau tau pangeran, aku lah yang membuat Kanarin pergi dari istana. Aku melihat kau dan Kanarin berlari dari gua setelah ada keributan disana,kau tau aku ini pintar bukan,aku menebak kalian lah yang merusak busur itu." Ucap Sekarsha santai.

   William tak menyangka Sekarsha mampu melakukan itu pada adiknya sendiri.

"Apa?apa rencana mu setelah menyingkirkan adikmu?" Tanya William menahan emosi.

"Kau yakin setelah aku memberi tahunya kau tak mengamuk?" Jawab Sekar licik.

"Kau yakin setelah aku memberi tahunya kau tak mengamuk?" Jawab Sekar licik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


William hanya diam menandakan dia sanggup mendengar jawaban Sekarsha.

"Aku ingin menjadi satu satunya pewaris tahta,dan jika membunuhnya perlu,aku akan mampu melakukannya"

(eh buset srepet,kemaren aja takut sampe sakit. Hadeuhh Sekar Sekar)

Dan benar saja, William emosi besar.
"SEKAR!!!!" Teriak William dengan suara lantang sambil memukul kuat meja mereka.

Para pengawal Sekarsha mulai mendekati Sang Putri untuk melindunginya dari William.

Walau begitu, Sekarsha tetap tenang didukung oleh matanya yang memang bersimbol ketenangan.

William tak menunggu lama lagi,ia langsung berdiri dan menatap tajam kearah Sekarsha.

"Terimakasih teh nya Yang Mulia" Ujar William .

Sekarsha memiringkan kepalanya dan tersenyum melihat sikap William.

William langsung mengajak pengawalnya untuk pergi dan kembali ke kerajaan nya.

   "Ternyata wajah cantiknya itu hanya pajangan. Ia lebih licik dari seekor rubah" Kata William pada pengawal nya.

   Setelah William pergi dari sana,Sekarsha tampak tidak menyesali perkataan nya tadi. Ia malahan merasa puas melihat reaksi pangeran William.

"Putri Sekarsha,anda baik baik saja?" Tanya komandan yang pernah menemani Sekarsha berburu.

"Ahh tentu saja komandan,aku merasa lebih sehat sekarang. Ayo ...aku harus menemui Raja" Seru Sekarsha.

    "Sebenarnya apa rencana mu tuan putri" keluh Sang komandan dalam hati.

Pangeran William adalah sekutu yang baik,aku hanya perlu menjadikan nya sebagai anjing pemburu

****

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang