Aku,Kamu dan Kita

306 53 12
                                    

Cerita dimulai saat dimana Sang Raja, William,Sekarsha dan Kanarin duduk diruangan yang sama.

    "Kau sudah makan?" Tanya Raja Einstein kepada Kanarin.

   "Kau baik baik saja? Apa tubuhmu sakit? Kau baik baik saja?"

   "Yang Mulia,Putri Kanarin sepertinya jauh dari kata kenapa-napa,dia baik baik saja" Sela William sambil menoleh kearah sang putri.

    "Kakak,kau baik baik saja?" Tanya Kanarin.

    Sekarsha terkejut dan menatap Kanarin sekilas lalu membuang wajahnya. "Kau terlalu naif " batin Sekarsha.

    Raja Einstein menghela nafasnya dan menunduk sambil memegang kepalanya.
"Bukankah seharusnya dua saudara jika bertemu akan berpelukan atau semacamnya?" Tanya Raja lagi.

    "Putri Sekarsha, tolong jelaskan pada ayah kenapa kau menyuruh orang untuk menghentikan pengawal ayah?"

    Ruangan itu penuh pertanyaan dan jawaban nya bukanlah hal mudah untuk dijawab langsung. Butuh keberanian dan pengorbanan untuk mengatakan nya.

    Sementara itu,Gibran dan yang lainnya sudah dibebaskan, Andrew sendiri yang melakukan nya bersama prajurit yang ada.

    Atas perintah Sang Putri, Mereka dibawa ke ruangan khusus untuk beristirahat. Tak hanya itu,Kanarin juga menyuruh dokter kerajaan untuk mengobati luka yang mereka derita.

     Pak Sam dan istrinya terpaksa harus berjalan pincang karna kakinya terluka,begitupun Gibran, dengan dirangkul oleh Andrew,mereka berhasil sampai keruangan yang diperintahkan Kanarin.

    Tanpa memikirkan kesehatan nya, Gibran berusaha keras untuk mengobati sang ayah yang setengah sadar itu.

    "Hey nak,ada kami disini" Ujar dokter yang dikirim Kanarin.

    Gibran tak menghiraukan dan masih dengan kemauan nya sendiri.

    Dia menjadi orang yang sedikit menakutkan lantaran bersikap seperti orang yang sudah kehilangan akal. Ia berjalan mondar mandir membawa ini dan itu yang mungkin bisa mengobati ayahnya.

    "Gibran hentikan!!!" Seru Andrew kesal.

*****

    "Penjarakan saja aku Ayah,aku tak ingin menjawab" Kata Sekarsha dingin.

    "Apa kau menyadari kesalahanmu?" Tanya William.

    Tanpa menjawab,Sekarsha berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan ruangan itu.

    "Haishh...anak itu" Keluh Sang Raja melihat putrinya pergi.

    Kanarin yang merasa canggung pun hanya bisa diam ditempat nya.

   "Aku akan menyusul nya" Seru William ikut mengikuti Sekarsha.

    Setelah melihat William pergi, Sang Raja dengan Berlinang air mata perlahan mendekati Kanarin.

    Tak melupakan kesopanan nya, sebagai seorang Putri, Kanarin tetap berdiri ketika merasa Raja akan mendatangi nya.

    "Putriku" Ucap sang Raja menangis.

   Melihat tangisan sang Ayah, Tentu saja Kanarin ikut bersedih,tanpa ia sengaja air matanya jatuh seketika.

    Sang Raja kemudian menyentuh pipi Putri nya itu dan langsung memeluknya erat.

    "Maafkan Ayah...Tolong maafkan ayah..." Tangis nya.

    Kanarin balik memeluk pria itu dan menangis keras disana. Beban yang selama ini ia pikul berasa hangus entah kemana, hatinya bahagia saat bersama orang tua nya.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang