"Hai.... gimana, mau berangkat sekarang..?" Kata Rakesh tiba² ada didepan pintu.
"Rakesh, sejak kapan kamu disitu..?" Kataku kaget.
"Hehehe.... baru aja kok" katanya lalu masuk.
"Hai... om, kok om kesini sih..? Emang om gak kerja..?" Kata Arya antusias.
"Nggak, kaliankan mau pergi sekarang... makanya om kesini buat bantuin bawa barang² kalian" kata Rakesh seraya berjongkok menyamakan tingginya dengan Arya.
"Makasih ya om, om baik deh..." kata Arya senang.
"Om siapa dulu dong" kata Rakesh😏
"Om Alsy..." kata Arsy menyahut dari dapur lalu berlari memeluk Rakesh.
"Pinter..." kata Rakesh juga memeluknya.
"Kok Arya gak dipeluk juga sih..?" Kata Arya cemberut.
"Hehehe... ayo sini, om peluk juga" kata Rakesh lalu juga memeluk Arya.
"Om, kak Alya punya sesuatu loh... buat om" kata Arsy lalu melepaskan pelukannya.
"Oh ya..? Apa tuh..?" Kata Rakesh penasaran.
"Tunggu bentar ya om..." kata Arya lalu berlari masuk kamar.
"Ini untuk om" Kata Arya setelah kembali lalu menyerahkan gambar yg sudah lama dia buat.
"Wow... ini yg gambar Arya..?" Kata Rakesh😍
"Iya dong, gimana om suka gak..?" Kata Arya antusias.
"Suka banget, makasih ya..." kata Rakesh terharu lalu mencium pipi Arya.
"Loh, bukannya itu Arya gambar buat papa..?" Kataku juga ikut berjongkok menatap Arya bingung.
"Iya sih, tapikan selama ini om slalu ada untuk kami... suka ngasih kami hadiah juga, jadi gak papa kan mah... klo ini buat om aja..? Papakan juga gak dateng² sampai sekarang..." kata Arya menunduk.
"Tentu aja gak papa" kataku lalu memeluknya.
"Makasih ya mah.." katanya juga memelukku.
"Iya..." kataku lalu mencium keningnya.
"Eh, ini siapa aja yg ada digambar..?" Kata Rakesh menatap Arya.
"Yg ini mama, Arsy, Arya, sama om.. seharusnya sih ini papa... tapi karna om slalu baik sama kami, jadi ini diganti jadi om. Makasih ya om.. om slalu ada untuk kami" kata Arya lalu memeluk Rakesh.
"Iya... makasih juga ya, gambarnya bagus banget" kata Rakesh terharu.
"Om beneran gak ikut ya sama kami..? Nanti klo kami kangen gimana..?" Kata Arya melepaskan pelukannya.
"Iya om... gimana klo Alsy mau ketemu om..?" Kata Arsy.
"Maaf ya sayang om gak bisa ikut, ada urusan yg harus om selesain dulu..." kata Rakesh.
"Gitu ya..." kata mereka menunduk.
"Jangan sedih gitu dong... nanti kan bisa video call klo kalian kangen" kataku sambil mengusap rambut mereka.
"Iya, nanti juga setelah urusan om selesai.. om akan nyusul kok" kata Rakesh tersenyum.
"Beneran...?" Kata mereka.
"Iya, ngapain om bohong" kata Rakesh.
"Yeyy... makasih ya om" kata mereka senang.
"Ya udah cepat sekarang kalian istirahat dulu, tadi kan kalian bangun lebih cepet" kataku mengajak mereka kekamar.
"Baiklah, om kami tidur dulu ya" kata mereka.
"Iya" kata Rakesh mengangguk.
"Aku tinggal bentar ya..?" Kataku lalu masuk kekamar mereka untuk menidurkan mereka setelah Rakesh mengangguk.
Rakesh.
"Kamu udah sarapan..? Mau minum apa..?" Kata Arshu kembali menghampiriku yg sedang menatap gambar yg diberikan Arya tadi.
"Udah, kaya biasa aja" kataku berbalik menatapnya lalu tersenyum.
"Baiklah" katanya lalu membuatkan kopi.
"Nih" katanya menyerahkan kopi dan kue kering Arsy kemarin yg belum habis lalu duduk disofa satunya.
"Makasih" kataku seraya meletakan gambar itu diatas meja lalu meminum kopi yg dibuatnya.
"Iya" katanya sambil mengangguk.
HENING.....
"Kenapa kamu bohong..?" Kataku menatapnya.
"Maksud kamu..?" Katanya bingung.
"Semalam aku ketemu sama Tya. Pantes aja kamu gak pake cincinnya... karna cincinnya udah diambil sama Arhan kan..? Kok bisa sih.. bukannya kalian saling suka..?" Kataku.
"Entahlah" katanya pelan.
"Bagaimana bisa kamu bersikap seolah gak terjadi apa pun..? Aru, jangan terlalu memaksakan diri... klo kamu mau nangis, nangis aja... jangan kaya gini. Maaf... aku gak bermaksud menggurui kamu, tapi aku gak mau liat kamu nyakitin diri kamu trus" kataku khawatir.
"Aku baik² aja kok" katanya menunduk.
"Apa kamu masih menyukainya..?" Kataku.
"Apa..?" Katanya menatapku kaget.
"Apa kamu masih sayang sama Arhan..? Setelah semua yg dia lakuin sama kamu selama ini..?" Kataku menatapnya intens.
HENING.....
'Beruntung banget sih lo Arhan. bahkan setelah semua yg lo lakuin, Arshu masih sayang sama lo...' gumamku.
"Lalu bagaimana dengan anak²...?" Kataku mengalihkan pembicaraan.
"Entahlah, aku gak tau harus bilang apa sama mereka. Aku gak mau trus²an hanya memberi harapan ke mereka" katanya akhirnya menangis.
"Kenapa gak sekalian kamu bilang klo Arhan udah mati aja" kataku geram.
"Bagaimana bisa seperti itu... Arya dan Arsy akan makin sedih, lagian kenyataannya Arhan masih hidup" katanya tidak suka.
"Tapi walaukan dia masih hidup, dia itu sama aja kaya udah mati. Bahkan dia sendirikan yg memalsukan kematiannya..?" Kataku😒
"Ini semua salahku... aku ini emang bodoh, ibu macam apa aku ini..." katanya sangat pelan bahkan hampir tidak terdengar.
"Aru, ini bukan salah kamu.. kenapa kamu malah nyalahin diri kamu sendiri..?" Kataku mendekatinya lalu memegang tangannya. Tapi langsung dilepaskannya.
"Maaf, aku hanya ingin nenangin kamu" kataku merasa tidak enak lalu kembali ketempatku..
"Kamu udah ketemu sama Aarti..?" Katanya seraya menghapus air matanya.
"Belum, kamu tau sendirikan gimana Tya orangnya. Dia tidak membiarkanku ketemu dengan Aarti" kataku.
"Sabar ya... aku yakin kamu pasti bisa kok" katanya tersenyum.
"Makasih" kataku juga ikut tersenyum.
Truslah tersenyum Arshu, aku ingin kamu bahagia. Pikirku, karna entah kenapa sekarang hanya dengan melihatnya tersenyum aku merasa bahagia.
*********

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fact
Teen FictionApa jadinya jika setelah dikabarkan meninggal, tiba² setelah 3 tahun dia kembali lagi namun sebagai orang asing. *kelanjutan cerita dari baby Arya* Mohon maaf jika ceritanya tidak jelas atau ada salah kata dan ada kata yg kurang berkenan.