Katakan "Maaf"

153 26 2
                                    

  "Biarkan dia masuk!!!" Kata sang Ratu menjawab Vanka.

Walau sedikit ragu,Vanka yang setia langsung menundukkan kepalanya lalu memundurkan kakinya.

"Silakan Tuan!!" Ucap Vanka membuka pintu untuk Gibran yang sudah menunggu.

Pria itu menghela nafasnya dan berjalan masuk kedalam,Vanka kembali menutup pintu ruangan itu ketika Gibran sudah jauh dari pandangan nya.

Gibran terus berjalan sambil matanya mencari cari keberadaan Ratu Kanarin yang ternyata sedang berdiri di teras kecil jendelanya.

Saat Gibran mendekat,Ratu Kanarin menyadari hal itu namun ia tetap tidak ingin berbalik. Ia terus menatap lurus tanpa  berkutik sedikit pun.

"Yang Mulia.." panggil Gibran lirih.

Baru lah saat itu Kanarin mengubah pandangan nya ,ia menatap kebawah dimana setengah kakinya yang terbalut gaun terlihat.

"Ada masalah apa kepala internal?" Tanya Sang Ratu.

Gibran tampak terdiam sejenak,ia menarik nafas nya dalam dalam seakan sedang mengumpulkan keberanian yang begitu besar.

Pria itu memejamkan matanya sambil mencoba mengucapkan sesuatu.

"A-apakah?-"

"Apakah apa?" Sela Ratu memotong membuat Gibran menghentikan ucapannya.

"A-apa kau sedang menjauhiku?" Tanya Gibran singkat.

Mendengar itu,pupil mata sang Ratu membesar. Ia langsung membalikkan badannya kearah pria itu yang sedang melihat kearah nya.

"Apa maksudmu?" Tanya Ratu balik.

"Aku merasa kau mencoba menyingkirkan ku dari posisi penting istana,apa itu supaya aku tidak sering muncul dihadapan mu?"

Tentu saja sang Ratu tertegun. Gibran adalah orang pertama yang begitu berani mengungkapkan hal seperti itu padanya.

Ratu tak menjawab dan malah kembali berdiri membelakangi pria itu.

"A-apa kau begitu percaya pada Andrew?" Tanya Gibran lagi.

Ratu masih saja tidak menatap mata Gibran ,ia memejamkan matanya sambil mencerna pertanyaan pertanyaan kepala internal nya itu.

"Apa kau memercayai nya?" Tanya Ratu dingin.

"Bagaimana pun dia pernah menjadi bagian dari pengkhianat Avega" Jawab Gibran

"Gibran!! Ini bukan tentang Andrew pengkhianat,tapi disini apa kau memercayai ku?"

Mendengar itu tentu saja Gibran bingung.
Dalam hati nya tentu ia memercayai wanita yang berdiri didepan nya itu.

Sang Ratu berbalik dan mulai berjalan mendekati Gibran.

"Apa kau pernah memercayai keputusan yang telah kubuat? Mengirim Andrew  adalah perintah ku, pertanyaan nya, apakah kau percaya padaku?"

Gibran perlahan menunduk,ucapan sang Ratu ada benar nya. Bukan hanya sang Ratu,bahkan dirinya sendiri bingung dengan siapa yang ia percayai.

Ratu Kanarin kembali melangkah kan kaki nya dimana keduanya kini berdiri begitu dekat. Tangan gadis itu perlahan naik lalu menyentuh pipi Gibran membuat pria itu begitu terkejut.

"Apa kau,....
mencintaiku?" Tanya Sang Ratu.

Pertanyaan yang begitu terus terang, Gibran bahkan tak berani menatap mata gadis yang hanya berjarak 5 cm itu. Jantung nya berdegup kencang dan nafasnya mulai tak beraturan.

Dan ya...Gibran gugup setengah mati.

Berdiri sedekat itu pastilah sang Ratu yang sudah terbiasa mampu mengetahui keadaan Gibran saat itu.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang