ketahuan

1 1 0
                                    


Tok...tok..tok..

Arhan yg sudah sejak 1 menit yg lalu berada didepan rumah Arshu terus saja mengetuk pintu itu, berharap kali ini Arhsu mau mendengarkannya. Meski hingga sekarang masih tidak ada tanda² pintu itu akan dibukakan, sambil mengetuk pintu dia juga sedang mengotak atik ponselnya berusaha menghubungi ponsel Arshu. Tapi sayangnya ponsel Arshu juga tidak bisa dihubungi, hingga membuatnya jadi tambah frustasi dan khawatir. Belum lagi pria itu masih tinggal dirumah ini bersama Arshu dan itu tambah menggangu dirinya.

Karna sudah tidak tahan lagi akhirnya dia coba² untuk memeriksa didalam tanah pot bunga pertama yg ada dihalaman, berharap Arshu meletakan kunci cadangan disana seperti kebiasaannya dulu. Dan benar saja ternyata disana memang ada sebuah kunci yg membuat senyumnya mengembang untuk beberapa saat sambil menatap kunci itu, baru setelahnya dia mengambil kunci itu dan bergegas membuka pintu rumah, namun disaat dia memasukan kunci itu kelubang kunci ternyata pintunya malah tidak terkunci.

"Jadi sejak tadi pintunya gak dikunci..??" Gumam Arhan jadi kesal sendiri seraya memasuki rumah dan kembali menutup pintunya.

"Tumben Arshu lupa ngunci pintu, trus rumahnya kok kayanya sepi ya..??" Sambungnya sambil melangkahkan kaki menaiki tangga menuju kamar Arshu.

Namun saat dia tiba didepan kamar Arshu dia melihat pintu kamar itu telah terbuka sedikit, dan lebih terkejutnya lagi dia begitu melihat disana sudah ada Vinod yg tampak sedang memegang sebuah map yg berasal dari dalam lemari Arshu.

"Dasar brengsek..!!! Ngapain loe disini hah..?!!" Serbu Arhan berapi² seraya meninjunya dengan keras hingga membuatnya terjungkal dan menjatuhkan lampu tidur yg berada diatas nakas.

PRANGKK...

Arshu yg baru saja membuka pintu dikejutkan dengan suara tersebut hingga membuatnya dan anak² nya kaget dan kompak melihat kearah tangga.

"Sayang, kalian tunggu disini bentar ya..!" Perintah Arshu menatap mereka bergantian.

"Tapi mah," tolak Arya yg ingin ikut dengan Arshu.

"Udah, Arya disini aja ya sayang.. jagain Arsy, mama bentar aja kok" bujuk Arshu seraya mengusap pipi Arya.

Yg membuat Arya akhirnya mengangguk setuju, baru setelah itu dia bergegas menaiki tangga menuju suara bising yg terdengar dari arah kamarnya.

Dan begitu dia berada didepan kamarnya dia sudah melihat Arhan sedang membabi buta Vinod.

"Apa²an ini..??!" Sentak Arshu hingga sontak membuat Arhan yg kembali ingin meninju Vinod teralihkan jadi berbalik menatap Arshu, dan kesempatan itu langsung diambil oleh Vinod dengan balas meninjunya hingga Arhan terpukul mundur.

"Vinod hentikan..!!" Pekik Arshu langsung menghalangi Vinod yg sudah siap ingin memukul Arhan dengan vas bunga, hingga membuat keningnya sendiri yg malah terkena vas bunga itu.

"Arshu..!!" Seru Arhan kaget melihat kening Arshu yg sudah berdarah, hingga semakin membuatnya geram dan kembali ingin menghajar Vinod.
Namun sayangnya Arshu malah menahannya.

"Bisa gak sih kalian itu berhenti..??!" marah Arshu sambil memegang keningnya yg mulai terasa sakit.

"Trus kamu mau aku diam aja, biarin si BRENGSEK ini..?!! Dia ini udah berani lancang masuk kamar kamu..!?" Dengus Arhan menatap Arshu kesal.

"Apa..??? Ngapain kamu masuk kamar ini hah..!!" Ucap Arshu sangat kaget beralih menatap Vinod dengan tatapa tajamnya lalu menampar pipi kiri Vinod sangat keras.

"Iya, emang kenapa... apa itu masalah..??? Huh... tentu aja kalian takut, tapi sayangnya aku udah tau semuanya" sahut Vinod santai menatap mereka berdua, meski sekarang wajah dan tubuhnya sudah penuh dengan lebam² akibat pukulan Arhan tadi belum lagi tamparan keras dari Arshu barusan.

"Apa maksud kamu..???" Tanya Arshu mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Aku udah tau klo Arya itu adalah anak tidak sah kalian bukan..??! Aku jadi berpikir gimana ya klo seandainya aku bilang itu sama Arya langsung, klo dia itu sebenarnya anak--" Ancam Vinod menatap mereka berdua sambil menyeringai.

"Jangan coba² ya..!!!" Kecam Arshu memotong perkataan Vinod sambil menunjuk wajahnya geram.

"Heh, klo gitu bilang sama suami kamu itu agar jangan ikut campur urusan orang..!!" Dengus Vinod melirik Arhan muak.

"Maksudnya..?! Arhan, apa yg sedang dibicarakannya..?" Sahut Arshu lantas berbalik menatap Arhan bingung.

"Aku udah tau alasan sebenarnya dia numpang disini, itu karna dia sedang dicari orang. Katanya sih karna dia terlibat suatu masalah disana, makanya aku udah hubungi orang itu dan bilang klo dia ada disini" jelas Arhan menahan kekesalannya.

"Apa..??! Trus apa Kanya tau soal ini..?" ucap Arshu hampir tidak percaya dengan yg barusan didengarnya.

"Udah deh ya, aku gak ada waktu untuk drama kalian..! Cepat batalin laporan itu, bilang aja klo ternyata kamu salah liat orang atau apalah..!! Klo kamu gak mau maka terpaksa seperti yg aku bilang tadi" perintah Vinod menatap Arhan sengit.

Begitu juga dengan Arhan yg tak kalah sengitnya menatapnya, sambil mengepalkan tangannya dengan erat sangat geram melihat tingkahnya yg semakin menjadi². Rasanya sekarang dia sudah tidak tahan lagi untuk kembali menghajarnya.

"Loe pikir cara murahan loe itu berhasil..? Silahkan aja bilang..!!" Tantang Arhan tidak peduli karna yakin dengan keputusannya.

"Arhan, kamu udah gak waras..?!!" Sentak Arshu berbalik menatap Arhan kesal.

"Bukan seperti itu Arshu..." ucapnya berusaha menenangkan Arshu. Namun sayangnya Arshu malah tidak mau mendengarkan dia.

"Bukan seperti itu apa maksud kamu..? udah ya Arhan, pokoknya aku gak mau tau kamu harus turutin keinginannya..!!" Potong Arshu tidak mau tau, meski sebenarnya dia juga tidak mau melakukan itu.

"Dan kamu, pergi dari sini sekarang juga..!! Tenang aja, aku jamin Arhan gak akan laporin kamu..." sambung Arshu kembali menatap Vinod muak.

"Ok, thanks ya..!! Oh ya satu lagi, aku juga butuh uang untuk biaya berobat dan yg lainnya..! Toh ini juga karna ulah suami kamukan, klo kamu bersedia aku akan anggap semua ini gak pernah terjadi, gimana..??" Seru Vinod seraya tersenyum puas karna merasa situasinya sekarang ini sedang menguntungkan dirinya.

"Loe itu bener² ya..!!" Sungut Arhan menarik kerah baju Vinod karna sudah tidak tahan lagi dengan sikapnya yg semakin semaunya.

Namun lagi² Arshu kembali menghentikannya dan malah memberikan seluruh uang dari isi dompetnya pada Vinod. Yg membuat Arhan ternganga melihatnya, dia sangat tidak menyangka Arshu akan melakukan ini.

"Cuma segini aja mana cukup..! Kamu pasti masih punya lagikan..?" Pinta Vinod lagi merasa uang itu tidak sebanding dengan rasa sakit yg dia rasakan sekarang.

"Apa..??? Yg benar saja..!" Dengus Arshu menahan emosinya lalu beranjak menuju lemarinya dan mengambil sejumlah uang yg ada didalam laci lemarinya. Sedangkan Arhan yg melihat itu hanya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Ini, udah cukupkan..?!! sekarang sana pergi..!!!" Usir Arshu setelah menyerahkan uang tersebut.

"Santai aja kali, eh tapi makasih ya..!!" Sahut Vinod sangat senang bisa mendapatkan semua itu dengan mudah tanpa harus mencurinya, padahal tadi dia masuk kamar ini karna berniat ingin mencuri uang. Eh ternyata dia malah menemukan dokumen yg sangat menguntungkan itu, bukan hanya mendapatkan uang dia juga sekarang tidak perlu takut lagi untuk sementara waktu ini. Setelah mendapatkan semua yg dia inginkan Vinod pun berlalu melewati Arhan sambil melirik Arhan dengan tatapan mengejeknya.

******

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang