Bahagia.

185 27 12
                                    

Malam itu,ketika Sang Ratu sedang berusaha keras agar tidak tertidur didepan semua pekerjaan yang menumpuk. Ia berkali kali membelalakkan matanya berusaha untuk tetap terjaga.

"Menguap tidak apa,yang penting tidak tertidur" Ucapnya mencoba menyemangati diri.

Ditengah tengah semua itu,suara ketukan pintu terdengar membuat Sang Ratu menoleh bingung.

"Yang Mulia...ini Kepala internal" Teriak Vanka dari luar.

Rasa kantuk dengan misterius hilang setelah mendengar siapa yang datang. Ia dengan girang nya menyuruh Vanka mempersilakan Pria itu masuk.

"Kau datang.." ucap Kanarin lembut menatap Dalam mata Gibran.

Tatapan itu membuat hangat sekujur tubuh Sang kepala internal, ia berjalan mendekat dan duduk didepan Sang Ratu.

"Yang Mulia...tidakkah seharusnya sekarang kau istirahat. Dekrit dekrit ini sepertinya membuatmu tertekan" Ujar Gibran.

"Apa maksudmu? Mengapa aku harus tertekan ketika kau disini bersama ku" Balas Sang Ratu menggoda pria nya itu.

Gibran terkekeh lalu ikut melihat lihat dekrit yang belum diselesaikan Ratu.

Namun,ia memegang dekrit itu bukan untuk diselesaikan,ia malah menggunakan nya sebagai kesempatan supaya ia bisa menatap wajah pujaan hati nya.

Mata indah itu masih belum berubah ketika ia mengingat pertemuan pertama mereka.

Gibran tersenyum sendiri sampai menarik perhatian Ratu itu sendiri. Sang Ratu mulai memerhatikan Pria didepannya itu dengan bingung. "Ada apa dengannya" Batin sang Ratu sambil tersenyum tipis.

"Apa yang kau pikirkan Tuan Gibran?" Tanya Kanarin sambil terus melihat dekrit ditangannya.

Gibran kaget dan langsung menatap Gadis itu. "Bukan apa apa" Jawab Gibran tersenyum.

"Apakah sesuai kau menjawab seperti itu ketika aku melihat mu dari tadi tersenyum tanpa alasan?"

Gibran tak menjawab dan menarik kursinya agar lebih dekat lagi dengan Sang Ratu. Pria itu menopang dagunya sambil terus menatap Gadisnya itu.

*******

Sementara itu,diwaktu yang bersamaan,Emely dan antek anteknya sedang duduk bersama.

Mereka melakukan rapat tentang bagaimana iri nya mereka mendapat kabar dari Jepang bahwa Jenderal Andrew telah berhasil membuat Raja Tiongkok memberikan sebagian pasukan karna sikap pria itu yang baik.

Nama Andrew menyebar luas bak api di kalangan masyarakat disana. Tak salah jika Ratu mengirim nya untuk tugas ini.

"Kau tau Jenderal,Ratu Kanarin pasti sangat mengenaliku sehingga ia mengirimkan orang seperti mu padaku" Ucap Sang Raja.

"Terimakasih atas kemurahan hati mu Yang Mulia" Balas Andrew menundukkan kepalanya.

Raja Tiongkok masa itu adalah tipe yang akan memberikan segalanya jika ia merasa senang.

Karna sang Jenderal berhasil mengesankan para tetua disana,maka mudah baginya untuk memberi setengah kekuatan mereka.

Karna sang Jenderal berhasil mengesankan para tetua disana,maka mudah baginya untuk memberi setengah kekuatan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang