Cinta keluarga

296 50 1
                                    

       Dilain tempat Raja Einstein sudah mulai bisa berjalan jalan kembali setelah cukup lama terbaring di atas ranjang nya.

    Ditemani sang Ratu, Raja Einstein berkeliling santai disekitar taman. Ia tampak sangat senang karena akhirnya bisa menghirup udara segar lagi.

    "Aku bahkan tak memimpikan ini Ratu ku" Ujar sang Raja. Ratu Casandra tersenyum dan menyenderkan kepalanya di bahu sang Suami. "Ini mimpiku Yang Mulia"

     "Bagaimana ini Putri, pulihnya Raja mungkin bisa berbahaya untukmu" Seru Kinan yang bersama dengan Sekarsha di teras atas.

    "Jadi kau berharap Raja sakit ?"
   "Hah!!bukan begitu putri, maafkan aku" Mohon Kinan sambil berlutut.
   "Sebenarnya ini adalah pengkhianatan besar yang kau lakukan untuk Yang Mulia Raja"
    "Tolong ampuni aku Putri"

     Sekarsha berjalan melewati gadis itu dan meninggalkan nya sendiri. Sang Putri ingin sekali bertemu dengan orang tuanya,mengingat apa yang telah ia lakukan,ia tidak memiliki keberanian untuk berhadapan dengan keduanya.

     Walau ia sangat menginginkan tahta, dilain sisi hatinya,ia juga menginginkan kasih sayang dan dukungan orangtuanya.

     Sekarsha yang akan pergi kekamarnya melewati satu ruangan yang dulu itu adalah kamar adiknya,Kanarin.

     Ia menatap lesu kepintu itu. Hal terberat yang ia lakukan melangkah kan kakinya kesana. Namun ,karna tak ada yang bersamanya, gadis itu membuka pintu kamar itu perlahan .

     Ia masuk kekamar itu dan segera menutup pintu nya setelah ia berada didalam.

    Hal itu disaksikan oleh kedua orang tua nya yang juga lewat sana. Sekarsha tidak melihat mereka padahal dari tadi Raja dan Ratu berada disana.

     Raja dan Ratu saling bertatapan karna bingung dengan sikap putrinya itu.

     Sementara itu Sekarsha terus masuk dan duduk diatas tempat tidur adiknya. Ia melihat sekeliling, ruangan itu masih sama sejak Kanarin meninggal kan istana.

     Ia berjalan memerhatikan barang barang sang adik yang masih tertata rapi.

   Semua pajangan yang ada didinding berisi potretnya dengan sang adik. Ia melihat foto foto itu dengan tatapan dalam dan tanpa ia sadari setetes air mata jatuh di pipinya.

     Ia melihat sekitar memastikan tak ada yang melihat ia menangis. Dengan cepat ia menepis tetesan air itu.

     Saat melihat sekeliling lagi,terlihat buku harian Kanarin tergeletak dilantai dibawah rak buku nya.

     Diary itu tampak sangat berdebu karena tak ada yang menyentuhnya selama 5 tahun terakhir.

     Sekarsha mendekati diary itu dan membukanya. Disana lagi lagi dihalaman pertama terdapat fotonya dengan sang adik lagi.

     Seluruh isi Diary itu menceritakan tentang dirinya. Tentang bagaimana Kanarin sangat menyukai kakaknya, kesedihannya saat sang kakak mulai menjauhi nya.

    
Walau kakak selalu membenciku,aku tidak membencinya.

Aku pernah berjanji pada diriku sendiri,cinta yang sesungguhnya tidak berasal dari orang lain,tapi dari keluarga.

Terutama kakakku sendiri. Aku sangat menyayanginya lebih dari siapapun.

 Arrghhh kakakku itu sangat keren

   Tangis Sekarsha tak terbendung,ia menangis membaca itu semua. Bagaimana pun Kanarin tetaplah adiknya.

     Ia terus menangis sehingga Raja akhirnya masuk kesana karna tak tahan mendengar tangisan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Ia terus menangis sehingga Raja akhirnya masuk kesana karna tak tahan mendengar tangisan anaknya.

      Sekarsha kaget karena ayah nya tiba tiba masuk. Ia berusaha menutup tangisannya dihadapan sang ayah. Tapi sang Raja malah memeluknya membuat tangisan Sekarsha semakin keras.

      Ia sangat membutuhkan pelukan dan sang ayah memberi apa yang ia inginkan.

      Tak lama kemudian,Ratu Cassandra pun sampai karna mendengar tangisan putrinya juga.

     Ia bergabung dengan keduanya dan mencium kedua pipi Sekarsha. Sikap keduanya membuktikan bahwa betapa sayangnya Raja dan Ratu kepada Putri Putri nya.

     Sambil menangis Sekarsha terus meminta maaf atas apa yang telah ia lakukan selama ini terhadap orang tuanya.

    *****

     Tak lama setelah itu,Alex baru pulang ke istana,dari tadi ia tidak berada bersama Sekarsha maupun Kinan.

      Alex pergi keruang rapat yang biasa menjadi tempat berkumpulnya Sekarsha dan antek-anteknya.

      Disana hanya ada Kinan dan Emely saja. Ia melihat sekitar dan tak menemukan Sekarsha. "Dimana Putri?" Tanya Alex

    "Aku disini" jawab Sekarsha yang tiba tiba masuk.

    Semua bingung melihat mata Putri Sekar yang merah dan bengkak. "Apa kau menangis keponakan?" Tanya Emely sambil memegang pipi Sekarsha.

        Sekarsha menepis tangan itu pelan sambil menggelengkan kepalanya.

     "Aku tidak apa apa"

     "Bagaimana? Kau berhasil?" Tanya Sekarsha.
     "Aku menemukan gadis yang mirip dengan Putri Kanarin, tubuhnya,lengannya, semuanya kecuali wajahnya" Jawab Alex.
    "Bawa dia kesini" sambung Sekarsha.

     "Aku sungguh menyesal sudah membunuhmu Kanarin,karna keadaan sudah seperti ini,kakakmu tak punya pilihan lain" seru Sekarsha dalam hati.

       *****

    

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang