Haruskah kuceritakan?

376 55 1
                                    

       Setelah Rebecca pergi dari tempat itu, entah kenapa samar merasa gelisah.

    Karna khawatir pada Gibran ia pun memutuskan untuk menyusul Gibran diluar. Untung saja saat itu Rebecca telah tidak berada disana lagi.

     "Apa ada sesuatu nak?" Tanya Samar.
     "A-apa maksud mu pak?" Seru Gibran bingung.
     "Ya sudah lah ayo masuk"

     Dari kejauhan,Rebecca sedang memerhatikan mereka. Ia merasa sedih saat melihat samar seperti sedang mencari seseorang.
   
   Dalam raut wajah samar seperti hanya pertanyaan khawatir muncul.
"Kau dimana ?"

    Malam harinya,
Di kerajaan, tampak William yang sudah siap untuk kembali ke kerajaan nya sendiri.
Beberapa pengawal dari kerajaan Raja Carlos sudah sampai untuk menjemput William.

   William diberi hadiah rahasia oleh sang Ratu membuat William sangat senang. Dan berpamitan dengan Kanarin dan juga Sekarsha.

    "Oh kakak... berkunjunglah kapan kapan,aku akan sangat merindukanmu" seru Kanarin yang memeluk William.

    Melihat hal itu,seluruh orang didekat mereka tersenyum termasuk Raja dan Ratu.

    "Terimakasih bantuanmu pangeran William" Ujar Sekarsha singkat dengan melirik sekilas sang pangeran.

    "O ohhh... Itu bukan masalah,jaga dirimu Sekarsha" Kata William sambil berjalan menuju kudanya.

    Saat William sudah menunggangi kuda nya, tiba tiba Kanarin melambaikan tangan dengan tersenyum lebar kearahnya.
    William sangat bahagia dibuatnya karna senyuman Kanarin dapat membuat orang disekitarnya tak dapat melupakan nya.

    "Eumm nak, tidakkah bermalam disini saja untuk malam ini,bisa berbahaya untuk melakukan perjalanan dalam keadaan gelap" seru Ratu Casandra.

    "Maafkan aku bibi Ratu,bukannya aku tak mau, tapi ada sesuatu yang harus aku kerjakan di kerajaan besok,jadi aku harus bergegas" jawab William.

     "Lakukanlah yang kau mau nak,pulanglah dengan selamat" Kata Raja Einstein.

    William memberikan penghormatan kepada anggota kerajaan dan berangkat dengan pengawal yang dikirim ayahnya dan juga pengawal dari Karkaroff.

     Setelah keberangkatan William, Kanarin masuk kekamar nya dan melamun sendiri.

    Tiba tiba saja ia teringat pada pria yang menyelamatkan nya waktu itu. Ia terus bertanya tanya siapa pria itu

     "Beraninya dia meledekku sebagai seorang putri,aku tidak akan memaafkan nya" seru Kanarin kesal .

"Aku harus menemui dan memberinya hukuman dengan pengawal ku supaya pria itu tak bisa menertawakan ku lagi" sambung Kanarin dengan penuh keyakinan.

    Keesokan nya seperti biasa, mereka semua sarapan pada jam 8 pagi. Awalnya Kanarin penuh senyum sambil terus melontarkan pertanyaan pertanyaan konyol nya.

     Akan tetapi,berbeda dengan Raja dan Ratu yang ikut tertawa bersama Kanarin, Sekarsha tampak jengkel dengan semua itu.

    "Yang Mulia" Panggil Sekarsha.
    Raja, Ratu dan sang adik langsung menoleh pada Sekarsha.
    " Kukira disini kita semua sebagai keluarga,panggil aku Ayah" Jawab Raja Einstein.
    "Maafkan aku ayah"
    "Ada apa nak?" Tanya Ratu sambil mengusap usap punggung Sekarsha.
    "Aku ingin bertanya ayah,ibu"
    "Iya,tanya saja" kata Raja dan Ratu bersamaan.
    "Mengenai benda legendaris di gua..."

"Criiingg..." Suara sendok yang jatuh dari tangan Kanarin mendengar ucapan sang kakak.

    Melihat hal itu Sekarsha bertambah yakin Kanarin lah yang menyebabkan kerusakan itu. Tentu saja itu membuat Sekarsha senang dan berusaha menyudutkan Kanarin.

     Kata demi kata dilontarkan oleh Sang kakak,tangan Kanarin bertambah gemetar sambil memaksakan ketenangannya.

      "Bagaimana jika benda itu rusak atau semacamnya ayah" Seru Sekarsha.
      "Apa maksudmu,benda seperti itu tak boleh rusak untuk generasi kedepan nak" jawab sang Raja.

    Mendengar jawaban sang ayah,Kanarin bertambah gemetar dengan Sekarsha yang terus menatapnya dari tadi.

    "Apa hukuman jika merusaknya?" Tanya Sekarsha lagi.
     "Sengaja atau tidak sengaja pelakunya harus dihukum berat, bukankah begitu Rajaku?" Seru Ratu Casandra.

     Dengan tiba tiba, Kanarin bangun dan pergi dari sana tanpa menghabiskan sarapannya.

    "Eyy..apa suasana hati nya cepat berubah?" Kata Sekarsha bahagia.
     " Entahlah....dia tak pernah begitu" sambung sang ratu.

   

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang