meluapkan

1 0 0
                                    

Author pov.

Setelah bersalaman dengan para tamu² undangannya Rakesh yg sedang menemani Tya berbincang dengan teman²nya tidak sengaja melihat Arshu yg kini sedang berdiri sendirian membelakanginya dibalkon jauh dari kerumunan, melihat itu Rakesh mengerutkan kening menatap punggung Arshu lalu mengedarkan pandangannya dan beralih melihat keluarga Pankti yg kini sedang asik mengobrol dengan Rishi dan Arsy, sedangkan Arhan berada dicounter kue bersama Aarti dan Arya.

Untuk menjawab semua pertanyaan yg ada dikepalanya Rakesh pun pamit pada Tya dan teman²nya lalu berjalan menghampiri Arshu.

"Hei, ngapain kamu disini sendirian..?" tanya nya berdiri disamping kanan Arshu seraya ikut menatap pemandangan mobil yg berlalu lalang dijalan raya dari balkon.

"Eh, ngak papa ... aku cuma mau cari udara segar. Kamu sendiri kenapa kesini, bukankah pestanya masih berlangsung..?" sahut Arshu berbalik menatapnya seraya mengukir senyumnya yg terkesan dipaksakan.

"Aku liat kamu disini sendiri, jadi aku samperin. Omong² baju kamu bagus..!" komentar Rakesh melihat penampilan Arshu dengan seksama sembari tersenyum kagum.

"Oh.. ini--" belum sempat Arshu menyelesaikan kalimatnya tiba2 ada yg menepuk pundak Rakesh dari belakang hingga membuatnya mengalihkan pandangannya dari Arshu untuk melihat siapa orang yg sedang menyapanya.

"Hai, selamat ya..!" sapa orang itu yg rupanya adalah rekan bisnisnya sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Rakesh.

"Oh ya, terima kasih.. kamu datang sama siapa..?" sahut Rakesh menjabat tangan orang itu seraya menyunggingkan senyum ramahnya.

"Sama tunangan aku, ah.. hampir saja lupa, surat kontrak tanda tangan kita apa sudah siap..? Sorry aku menanyakan hal itu sekarang, soalnya nanti malam aku mau berangkat, jadi bisakah--" seru orang itu dengan rasa tidak nyaman karna membahas pekerjaan ditengah pesta seperti ini.

Sedangkan disampingnya berdiri seorang wanita cantik yg dikenalkannya sebagai tunangannya sedang tersenyum ramah untuk menyapa Arshu, begitu juga dengan Arshu yg membalas senyum wanita itu sambil mengangguk kecil.

"Iya tidak masalah, semuanya juga sudah siap, tunggu sebenar ya.." tutur Rakesh mengerti lalu pergi menggunakan lift untuk kekamarnya mengambil berkas yg memang telah disiapkannya.

Sepeninggalnya Rakesh kedua orang tadi pun pamit pada Arshu untuk kembali berbaur dengan tamu lainnya.

"Tadi kamu ngapain berduaan disini sama Rakesh..?" tanya Arhan yg rupanya tadi melihat Arshu dan Rakesh dari kejauhan, yg membuatnya langsung menitipkan Aarti dan Arya pada Rohan, lalu bergegas menghampiri Arshu dan Rakesh, tapi sayangnya begitu dia datang ternyata Rakesh sudah tidak ada lagi.

"Bukan urusan kamu..!" ketus Arshu mengalihkan pandangannya dengan kembali menatap jalan raya yg tampak ramai.

Melihat reaksi Arshu kini Arhan pun jadi mulai emosi, dan menarik lengan Arshu agar menghadap padanya. Karna dia liat saat bicara dengan Rakesh tadi Arshu meresponnya dengan baik bahkan sampai senyum² segala. Sangat berbeda dengan sekarang yg untuk melihatnya saja tampaknya Arshu enggan.

"Maksud kamu apa bicara seperti itu..?!" sahut Arhan tidak suka dengan jawaban yg diberikan Arshu.

"Memangnya kenapa..?!! Kamu saja bisa seenaknya melakukan apapun yg kamu suka, kenapa aku tidak boleh..???" tantang Arshu menghentak tangan Arhan dengan keras.

"Apa kamu bilang..!!! Kamu suka sama Rakesh..???" dengus Arhan menanggapinya kearah lain.

"Lagi..???" sindir Arshu tersenyum miring sembari menggelengkan kepalanya muak menghadapi sikap Arhan yg satu ini.

Seketika Arhan pun menyadari kesalahannya lalu memegang kedua tangan Arshu.

"Maafin aku ... aku kebawa emosi.." sesalnya menatap Arshu dengan rasa bersalah karna tidak bisa mengendalikan perasaannya. Namun Arshu lagi² kembali menghentak tangan Arhan dan membuat Arhan tidak sengaja melihat pakaian yg dikenakan Arshu kini.

"Makasih ya, kamu mau pakai dress nya.." ucap Arhan tersenyum senang melihat Arshu mengenakan dress memberiannya itu.

Disisi lain setelah menyerahkan berkas itu pada rekannya Rakesh pun kembali berjalan menuju balkon, namun kini Arshu tampak menghadap kesamping kirinya dan terlihat seperti sedang bicara serius dengan seseorang, yg membuat Rakesh penasaran dan semakin mempercepat langkahnya.

"Cukup, Arhan..!" marah Arshu membuat Rakesh sontak menghentikan langkahnya diambang pintu begitu melihat Arhan juga ada disana.

"Aku melakukannya karna Arya dan Arsy yg memintaku, dan sekarang aku sangat menyesal telah menuruti mereka..!" sambung Arshu dengan tatapan tajam menatap Arhan.

Rakesh yg tidak pernah melihat Arshu semarah ini saja kaget menyaksikan pertengaran itu, apalagi kemarahan itu ditujukan untuk Arhan, pria yg sangat dicintainya selama ini.

'Apa lagi yg telah dilakukan Arhan sampai Arshu jadi semarah ini..?' Pikir Rakesh dengan alis mengerut mencoba menerka² arah pembicaraan Arshu dan Arhan sekarang.

"Tapi apa masalahnya..? Itu cuma baju..! Dan itu terlihat cantik untukmu, jadi kurasa harusnya kamu tidak bereaksi berlebihan seperti ini" Pungkas Arhan tidak terima.

"Aku yg 'berlebihan' Arhan..?!!" sengit Arshu sengaja menekan satu kalimat itu yg ditujukan untuk Arhan yg dianggapnya telah berlebihan menyayangi Aarti.

"Kali ini apa lagi salahku..???" tanya Arhan bingung menghadapi sikap Arshu akhir² ini, karna sekeras apapun dia berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka, sekeras itu juga Arshu menentangnya bahkan terkesan seperti slalu mencari² kesalahannya.

"Apa salah kamu..??? Amesia lagi atau sengaja pura² lupa sih..!!! Bukannya memperbaiki keadaan makin kesini kulihat kamu malah semakin semena²..! Sebenarnya mau kamu apa sih Arhan..?!!" cecar Arshu berapi² mengacungkan telunjuknya pada Arhan, lalu ia tidak sengaja melihat keberadaan Rakesh yg masih berdiri ditempatnya memperhatikan pertengkaran mereka.

Seketika Rakesh pun dibuat salah tingkah karna kini Arhan juga menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Sorry, aku gak bermaksud ... Aru, are you okey..?" seru Rakesh seraya berjalan mendekati Arshu dengan senyum canggungnya.

Tanpa bicara apapun lagi Arshu memilih meninggalkan mereka berdua, yg kini jadi saling pandang satu sama lain. Sebelum akhirnya Arhan angkat bicara.

"Sejak kapan kamu berdiri disitu..?!!" sungut Arhan berusaha menahan emosinya.

"Lumayan lama sampai aku mendengar sedikit kemarahan Arshu, memangnya apalagi yg kamu lakukan sampai Arshu semarah itu..?!" sahut Rakesh tidak peduli dengan tatapan tajam yg diberikan Arhan padanya.

"Jaga mulut kamu Rakesh, jangan ikut campur, ini bukan urursan kamu..!!! Lagipula bukankah ini pesta pernikahan kamu dan Tya..?!!" cecar Arhan mengepalkan tangannya lalu berlalu melewati Rakesh.

*****





The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang