Hanya perasaan kecilku

143 24 1
                                    

Di aula istana...

Pertemuan yang dihadiri banyak pihak dilangsungkan dengan sang Ratu yang memimpin nya.

Terakhir kali peristiwa kudeta yang membuat semua orang terkaget kaget karena kedatangan Jenderal Andrew ditengah tengah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terakhir kali peristiwa kudeta yang membuat semua orang terkaget kaget karena kedatangan Jenderal Andrew ditengah tengah nya.

Dua pihak berkumpul pada satu meja yang sama. Pihak yang menyetujui kembali nya Jenderal Andrew dan pihak lain yang menentang nya.

Sang Ratu memerhatikan semua orang yang berada dipihak mereka masing masing. Dimana Yang paling menarik perhatiannya adalah Gibran yang terus terang duduk dipihak yang menentang.

"Kepala internal,bukankah kau berteman baik dengan Jenderal Andrew,kenapa kau menentangnya?" Tanya Kinan dingin.

Semua tatapan mata mengarah ke arah sang pejabat hukum itu.

"Dia memang temanku Nona Kinan,tapi aku kecewa padanya karna telah mengkhianati Yang Mulia Ratu" Balas Gibran.

Kinan melirik kearah sang Ratu dan menaikkan satu alisnya. Sang Ratu membalas dan keduanya saling berbahasa isyarat terhadap jawaban Gibran yang jelas hanya dusta.

*****

Dilain tempat, Terlihat pak Sam sedang terburu buru dengan membawa sesuatu ditangannya yang berbentuk seperti pakaian perang yang mewah.

Dari raut wajahnya kita dapat mengetahui bahwa suasana hati nya sedang sangat baik. Ia tersenyum kepada siapapun yang ia lewati membuat beberapa pelayan wanita terheran heran dibuat nya.

"Ada apa dengan Tuan Sam hari ini?" Tanya seorang pelayan.

"Kau tak tau? Ratu membuat keputusan bagus hari ini" Balas pelayan lainnya.

******

"Kenapa kalian rela membuang waktu kalian hanya untuk mengadili seorang Jenderal? Terutama kau bibi,bukankah kau punya banyak hal yang bermanfaat jika dilakukan?" Seru Sang Ratu mengawali pembicaraan.

"Yang Mulia...kami hanya ingin yang terbaik untuk Ratu kami, bukankah wajar jika kami melakukan ini?" Balas Emely.

Mendengar jawaban Wanita yang bernama Emely itu membuat Gibran mengusap usap dahinya.

Menurut seorang seperti Gibran yang sangat paham tentang berbagai tipu muslihat , jawaban yang diberikan Emely sangatlah tidak logis.

"Yang terbaik? Kurasa Ratu tau yang terbalik untuknya tanpa ada kalian yang mengatur nya" Sela Kinan menatap tajam Lawan bicara nya.

Gibran hanya terdiam dengan melipat kedua tangannya.

"Aku adalah bibi nya,aku sudah seperti orang tua baginya" Kata Emely lagi.

Para pejabat yang berada dipihak Ratu pun lantas menahan tawa dengan alasan yang sangat tidak masuk akal itu.

"Aku tidak berpikir begitu" Seru Ratu Kanarin menatap sang bibi.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang