Tolong!! jangan menangis

261 37 16
                                    

  "Cranggg!!!!"

    "Awhh..." Keluh sang Ratu sambil meniup jari jari nya.

    "Ada apa Ratuku? Kau memecahkan gelas lagi?" Tanya pria yang didepannya itu.

    "Cangkirnya tiba tiba panas" Balas sang Ratu.

*****

    "Kemana orang itu?" Seru Andrew yang kala itu sedang mencari pelaku pemanahan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Kemana orang itu?" Seru Andrew yang kala itu sedang mencari pelaku pemanahan tersebut.

       "Aku tau kemana dia pergi" Sela Alex yang tiba tiba muncul.

    Andrew sempat ragu dan menoleh kearah Gibran yang jelas merapatkan bibirnya.

    Tak punya pilihan lain, Keduanya sepakat membalikkan arah kudanya untuk mengikuti pria yang bernama Alex itu.

    "Haruskah kita memercayai nya?"
    "Dia adalah orang yang sangat dipercaya Putri Sekarsha"

*****

     Bak hidupnya tak lama lagi, air mata menetes saat Gadis itu memejamkan matanya. Sekujur tubuh nya dingin dan keringat tidak henti hentinya membasahi.

Namun ia juga lega ketika melihat sang adik yang berada disamping nya. Kanarin, ia terus menggenggam tangan Sang kakak yang sedingin es itu.

"K-kau...kau tidak mengkhawatirkan ku kan?" Tanya Sekarsha dengan usaha yang terbilang keras.

"Apa maksudmu tidak? Kau harus bertahan kak,kita baru saja berbaikan bukan" Jawab sang adik meneteskan air dari matanya.

Melihat Kanarin yang menangis sampai sesegukan itu, Sekarsha dengan usaha nya menggerakkan tangan yang satunya untuk menggenggam tangan sang adik.

"A-aku"
"Aku sudah banyak melukai mu,lalu mengapa kau mau menjadi pangkuan ku saat ini? jika itu aku,aku bahkan tidak akan datang ke pemakaman nya"

"Tidak hiks...tolong jangan banyak bicara,darahmu terus mengalir" Ujar Kanarin menggeleng kan kepalanya.

"Aku ingin melihat wajah Ayah dan ibu" Ucap Sekarsha di sela sela kesulitan itu.

*****

Sementara itu, 3 pria berkuda itu mengajar sampai kedalam hutan sekalipun.

Pelaku yang mengira dirinya sudah aman pun bersungguh disebuah gubuk yang didalam gubuk tersebut ada seorang pejabat kaki tangan Emely menunggu.

"Bagaimana pekerjaan mu?" Tanya sang pejabat membalikkan tubuhnya.

"I-itu...tuan!! Tolong maafkan aku, sepertinya aku salah sasaran" Jawab nya membungkuk merasa bersalah.

"Apa maksudmu salah?"
"P-putri Sekarsha tiba tiba muncul menahan serangan itu"
"Jangan bilang kau...."

"BRAKKK!!!!"

    Kedua pelaku kejahatan itu dikejutkan oleh suara pintu yang ditendang keras oleh seseorang yang tak lain adalah Gibran.

Love Or KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang