jalan

1 0 0
                                    

"Wah, ganteng nya anak papa.. Arsy juga terlihat cantik sama seperti Aarti..!!" puji Arhan dengan senyum lebarnya menatap kagum anak²nya yg masih memegang tangan Arshu.

"Makasih pah.." balas Arsy dengan senyuman khasnya.

"Pah, kita sekalian ngantar mama ketoko kue dulu ya.." sela Arya menatap Arhan dengan penuh harap.

"Eh Arya, ngomong apa sih..! Gak perlu sayang, Arya langsung jalan aja sama papa.." ralat Arshu sangat kaget mendengarnya lalu dengan cepat menolaknya.

"Trus nanti mama sama siapa..? Masa mama naik taxi sendirian lagi.. mending papa aja yg anter, iyakan pah..?" sahut Arya menengadahkan wajahnya menatapku dan Arhan bergantian.

"Iya Arshu, Arya benar.." sambung Arhan ikut bicara yg langsung mendapat tatapan tajam dari Arshu.

"Gak perlu, aku bisa sendiri..!" elak Arshu langsung memberi Arhan tatapan tidak suka.

"Mama ayo, Alsy mau antelin mama..!" rengek Arsy menggoyang² tangan Arshu dengan tatapan berbinarnya, hingga membuat Arshu tidak tega melihatnya dan akhirnya mengangguk setuju.

Dan membuat Arya dan Arhan tersenyum puas melihatnya, sedangkan sikecil Aarti yg sedari tadi memperhatikan kedekatan Arsy dengan ibunya membuatnya tersenyum tipis dan diam² juga menginginkannya.

Setelah itu mereka pun lalu keluar rumah dan menaiki mobil Arhan dengan Arshu yg memilih untuk duduk di kursi belakang bersama semua anak², meski awalnya Arya memintanya untuk duduk dikursi depan saja bersama Arhan yg sedang mengemudi namun langsung ditolaknya dengan alasan dia ingin duduk bersama mereka.

Ditengah perjalanan setelah sebelumnya mobil itu dipenuhi dengan ocehan Arsy yg merecoki Arhan, sekarang dilanjutkan dengan Arya yg kini sibuk menceritakan tentang sekolahnya hari ini yg membuat semua orang yg ada dimobil itu mendengarkannya dengan seksama.

Hingga akhirnya Arshu tidak sengaja melihat klo rambut Aarti sedikit berantakan, ia pun lalu meminta izin pada Aarti untuk merapikan rambutnya.

Mendengar itu Aarti yg sejak tadi hanya sesekali saja bicara langsung tersenyum sumringah dan mengangguk dengan antusias.

Arshu pun lalu mengulurkan tangannya mengisyaratkan Aarti untuk berpindah duduk kepangkuannya agar dia bisa lebih leluasa merapikan rambut Aarti, yg langsung dituruti oleh Aarti dengan cepat. Lalu ia pun mulai merapikan rambut Aarti dengan penuh kasih sayang. Yg membuat Aarti sangat menikmatinya dengan terus mengukir senyum dibibir mungilnya, begitu juga dengan yg lainnya yg sedang menatap mereka sekarang sambil tersenyum. Ya walau pun Arya masih risih dengan keberadaan Aarti tapi dia suka setiap kali melihat ibunya sedang menata rambut, berbeda dengan Arsy yg sudah menganggap Aarti sebagai kakaknya juga sama seperti Arya, jadi dia sama sekali tidak masalah dengan hal itu.

Sekilas siapa saja yg melihat mereka memang seperti layaknya keluarga bahagia, hanya Arshu, Arhan dan tuhan saja yg tau seperti apa kacaunya keluarga mereka sekarang.

Namun sayangnya pemandangan itu tidak berlangsung lama karna beberapa menit kemudian mereka telah sampai didepan toko kue Arshu, yg membuat Arhan menghentikan mobilnya dihalaman toko sambil menghela nafas panjang sebab dia masih tidak rela untuk kehilangan momen² seperti ini. Bahkan ia tadi sudah sengaja melambatkan laju mobilnya untuk mengulur waktu.

Bertepatan dengan itu Arshu juga sudah selesai menata rambut Aarti dengan gaya pigtails hair bun.


"Sudah selesai.." ucap Arshu dengan senyum tipisnya.

Yg dibalas dengan anggukan kecil dari Aarti yg masih saja mengukir senyum manisnya, dia lantas bangkit dan kembali duduk ditempatnya meski sebenarnya ia ingin lebih lama lagi berada dipangkuan Arshu.

"Ya sudah klo gitu mama kerja dulu ya sayang, kalian hati²... trus inget pesan² mama tadi.." seru Arshu menatap anak²nya dengan lembut sembari mencium kening mereka sebelum membuka pintu mobil.

"Ok mama..!" kompak Arya dan Arsy sembari mengangguk paham seraya menyalimi tangan Arshu bergantian.

Arshu pun lalu membuka pintu mobil untuk turun namun tiba² ia terhenti dan kembali berbalik menatap kearah Aarti, sembari melempar senyum tulusnya ia lalu mengusap rambut Aarti singkat baru kemudian dia keluar dari mobil. Karna memang sebenarnya ia tidak punya masalah apapun dengan Aarti, bahkan terkadang ia merasa iba dengannya karna diusia sekecil itu Aarti justru harus terombang ambing diantara Arhan dan Rakesh.

Setelah Arshu benar² menghilang dari pandangan mereka baru Arhan kembali mengemudikan mobilnya untuk mengajak anak² menuju kebun binatang.

Disisi lain kini Arshu tengah bersandar dibalik pintu ruangannya sambil menatap langit² untuk menahan air matanya yg sudah mulai berdesakan dipelopak matanya.

"sebegitu sayangnya kah Arhan dengan Aarti hingga saat dia mengajak Arya dan Arsy jalan saja dia juga mengajak Aarti..." lirih Arshu dengan air matanya yg akhirnya berhasil lolos juga membasahi pipinya dengan deras, hatinya kembali teriris begitu melihat keberadaan Aarti bersama Arhan tadi.
Ingin sekali rasanya ia membatalkan acara jalan² itu saat itu juga jika ia tidak memikirkan perasaan anak²nya.

Sebab entah mengapa jauh dilubuk hatinya ia merasa was², dia slalu merasa takut jika suatu saat nanti Arya dan Arsy akan tersisihkan karna kasih sayang yg berlebihan Arhan pada Aarti.

*******

Hai..!!! terima kasih sudah setia nunggu cerita ini🤗, maaf banget ya aku off nya cukup lama🤭. Soalnya jadwal aku kemarin cukup padat, trus aku juga sempat sakit selama beberapa minggu😞 jadi sekali lagi mohon maaf atas ketidak nyamanannya...


Next time akan aku usahain untuk rutin update kaya kemarin²😊.

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang