Tekad

260 44 24
                                    

APA??!!!" Teriak Seorang wanita kala mata terbelalak tak percaya.

Pria yang didepannya hanya bisa menunduk ,ia memejamkan matanya sembari terus berharap bahwa dirinya akan selamat dari kemarahan seorang Emely dengan tangan yang gemetar hebat.

"KATAKAN!!!KAU MEMANAH SIAPA??!!!!" Marah Emely dengan mendekati pria itu.

"Putri S-sekarsh-"

"AAAAAAA!!!!!!"

Semua benda yang ada diatas meja itu menjadi sasaran empuk kemarahan Emely.
Ia mengacak acak seluruh ruangan itu. Ketika merasa lelah,ia terdiam , nafasnya memburu,matanya penuh amarah.

Emely kembali menatap pria itu dengan ekor matanya.

"Katakan,apa kau ketahuan?" Tanya Emely dengan nada rendah.

"S-sepertinya tidak yang Mulia,tapi ada yang aneh "

"Apa itu?"

"Pria yang selalu bersama Putri Kanarin,dia menangkap ku tapi dia menyuruhku Pergi"

"Benarkah? Itu bisa jadi jebakan "

"Tidak yang Mulia... Dia melepaskan ku sebelum Alex datang,dia juga membunuh anak buahku"

"Apapun itu,cepat atau lambat,dia pasti akan mendatangi mu pejabat James"

"Maafkan kesalahan ini yang mulia" Ujar sang pejabat dengan membungkuk kan badannya.

"Aishhh...andai aku yang berkuasa,aku pasti akan memecat mu" Balas Emely memutar bola matanya.

     Setelah sang pejabat meninggalkan ruangan itu, Mata Emely tertuju pada potret Sekarsha yang terpajang di dinding ruangan.

"Ini adalah ruangan mu Putri,maafkan bibi mu ini. Anggap saja ini kecelakaan" Ujar Wanita itu sambil terus menatap Sekarsha yang tersenyum disana.

*****

Sementara itu Kanarin sedang menangis menatap peti sang kakak didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sementara itu Kanarin sedang menangis menatap peti sang kakak didepannya.

Raja dan Ratu dengan tulus mendampingi Kanarin , air mata tidak dapat dibendung. Seluruh isi ruangan dipenuhi Isak tangis pelayan yang ikut berduka atas kepergian Putri mereka.

"CEKREKK" suara pintu terbuka

Semua orang menoleh dan mendapati Emely dengan mata yang membengkak akibat tangisan.

Saat melangkah kan kakinya masuk, Ia hampir terjatuh sebelum ditangkap oleh Alex yang berada disana.

Pria itu menatap tajam Emely namun Emely tidak merusak akting yang dilakukan nya dan malah meminta maaf kepada Alex.

Dengan penuh penyesalan Alex melepaskan pergelangan Emely. Ia mengepalkan kedua tangannya saat Emely kembali menangis.

"Tahanlah Alex,kita berdua akan mencari tau dalang yang telah membuat Putri Sekarsha tiada" Ujar Kinan menenangkan dengan menepuk pundak Alex

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang