Malam harinya, seperti biasa, Kanarin melakukan kegiatan rutinnya.
Kanarin hanya ditemani Andrew karna Gibran sedang sibuk di tempat mereka. Kanarin pergi pun Gibran tak mengetahui nya.
Gadis itu sangat bersemangat tanpa berhenti sejenak pun, semua panah yang ia lesetkan mengenai sasaran. Sedangkan Andrew sibuk memerhatikan nya saja.
"Apa kau akan terus hidup seperti ini Yang Mulia?" Tanya Andrew membuat tangan Kanarin berhenti memanah .
Andrew langsung membuang muka ketika Kanarin menatapnya tajam.
"Aku sudah katakan jangan ikut campur dalam kehidupan ku" Jawab Kanarin dingin
"Aku tidak bermaksud begitu"
"Kembali dan bantulah Gibran di tempat kita"Andrew tak bisa menolak dan pergi dari sana dengan kecewa.
Setelah pria itu pergi,Kanarin merasa bersalah setelah melihat Andrew berjalan menjauh darinya. Ucapan Andrew terus terngiang ngiang dikepalanya membuatnya gagal fokus.
Gadis itu emosi dan melempar busur beserta anak panah yang ada ditangannya. Ia juga padahal bingung dengan siapa dirinya . Apakah Putri,ataukah hanya seorang pemimpin klan.
*****
Sementara seorang gadis yang dibicarakan Alex sebelumnya dibawa kehadapan Sekarsha.
"Tolong lepaskan aku yang Mulia,akui tidak bersalah" mohon gadis itu.
Sekarsha mengangkat dagu anak itu dan meminta maaf sedalam dalamnya. "Aku sungguh meminta maaf padamu, karna kau memiliki fisik yang begitu mirip dengan adikku,maka kau harus kehilangan nyawamu" Kata Sekarsha.
Tentu saja gadis itu makin meronta ronta minta dilepaskan. Ia memiliki keluarga yang harus ia beri makan.
"Aku akan menanggung biaya hidup mereka asal kau mau berkorban untuk mereka" Kata Sekarsha lagi.
Gadis itu menangis histeris dan akhirnya ia mengangguk pelan. Sang Putri melihat kearah Kinan dan Alex sambil tersenyum licik.
Kinan dan Alex yang mengerti langsung membawa tubuh terikat sang gadis dan membawanya kedalam hutan.
Kebetulan saat itu, Samar sedang berada dihutan mencari seseorang. Mendengar ada yang datang,ia langsung bersembunyi didekat rerumputan besar yang ada di sana.
Seorang gadis dengan kepala tertutup plastik dan tubuh yang diikat, turun dari kereta kuda yang terlihat seperti milik kerajaan.
Melihat dari bentuk,gestur, dan warna kulit membuat Samar mengusap usap matanya untuk memastikan. Pria itu sungguh berpikir bahwa gadis itu adalah sosok yang ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Kingdom
Historical Fiction⚠️Semua pict yang ada di cerita ini real editan sendiri!!! Dilarang mengambil tanpa ada persetujuan "Kukira aku memiliki segalanya dengan menjadi penguasa,padahal perkiraan ku seutuhnya salah..." Kanarin Einstein (Jennie Kim) adalah Putri Kerajaan K...