sadar

1 0 0
                                    

Ditengah malam tiba² Arshu dibangunkan oleh suara Arsy yg terdengar samar² dari kamar sebelah, membuatnya langsung beranjak cepat menghampiri mereka.

"Papa, papa.." racau Arsy membuat Arshu untuk sesaat terdiam diambang pintu menatap putrinya yg masih tidur dikasur.

"Syutt.. Arsy, ini mama sayang.." bisik Arshu duduk ditepi kasur sambil mengusap² kepala Arsy.

Sedangkan Arya yg juga terusik dengan racauan itu mulai mengucak² matanya yg masih terasa ngantuk kemudian menghampiri Arshu.

"Arsy kenapa mah..?" tanya Arya dengan suara khas bangun tidurnya.

"Nggak papa sayang, Arya tidur lagi aja.." sahut Arshu beralih menatap Arya sambil tersenyum tipis.

Yg juga dibalas dengan senyuman kecil oleh Arya, namun dia tetap berdiri ditempatnya menatap Arshu dan Arsy bergantian.

Arshu lalu mencium pipi Arsy yg sudah berhenti meracau dengan perasaan bersalah sembari membisikkan "maafin mama sayang.."

"Eh, Arya kenapa masih disini sayang..?" tanya Arshu agak kaget melihat Arya masih terpaku ditempatnya.

"Mah, Arsy sepertinya kangen papa, dan Arya juga.." lirih Arya menatap Arshu dengan mata berkaca².

"Sayang.." desis Arshu langsung menarik putranya kedalam pelukannya.

"Mah, ayo telpon papa. Minta papa pulang..! Tolong jangan marah lagi sama papa.." bujuk Arya yg akhirnya menangis dipelukan Arshu.

"Arya ingin main sama papa dan Aarti lagi.." sambung Arya semakin menangis.

Mendengar kalimat terakhir barusan Arshu tersentak kaget karna setaunya Arya merasa tidak nyaman dengan kedekatan Aarti dan Arhan.

"Tapi bukannya Arya bilang sama mama Arya tidak suka Aarti memanggil 'papa' sama papa..?!" tanya Arshu melepaskan pelukannya untuk menatap Arya.

"Iya, waktu itu Arya emang gak suka. Tapi Aarti anak yg baik, Arsy juga suka main masa dia. Jadi Arya rasa tidak masalah jika dia memanggil 'papa' juga dengan papa" jelas Arya sesengukan.

"Itu artinya Arya nggak masalah papa juga sayang sama Aarti..?" tanya Arshu memastikan.

"Tentu saja, Aarti kan juga adik Arya.." angguk Arya dengan polosnya yg membuat Arshu jadi tidak bisa berkata apa² lagi karna tersentuh dengan kebesaran hati Arya yg bisa menerima kehadiran Aarti.

Kini Arshu jadi merasa minder dengan putranya sendiri, pikiran tiba² kembali teringat dengan awal pernikahannya dengan Arhan.

Dia ingat dengan jelas bagaimana waktu itu Arhan sangat membantunya dan mendukungnya disaat semuanya terasa begitu berat, Arhan juga berusaha memahami semua keputusan yg diambilnya meski dia tau benar jika Arhan sebenarnya tidak menyukainya.

'Apa yg telah kulakukan sekarang..? Kenapa aku bisa bersikap tidak adil seperti ini pada Arhan..? Setelah semua pengorbanan yg dilakukan Arhan selama ini..? Jangankan berusaha mengerti perasaannya, aku justru menentang nya dengan keras..! Seolah dia telah melakukan dosa besar,  padahal dia hanya menyayangi Aarti sama seperti Arya dan Arsy. Kekecewaan yg kurasakan ini tidak mendasar, aku hanya terlalu melebih² kan semua hal.. begitu juga dengan ketakutanku ini, semua itu hanya ada dikepalaku, Arhan tidak mungkin melakukan hal seperti itu.. sama sepertiku, dia juga sangat menyayangi Arya dan Arsy. Aku telah menuduhnya tanpa alasan. Maafkan aku Arhan.. maaf..' batin Arshu tidak bisa membendung air matanya lagi.

"Mah..??? Mama jangan nangis, Arya gak suka liat mama nangis.." lirih Arya kembali memeluk Arshu dengan erat karna melihat Arshu tiba² menangis tanpa mengatakan apapun.

Sadar Arya kini tengah memeluknya Arshu pun langsung menghapus air matanya lalu balas memeluk Arya.

"Sayang, ayo sekarang Arya tidur lagi ya..!" perintahnya lalu melepaskan pelukan mereka dan menggendong Arya untuk berbaring dikasurnya.

"Mah.." ucap Arya terhenti sembari memegang tangan Arshu yg sedang menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Dia berniat ingin mengatakan tentang brownies itu pada Arshu, dia merasa sangat bersalah karna semua itu berawal dari idenya. Namun semua itu tertahan ditenggorokannya, ia takut Arshu akan semakin marah pada Arhan jika mengetahui hal ini.

Tau putranya tengah kesulitan untuk mengutarakan sesuatu Arshu lantas duduk dibawah kasur sembari mengusap kepala Arya.

"Jika Arya belum siap mengatakannya, tidak apa²..! Arya bisa katakan itu nanti, sekarang Arya tidur dulu ya..? Besok kita akan bicara lagi..!" tuturnya membuat Arya merasa lebih tenang juga semakin menyesal.

"Ma, apa Arya anak nakal..?" tanya Arya menatap Mama nya sendu, dia sadar harusnya dia bilang saja pada mamanya klo mereka ingin memberi kue itu pada Arhan, bukannya malah mengambilnya secara diam² seperti itu.

"Tentu saja tidak..! Arya dan Arsy itu anak terbaiknya mama.." bantah Arshu dengan cepat.

"Tapi kami diam² telah memberikan sebagian kue coklatnya untuk papa..!" sesal Arya akhirnya mengatakan beban yg terus saja mengganggu pikirannya.

Mendengar itu Arshu menarik sudut bibirnya membentuk senyuman bangga, akhirnya Arya berani jujur padanya. Dia lalu mencium kedua pipi Arya dengan penuh kasih sayang dan mencubit hidungnya gemas.

"Mama udah tau sayang..!" ungkap Arshu membuat Arya membulatkan matanya sempurna.

"Mama udah tau..???" seloroh Arya masih tidak percaya.

"Iya, dan sekarang mama senang sekali karna Arya akhirnya berani bilang sama mama..!" puji Arshu masih dengan senyumannya.

"Maafin Arya ya mah.." lirih Arya dengan senyum yg mengembang.

"Iya, tapi mama gak mau hal ini terulang lagi ya sayang..?!! Mama gak suka..! Mama mau klo kalian ingin sesuatu itu bilang dulu sama mama. Sepakat..?" seru Arshu mengulurkan tangannya pada Arya.

"Sepakat..!" angguk Arya kali ini tersenyum sempurna langsung menyambut tangan Arshu. Dia lega ternyata ibunya tidak marah, harusnya dia mengatakan nya dari awal bukannya ketakutan tanpa alasan.

"Terima kasih mama, Arya sayang mama..!" ucap nya.

"Mama juga sayang Arya..! Ah ya, mengenai papa.. besok mama akan minta maaf sama papa..!" putus Arshu pasti.

Arya yg mendengar itu jadi mengerjap² kan matanya tidak percaya mulutnya juga sedikit terbuka saking senangnya.

"Serius mah..??? Mama udah gak marah lagi sama papa..? Terus papa akan tinggal sama kita kan..?!!" cecar Arya sangat bersemangat membayangkan kesenangan² yg akan mereka ciptakan bersama nanti.

"Tentu saja, kita akan tinggal bersama seperti dulu lagi..! Tapi sebelum itu Arya harus tidur dulu, oke..?!!" seru Arshu terkekeh melihat tingkah Arya.

"Baik mama..!"


*****

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang