Author pov.
Tya yg masih mencoba mencerna apa yg barusan terjadi hanya berdiri mematung melihat lurus kearah Arshu berlari tadi, sampai akhirnya dia disadarkan oleh panggilan suaminya Rakesh yg sedang menuntun Arsy.
"Eh, kamu juga..??? Bukannya tadi katanya ada metting penting..?" tanyanya mengerutkan kening menatap Rakesh.
"Aku udah reschedule mettingnya, kami tidak terlambat bukan..?! Apa Arshu sudah menemui Arhan..?!" sahut Rakesh menghujani Tya dengan berbagai pertanyaan karna sudah tidak sabar ingin mengetahuinya.
Alih² memberi jawaban seperti harapan Rakesh Tya justru hanya mengangkat pundaknya yg membuat Rakesh jadi lesu.
"Mana aku tau, tapi tadi Arshu udah nyusulin Arhan kok ... semoga aja dia sempat, emang ada apa sih..?" cetus Tya jadi penasaran.
"Arhan nggak boleh ninggalin Arshu lagi..! Maka dari itu Arshu kesini untuk menghentikan dia" jelas Rakesh.
Arsy yg tidak terlalu memdengarkan percakapan dua orang dewasa didepannya sekarang hanya menoleh kekanan dan kiri untuk mencari meberadaan orang tuanya diantara kerumunan orang yg berlalu lalang, karna tidak bisa menemukannya dia lantas bertanya pada Aarti yg berdiri disamping Tya. "Aalti, kamu tadi ketemu papa..?"
"Iya, papa tadi sama aku, tapi tadi udah pergi ... katanya papa akan pergi jauh naik pesawat" terang Aarti dengan matanya yg masih basah akibat tangisannya tadi saat berpisah dengan Arhan, susah payah tadi Arhan dan Tya berusaha membujuknya yg tidak mau tau ingin ikut dengan Arhan juga.
"Kenapa papa ninggalin Alsy..?" keluh Arsy hampir terdengar seperti gumaman saking pelannya, wajahnya jadi semakin cemberut dan ingin menangis karna merasa kesal sendiri mendengar hal itu.
Melihat itu Rakesh pun segera berjongkok dihadapannya untuk menghiburnya. "Cup², tuan putrinya om kok nangis sih..?! Tadikan mamanya udah bilang klo mama gak akan biarin papa Arsy pergi, jadi Arsy gak usah takut, ok" serunya melempar senyuman tulusnya seraya mencubit hidung Arsy gemas.
Ingat kembali dengan janji mamanya beberapa waktu yg lalu seketika raut wajah Arsy berubah ikut tersenyum dan mengangguk lalu mengucak matanya untuk menghapus genangan air mata dipelopak matanya yg sudah hampir tumpah.
"Gitu dong, kan jadi lebih cantik klo Arsy senyum" puji Rakesh sembari menggoyang dagu Arsy, dia sangat senang melihat Arsy tersenyum seperti sekarang, karna baginya senyum Arsy itu sama dengan senyuman Arshu yg sangat berharga. Makanya dia ingin trus melihat ibu dan anak ini selalu bahagia meski kebahagian mereka itu bukan bersamanya.
Tidak berapa lama akhirnya Arhan dan Arshu datang menghampiri mereka, Arsy yg melihat mereka pertama kali pun langsung berlari memanggil Arhan, baru setelahnya disusul dengan Aarti yg juga ikut berhambur kepelukan Arhan yg kini sedang berjongkok memeluk Arsy. Dia sangat senang papanya itu tidak jadi pergi.
"Papa mau kemana..? Papa gak boleh pelgi..! Jangan tinggalin Alsy ... mama udah ngak malah lagi kok.." celoteh Arsy mencecar Arhan sambil memeluknya dengan erat.
"Iya pah, Aarti juga maunya sama papa..!" sambung Aarti tak kalah erat memeluk Arhan seolah tidak ingin melepaskannya.
Melihat pemandangan itu Arshu jadi terharu dan kembali menyesali perbuatannya tempo hari.
'Bagaimana bisa aku berpikir untuk memutuskan hubungan seerat ini..?' Pikirnya tersenyum tipis seraya menghapus dua bulir air mata yg berhasil lolos dari pelopak matanya.
"Iya, papa janji gak akan pergi kemanapun lagi..! Papa hanya akan menemani kalian saja, ok..?!" sahut Arhan lalu melepaskan pelukan mereka agar bisa menatap kedua putri kecilnya itu. Dengan cepat keduanya pun kompak menganggukan kepalanya dengan senang hati.
Setelah itu Arhan lalu berdiri dan menuntun keduanya untuk menghampiri Rakesh dan Tya yg sedari tadi masih berada ditempat mereka menyaksikan semua itu.
"Terima kasih banyak sudah mengantar Arshu kesini..!" ucap Arhan melempar senyumnya pada Rakesh.
Yg dibalas dengan gelengan kepala oleh Rakesh lalu mengatakan dengan jelas jika dia tidak melakukan hal itu untuk Arhan. "Aku melakukannya untuk Arshu dan anak²..!" serunya lalu mengukir senyum tipis diwajahnya menatap kedua anak kecil didepannya yg kini sedang tersenyum kesenangan seolah mendapatkan harta karun yg tidak ternilai.
Begitu juga dengan Arshu yg baru tiba sambil menenteng koper Arhan terus saja mengukir senyum diwajahnya, membuat Rakesh lega meski tidak bisa dipungkiri dia juga merasa sedikit sesak didadanya.
"Sekali lagi terima kasih" ucap Arshu masih merasa tidak nyaman padanya karna telah menggangu pekerjaannya.
"Sama²" angguknya menyunggingkan senyumnya pada Arshu.
"Klo gitu bisa kita pulang sekarang..?" sela Tya juga merasakan perasaan yg sama dengan Rakesh, karna jujur hingga detik ini dia masih menyimpan perasaan yg sama pada Arhan meski dia telah berusaha melupakannya. Tapi disisi lain dia juga merasa senang kini Arhan kembali bersama dengan wanita yg dicintainya, dengan begitu dia tidak merasa bersalah lagi pada Arhan.
"Iya, ayo" angguk Rakesh lalu tanpa aba² terlebih dulu ia langsung melemparkan kunci mobilnya pada Arhan, untungnya secara refleks Arhan bisa metangkapnya dengan sigap walau dia tidak tau apa itu.
"Kamu bawa mobil aku aja, biar Tya yg nganter aku kekantor..!" paparnya menjawab pertanyaan yg ada dikepala Arhan saat ini.
"Thanks, nanti aku anter kekantor kamu" balas Arhan melempar senyumnya.
"Aarti ikut sama papa ya..!" seru Aarti menengadahkan wajahnya menatap Arhan penuh harap.
Seperti biasa Arhan yg tidak tega melihat itu pun menatap Rakesh dan Tya untuk minta persetujuan.
"Klo aku sih terserah" jawab Tya setuju.
"Baiklah, tapi nanti sore papa jemput ya..!" seru Rakesh yg langsung diangguki dengan cepat oleh Aarti.
"Yeeyy..! Makasih papa..!" soraknya kegirangan memeluk kaki Rakesh.
"Sama² sayangnya papa..! Jangan nakal ya, nurut sama tante.." pesan Rakesh berjongkok memeluk singkat Aarti lalu mengusap puncak kepala Aarti.
*******
Terima kasih sudah mengikuti alur cerita ini, mohon maaf jika ada salah kata maupun ada kata yg kurang berkenan.🙏🏻
Sampai jumpa dicerita selanjutnya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fact
Teen FictionApa jadinya jika setelah dikabarkan meninggal, tiba² setelah 3 tahun dia kembali lagi namun sebagai orang asing. *kelanjutan cerita dari baby Arya* Mohon maaf jika ceritanya tidak jelas atau ada salah kata dan ada kata yg kurang berkenan.